2. Berpura-pura sebagai lembaga pemerintah atau figur otoritas
Sebagaimana diketahui, orang-orang akan mempercayai, menghormati, atau takut pada otoritas (dalam berbagai tingkatan).
Pelaku Social Engineering akan memanfaatkan naluri ini dengan pesan yang tampak atau mengaku berasal dari lembaga pemerintah untuk memanipulasi korban.
Misalnya Anda harus memberikan data sensitif untuk kebutuhan pajak, agar BPJS Kesehatan bisa gratis dan sebagainya. Padahal, data pribadi adalah sebuah data yang tak bisa diumbar sembarangan.
3. Menimbulkan rasa takut atau urgensi
Banyak masyarakat cenderung bertindak gegabah saat takut atau terburu-buru. Penipuan rekayasa sosial dapat menggunakan sejumlah teknik untuk menimbulkan rasa takut atau urgensi pada korban.
Misalnya, memberi tahu korban bahwa transaksi kredit baru-baru ini tidak disetujui, bahwa virus telah menginfeksi komputer mereka, bahwa gambar yang digunakan di situs web mereka melanggar hak cipta, dan sebagainya.
Social Engineering juga dapat menarik perhatian korban karena takut ketinggalan (FOMO), yang menciptakan jenis urgensi yang berbeda.
4. Menarik perhatian atau rasa ingin tahu korbannya
Taktik Social Engineering juga dapat menarik perhatian korban. Misalnya, pesan yang tampaknya berasal dari teman atau situs jejaring sosial dapat menawarkan bantuan teknis, meminta partisipasi dalam survei, mengklaim bahwa kiriman penerima telah menjadi viral, dan menyediakan tautan palsu ke situs web palsu atau unduhan malware.
Baca Juga: Kaspersky Hentikan Penjualan Software Anti-virus di AS
Itulah informasi lengkap tentang apa itu Social Engineering lengkap dengan tujuan dan cara kerjanya. Semoga informasi ini bermanfaat buat Anda.
Kontributor : Damai Lestari
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Sunscreen Terbaik untuk Flek Hitam Usia 50 Tahun, Atasi Garis Penuaan
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- Sosok Profesor Kampus Singapura yang Sebut Pendidikan Gibran Cuma Setara Kelas 1 SMA
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
Pilihan
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
-
Istri Thom Haye Keram Perut, Jadi Korban Perlakuan Kasar Aparat Keamanan Arab Saudi di Stadion
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Kemera Terbaik, Mudah Tapi Bisa Diandalkan
-
Kontroversi Penalti Kedua Timnas Indonesia, Analis Media Arab Saudi Soroti Wasit
Terkini
-
Oppo Reno 15 Pro Max Dirumorkan Pakai Dimensity 9400
-
Moto G06 Power Masuk Indonesia, HP Murah Sejutaan Motorola dengan Baterai 7.000 mAh
-
POCO M7 Resmi Rilis di Indonesia, Bawa Baterai 7.000 mAh dan RAM Gede dengan Harga Rp2 Jutaan!
-
4 Kemiripan Calon PM Jepang dengan Jokowi, Netizen: Kurang Masuk Gorong-Gorong
-
Infinix XPAD 20 Pro Resmi ke RI, Tablet Murah Banyak Fitur AI Harga Rp 2 Jutaan
-
Analisa Roy Suryo dan Profesor Kampus Singapura Mirip: Gibran Belum Lulus, Setara Kelas 1 SMA
-
Huawei Pura 80 Masuk Indonesia, HP Kamera Terbaik di Dunia Versi Lebih Murah
-
21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 9 Oktober: Ada Zidane-Dembele 113 dan 30 Ribu Gems
-
Huawei Watch GT 6 dan 6 Pro Resmi: Jam Tangan Mewah Harga Mulai Rp 3 Jutaan
-
Game Baru Mirip Animal Crossing Muncul di PlayStation Store, Bakal Bertahan Lama?