Suara.com - Elon Musk baru-baru ini melakukan protes keras terhadap mesin pencarian Google. Pemilik X sekaligus Tesla tersebut menganggap fitur autocomplete Google merugikan Donald Trump.
Google akhirnya buka suara dan mengungkap bahwa itu merupakan sebuah 'anomali'. Sebagai informasi, Elon Musk dikenal sebagai pendukung Donald Trump pada Pemilu Amerika Serikat.
Pengusaha teknologi sekaligus orang terkaya di dunia ini kabarnya menggelontorkan ratusan miliar rupiah untuk mengampanyekan Trump. Kehebohan bermula saat Elon Musk mencuitkan riwayat pencarian.
Pemilik SpaceX itu terkejut saat tahu bahwa pencarian "President Donald" (bermaksud mencari Presiden AS ke-45, Donald Trump) justru direkomendasikan ke "President Donald Duck" dan "President Donald Regan".
"Wah, Google melarang pencarian Presiden Donald Trump! Intervensi pemilu?" tulis Elon Musk. Postingan Elon Musk viral usai dibaca 121 juta kali dan memperoleh 1 juta tanda suka.
Ia juga mengungkap bahwa raksasa teknologi AS itu bisa mendapat banyak masalah apabila ikut campur tangan. "Mereka akan mendapat banyak masalah jika ikut campur dalam pemilu," ungkap Elon Musk.
Google memberi tahu CBS MoneyWatch bahwa masalah ini disebabkan oleh "anomali". Hal tersebut menyebabkan autocomplete tidak berfungsi sebagaimana mestinya untuk beberapa penelusuran tentang nama beberapa mantan presiden dan wakil presiden AS saat ini.
"Itu merupakan anomali dan itu bersifat teknis," kata juru bicara Google dikutip dari CBS News, Rabu (31/07/2024). Salah satu anomali misalnya, mengetik kata "Wakil Presiden K" ke dalam kotak pencarian Google pada hari Senin menghasilkan beberapa hasil termasuk "William R. King" (seorang wakil presiden pada tahun 1853) dan wakil presiden Kakegurui (tokoh anime) tetapi tidak menyarankan "Wakil Presiden Kamala Harris".
Google tidak merinci anomali tersebut, tetapi mengatakan bahwa anomali tersebut bersifat teknis dan perusahaan belum mengambil tindakan manual apa pun untuk mengubah pelengkapan otomatis.
Baca Juga: OpenAI Rilis SearchGPT, Pesaing Google dengan Kecerdasan Buatan
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 5 Bek Kanan Terbaik Premier League Saat Ini: Dominasi Pemain Arsenal
Pilihan
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
-
Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Sri Mulyani: Sebut Eks Menkeu 'Terlalu Protektif' ke Pegawai Bermasalah
Terkini
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
TikTok Rilis Dua Fitur AI Baru: Permudah Kreator Mengolah Konten
-
Philips Siap Hadirkan HP Baru, Desain Mirip iPhone
-
2 Cara Mudah Ngeprint Dokumen dari iPhone, Tutorial Cepat Anti Ribet!
-
Kehidupan di Palung Terdalam: Temuan Moluska Purba Ungkap Rahasia Evolusi Laut?
-
Aplikasi Tak Terduga Jadi Sarana Selingkuh Selebritas: Dari Ojek Online hingga Folder Pin
-
ISS Pensiun! NASA Akan Jatuhkan Stasiun Luar Angkasa Raksasa ke 'Kuburan Satelit' pada 2031
-
Fitur Airbus A400M: Isi Bahan Bakar di Udara, Manuver Anti-Rudal
-
Asus V470 Resmi Meluncur, All-in-One PC Pintar dengan Teknologi AI dan Layar Sentuh 27 Inci
-
Cara Bikin Pin Bersama di Pinterest seperti 'Future House' yang Dikaitkan Hamish Daud