Suara.com - Content creator atau pembuat konten di platform media sosial tak luput dari serangan siber. Berbeda dari pelaku di industri media seperti jurnalis, pembuat konten independen tidak memiliki perlindungan hukum.
Dalam riset yang dilakukan oleh AJI, mayoritas pembuat konten terkena serangan digital, khususnya para pembuat konten yang terkait dengan kepentingan publik.
"Riset ini mengubungkan pengalaman serangan digital dengan produksi konten berkepentingan publik," papar Adib Muttaqin, Internet Committee AJI Indonesia dalam Local Media Summit 2024 di Jakarta, Rabu (2/10/2024).
Dalam survei yang melibatkan 312 responden dari 38 provinsi di Indonesia, ditemukan bahwa sebanyak 63,5 persen pembuat konten pernah mengalami serangan digital dalam lima tahun terakhir.
Adapun jenis serangan digital yang umum dialami oleh para content cretor mencakup penyebaran rumor atau fitnah, doxing, penyadapan, peniruan identitas, peretasan akun media sosial, manipulasi psikologis, phising, perampasan perangkat digital, serangan digital berbasis gender, bullying, ancaman, dan intimidasi yang bukan berbasis gender, diawasi oleh orang asing, hingga laporan palsu.
Namun, serangan siber yang paling sering dialami adlah diawai, phising, dan bullying, ancaman, dan intimidasi yang bukan berbasis gender.
Faktor terbanyak yang menjadi pemicu terjadinya serangan digital adalah jenis konten yang diunggah sebanyak 38,9 persen, diikuti oleh relasi tertentudengan pihak lain sebesar 21,4 persen, dan keyakinan pribadi sebesar 21,1 persen.
Beberapa dampak dari serangan digital pada content creator termasuk kerugian dalam keamanan baik fisik maupun emosional dan privasi pembuat konten, mengancam keamanan dan privasi yang dimiliki oleh orang terdekat, dan kehilangan akses terhadap sumber pendapatan berbasis iklan atau sumber pendapatan lainnya.
Meski begitu, sebagian besar pembuat konten merasa memiliki pengeahuan dan kecakapan yang cukup memadai untuk menangani serangan siber.
Baca Juga: Serangan Siber Hantui Dunia Perbankan, Begini Strategi Bank Mandiri
Saat pembuat konten mendapatkan serangan digital, para content creator umumnya memintai bantuan kepada platform media sosial yang menjadi medium terjadinya serangan siber.
Sayangnya, beberapa content creator pun ada yang memilih untuk tidak melapor saat mendapat serangan digital. Alasan terbesar adalah cara atau prosedur melapor yang susah, menghabiskan banyak Waktu, dan tindakan platform yang tidak sesuai harapan.
Temuan tersebut juga menunjukkan bahwa 66,8 persen content creator yang memproduksi konten terkait kepentingan publik mengalami serangan digital, sedangkan 48,2 persen pembuat konten yang tidak membuat konten terkait kepentingan publik mengalami serangan siber.
Oleh karena itu, pembuat konten yang memproduksi konten terkait kepentingan publik lebih rentan mengalami serangan digital.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Huawei Pura 80 Pro dan Ultra Masuk Indonesia 17 September, HP Kamera Terbaik di Dunia
-
Google Trends Ungkap Tingginya Pencarian Judol Sebulan Terakhir: Begini Cara Lapor ke Komdigi!
-
POCO C85 Resmi Rilis di Indonesia: Baterai 6000 mAh, Layar 120Hz, Harga Mulai Rp1,5 Jutaan
-
Update Harga iPhone setelah Apple Mengumumkan iPhone 17, Ada yang Turun?
-
Itel A100, HP Rp1 Jutaan Bodi Tangguh Standar Militer
-
4 HP Gaming 1 Jutaan Terbaik September 2025: Anti Ngelag, Cocok untuk Hadiah
-
5 Rekomendasi HP 5G Murah Rp 1 Jutaan Terbaik September 2025, Fitur Menarik!
-
IM3 Gandeng Motorola Moto g86 POWER 5G Hadirkan HP 5G Murah dan Anti-Scam!
-
JBL Sense Lite Terbaru Hadirkan Kualitas Suara Bass Nendang dan Tetap Terhubung dengan Sekitar !
-
5 Pilihan HP Murah Kamera 30 MP ke Atas, Harga Mulai Rp1 Jutaan