Suara.com - Peneliti dari Laboratorium Penelitian Fisika di Ahmedabad, India, telah menemukan depresi kaya klorida di wilayah Terra Sirenum, Mars, yang kemungkinan besar pernah menampung air.
Mengutip artikel dari timesofindia.indiatimes.com, temuan ini menciptakan harapan akan adanya kondisi yang mendukung kehidupan mikroba purba. Penelitian dipublikasikan di JGR Planet.
Studi sedimen menunjukkan bahwa daerah tersebut mengalami siklus pembasahan dan pengeringan yang sangat penting bagi kehidupan.
Penelitian ini menggarisbawahi pentingnya wilayah ini untuk misi eksplorasi Mars di masa depan, terutama untuk mencari tanda-tanda kehidupan purba dan mengungkap sejarah basah Mars.
Daerah Kaya Klorida: Sumber Petunjuk Kehidupan
Wilayah kaya klorida di Mars menarik perhatian ilmuwan karena kemampuannya menyerap dan mempertahankan kelembapan.
Studi ini menyoroti signifikansi geokimia klorida dalam konteks kehidupan mikroba:
-Penyerapan Kelembapan: Klorida dapat menyerap air, menjadikannya potensi reservoir di lingkungan kering.
-Potensi Kehidupan Mikroba: Di Bumi, kehidupan mikroba berkembang di lingkungan kaya mineral, menunjukkan kemungkinan serupa di Mars.
Temuan di Terra Sirenum
Baca Juga: Mengapa Serangga Selalu Tertarik pada Lampu? Ini Penjelasan Terbaru dari Peneliti
Penelitian memusatkan perhatian pada depresi topografi di wilayah Terra Sirenum, dengan beberapa temuan utama:
-Cekungan Sedimen: Depresi merupakan bagian dari cekungan sedimen luas yang menunjukkan aktivitas air di masa lalu.
-Siklus Pembasahan dan Pengeringan: Daerah ini mengalami siklus berulang selama ribuan tahun, menciptakan kondisi ideal bagi kehidupan mikroba.
-Pemodelan Geokimia: Analisis menunjukkan bahwa lingkungan tersebut tidak sepenuhnya tidak ramah kehidupan.
Implikasi bagi Sejarah Basah Mars
Studi ini memberikan bukti kuat bahwa air pernah berkumpul di depresi ini, menciptakan lingkungan yang mendukung kehidupan mikroba. Penemuan ini memberikan wawasan tentang:
- Kehadiran badan air stabil di masa lalu Mars.
- Adanya lingkungan yang memungkinkan ekosistem mikroba bertahan hidup.
Mars diyakini telah mengalami perubahan iklim signifikan, dari kondisi yang lebih basah menuju kering seperti saat ini.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
5 Rekomendasi Laptop untuk AutoCAD dengan Harga Miring, Cocok buat Mahasiswa Teknik
-
53 Kode Redeem FF Terbaru 14 Desember 2025, Ada Skin dan Bundle Winterlands
-
24 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 Desember 2025, Klaim Pemain Juventus 111-115
-
8 HP Snapdragon Termurah Desember 2025 untuk Daily Driver, Mulai Sejutaan!
-
Fokus pada Detail Kecil, MONTRA Siap Jadi Standar Baru Proteksi iPhone
-
6 HP RAM 8 GB Rp1 Jutaan untuk Multitasking dan Produktivitas Sehari-hari
-
Game James Bond 007 First Light Muncul di TGA, Karakter Antagonis Terungkap
-
Hujan Meteor Geminid 2025 Malam Ini 14 Desember, Cek Jam Terbaik untuk Mengamatinya
-
Harga Ponsel 2026 Diprediksi Lebih Mahal, RAM 4 GB Kemungkinan Kembali Populer
-
7 HP Murah RAM Besar untuk Game, Paling Worth It Anti Lag