Suara.com - Ilmuwan NASA telah mengungkap rahasia di balik aktivitas vulkanik ekstrem Io, salah satu bulan Jupiter, yang telah menjadi teka-teki selama lebih dari empat dekade.
Penelitian terbaru mengungkap bagaimana bulan kecil ini, yang hanya sedikit lebih besar dari Bulan kita, menjadi salah satu objek paling vulkanik di tata surya.
Mengenal Io: Bulan Vulkanik Jupiter
Io memiliki diameter sekitar 3.600 kilometer, hampir setara dengan Bulan Bumi. Namun, keunikan Io terletak pada lebih dari 400 gunung berapinya yang aktif.
Letusan dahsyat di permukaan Io mampu menghasilkan gumpalan lava yang membumbung hingga keluar angkasa, bahkan bisa diamati dari Bumi menggunakan teleskop besar.
Vulkanisme dramatis Io pertama kali ditemukan pada tahun 1979 oleh Linda Morabito, ilmuwan NASA yang saat itu bekerja di Jet Propulsion Laboratory. Melalui gambar yang diambil pesawat ruang angkasa Voyager 1, Morabito mengidentifikasi letusan gunung berapi besar di permukaan Io.
Temuan ini memicu pertanyaan: apakah aktivitas vulkanik Io berasal dari lautan magma panas di bawah permukaannya, atau dari sumber magma yang lebih terlokalisasi?
Penelitian Pesawat Ruang Angkasa Juno
Untuk menjawab misteri ini, NASA mengandalkan data dari pesawat ruang angkasa Juno, yang diluncurkan pada tahun 2011. Juno dirancang untuk mempelajari Jupiter dan bulan-bulan di sekitarnya, termasuk Io.
Baca Juga: Gambar NASA Menunjukkan Antartika Menjadi Lebih Hijau Saat Es Mencair
Pada tahun 2023 dan 2024, Juno melakukan dua penerbangan lintas sangat dekat dengan Io, mencapai jarak hanya 1.500 kilometer dari permukaan bulan tersebut.
“Data dari penerbangan lintas ini memberi kami wawasan mendalam tentang bagaimana Io bekerja,” ungkap Scott Bolton, peneliti utama misi Juno.
Selama pendekatan tersebut, Juno mengumpulkan data gravitasi yang penting untuk memahami struktur internal Io. Hasilnya menunjukkan bahwa Io tidak memiliki lautan magma global seperti yang sebelumnya diperkirakan.
Sebaliknya, gunung berapi di Io masing-masing memiliki ruang magma yang terlokalisasi di bawah permukaan, dengan bagian dalam Io sebagian besar terdiri dari material padat.
Implikasi Penemuan
Penemuan ini mematahkan teori lama bahwa gaya pasang surut dari gravitasi Jupiter menciptakan lautan magma global di Io. Sebaliknya, hasil penelitian menunjukkan mekanisme vulkanisme yang lebih kompleks.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Skip Miniatur AI Action Figure, 7 Trik Buat Foto Keren di Gemini AI yang Wajib Dicoba
-
40 Kode Redeem FF Hari Ini 10 September 2025, Banjir Skin SG2 dan Item Langka!
-
7 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 10 September 2025, Klaim Pemain OVR 104+ dan Gems Gratis
-
iPhone 17 Pro dan iPhone 17 Pro Max: Bawa Desain Baru dan Kamera Superior
-
iPhone Air Dirilis Bareng iPhone 17, HP Super Tipis dan Ringan dari Apple
-
iPhone 17 Resmi, Bawa Upgrade Layar 120Hz dan 2 Kamera Belakang 48MP
-
DJI Mau Terjun ke Pasar Kamera Mirrorless, Tantang Canon-Sony dkk
-
Oppo A6 Pro Dirilis, Punya Baterai Badak 7.000 mAh dan Kamera 50MP
-
Wajah Miniatur AI Aneh? Ini 5 'Prompt Rahasia' untuk Memperbaikinya
-
Bikin Gantungan Kunci Action Figure Diri Sendiri? Gampang Pakai Gemini AI! Ini 7 Prompt Andalannya!