Suara.com - Manusia sudah menghabiskan puluhan tahun mencari tanda-tanda kehidupan di luar Bumi. Namun, pertanyaannya tetap sama: Di mana semua alien?
Berikut ini 12 teori menarik dan sedikit aneh yang mungkin menjawab misteri ini.
1. Alam Semesta Terlalu Sunyi
Bayangkan, Bumi hanyalah anomali—titik biru kecil yang kebetulan memiliki kehidupan di tengah lautan gelap penuh dunia mati.
Studi terbaru bahkan menyebutkan alam semesta kita mungkin bukan yang paling mendukung kehidupan dibanding "alam semesta paralel" lainnya dalam teori multiverse.
Bisa jadi, kita cuma kurang beruntung berada di sini.
Saat ini, para ilmuwan mengetahui bahwa ada jutaan, mungkin milyaran planet di alam semesta yang dapat menopang kehidupan.
Jadi, dalam sejarah panjang segalanya, mengapa belum ada satu pun makhluk hidup yang berhasil mencapai ruang angkasa cukup jauh untuk berjabat tangan (atau cakar… atau tentakel) dengan manusia? Bisa jadi alam semesta terlalu besar untuk dilintasi.
Bisa jadi alien tersebut sengaja mengabaikan kita. Bahkan bisa jadi setiap peradaban yang sedang berkembang ditakdirkan untuk menghancurkan dirinya sendiri (sesuatu yang dinanti-nantikan, sesama penduduk bumi).
Baca Juga: Manusia Singa: Jejak Kepercayaan Agama Tertua di Dunia
Atau, bisa jadi sesuatu yang jauh lebih aneh. Seperti apa, Anda bertanya? Berikut 12 jawaban tidak biasa yang diajukan para ilmuwan untuk paradoks Fermi.
Mungkin kita belum menemukan alien karena alam semesta kita tidak mendukung kehidupan. Mungkin Bumi adalah sebuah anomali — titik biru keberuntungan yang terapung di lautan luas kegelapan dan dunia mati.
Mungkin kita akan lebih beruntung mencari kehidupan di alam semesta berikutnya.
Gagasan terakhir ini adalah premis studi pada tahun 2024 yang mengasumsikan bahwa kosmos kita hanyalah sebuah kemungkinan alam semesta dalam realitas “multiverse” yang tak ada habisnya, masing-masing sedikit berbeda dari yang lain.
Untuk menguji apakah alam semesta kita memiliki kondisi optimal bagi munculnya kehidupan, para peneliti membandingkan laju pembentukan bintang di sini dengan laju pembentukan bintang di sejumlah alam semesta paralel hipotetis dengan konsentrasi materi dan energi berbeda.
Faktor utama yang dipertimbangkan tim adalah kepadatan energi gelap di alam semesta – sebuah kekuatan misterius yang mendorong perluasan kosmos secara konstan dan mempercepat.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Indonesia AI Day: Indosat Percepat Lahirnya Talenta AI dari Perguruan Tinggi
-
BCA Rilis Aplikasi myBCA versi Smartwatch, Bisa Apa Saja?
-
Harga Spotify Premium di Indonesia Makin Mahal Gegara AI, Cek Daftar Harga Barunya
-
15 Kode Redeem FC Mobile 17 November: Dapatkan Ribuan Gems dan Anniversary Pack
-
Garena Rilis Game Baru Choppy Cuts, Ada Karakter Free Fire
-
Cara Mematikan Autocorrect di iPhone dengan Mudah
-
Cara Mematikan Fitur Autocorrect di HP Android agar Mengetik Bebas Gangguan
-
Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2026 Lengkap
-
5 Rekomendasi Tablet Multitasking Terbaik untuk Ilustrator
-
Empat Tim Esports Indonesia Siap Tempur di APAC Predator League 2026