Suara.com - Bukalapak baru mengumumkan penutupan layanan marketplace beberapa waktu lalu. Perusahaan akhirnya mengungkap alasan kenapa tak lagi menjual produk fisik.
Corporate Secretary Bukalapak, Cut Fika Lutfi menyampaikan kalau kebijakan ini adalah tindak lanjut dari pengumuman yang disampaikan sejak 30 Oktober 2024 lalu. Kala itu, Bukalapak sudah mengumumkan rencana penghentian kegiatan dan penutupan sejumlah lini usaha.
Ia melanjutkan, sebagai tindak lanjut dari Rencana Aksi Korporasi tersebut, Bukalapak pun terus melakukan peninjauan kembali terhadap prospek sejumlah segmen usaha Perseroan.
"Setelah melalui pertimbangan dengan penuh kehati-hatian, kami memutuskan untuk menghentikan layanan penjualan produk fisik di aplikasi dan situs web Bukalapak milik Perseroan (Aplikasi dan Situs Web Bukalapak)," kata Cut Fika Lutfi, dikutip dari laman keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Minggu (12/1/2025).
Ia menjelaskan, proses penghentian layanan produk fisik akan dilakukan secara bertahap dan akan dimulai pada Februari 2025.
"Perubahan ini adalah langkah yang diperlukan untuk fokus pada lini bisnis yang telah kami kembangkan dan yang memiliki pertumbuhan yang lebih besar," lanjut dia.
Cut mengatakan kalau lini bisnis produk fisik pada Aplikasi dan Situs Web Bukalapak terus menunjukkan penurunan kontribusi pendapatan dan pertumbuhan selama tiga tahun terakhir.
"Di lain sisi, biaya operasional untuk lini bisnis tersebut terus menunjukkan peningkatan yang signifikan," terang dia.
Cut juga mengakui kalau layanan produk fisik pada aplikasi maupun situs Bukalapak hanya memiliki kontribusi sekitar 3 persen dari seluruh pendapatan perusahaan.
Baca Juga: Nasib Karyawan Bukalapak di Ujung Tanduk Setelah Pergantian Fokus Bisnis Jualan Pulsa
Maka dari itu, manajemen Bukalapak akan beralih fokus pada layanan produk virtual serta lini bisnis yang telah dikembangkan selama beberapa tahun terakhir.
"Perseroan dapat memperkuat posisinya dalam ekosistem digital serta memberikan layanan terbaik kepada pengguna. Langkah ini adalah bagian dari strategi jangka panjang Perseroan untuk terus relevan dan kompetitif di industri agar dapat menciptakan nilai bagi para pemangku kepentingan Perseroan, terutama pemegang saham Perseroan," pungkasnya.
Bukalapak tutup lapak
PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) secara resmi menutup bisnis e-commerce di awal tahun 2025 ini. Perusahaan akan mengganti bisnis dalam penjualan produk virtual seperti pulsa.
"Untuk pembeli, ke depannya kamu tetap dapat melakukan transaksi Produk Virtual," tulis manajemen Bukalapak seperti dikutip dari laman resminya, Rabu (8/1/2025).
Selain pulsa, produk virtual yang dijajakan oleh Bukalapak diantaranya, Paket Data, Token Listrik, Listrik Pascabayar, Prakerja, Bukasend, Angsuran Kredit, BPJS Kesehatan, Air PDAM, Telkom, Pulsa Pascabayar, TV Kabel & Internet, Pajak PBB dan Penerimaan Negara.
Berita Terkait
-
Nasib Karyawan Bukalapak di Ujung Tanduk Setelah Pergantian Fokus Bisnis Jualan Pulsa
-
Strategi Baru Bukalapak: Fokus Produk Virtual untuk Masa Depan Bisnis
-
Bukalapak Tutup Layanan Penjualan Produk Fisik, Gimana Nasib Pendapatannya?
-
Bukalapak Tutup Bisnis Marketplace, BEI Pertanyakan Penggunaan Dana Hasil IPO
-
Bukalapak: Simbol Sukses IPO Startup, Tapi Mati di Era Digital
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Registrasi Kartu SIM Gunakan Biometrik, Pakar Ungkap Risiko Bocor yang Dampaknya Seumur Hidup
-
Rencana Registrasi SIM Pakai Data Biometrik Sembunyikan 3 Risiko Serius
-
Indosat Naikkan Kapasitas Jaringan 20%, Antisipasi Lonjakan Internet Akhir Tahun
-
Anugerah Diktisaintek 2025: Apresiasi untuk Kontributor Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi
-
26 Kode Redeem FC Mobile 20 Desember 2025: Trik Refresh Gratis Dapat Pemain OVR 115 Tanpa Top Up
-
50 Kode Redeem FF 20 Desember 2025: Klaim Bundle Akhir Tahun dan Bocoran Mystery Shop
-
Imbas Krisis RAM, Berapa Harga iPhone 2026? Bakal Meroket, Ini Prediksinya
-
Mendagri Tito Viral Usai Komentari Bantuan Malaysia, Publik Negeri Jiran Kecewa
-
Panduan Mudah: Cara Memblokir dan Membuka Blokir Situs Internet di Firefox
-
Ponsel Murah Terancam Punah Tahun 2026, Apa itu Krisis RAM?