Suara.com - Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan seringkali mengunggah konten terkait masalah sosial dan kesejahteraan rakyat melalui akun X pribadinya. Terbaru, ia membicarakan perihal guru yang kerap dinomor duakan.
Padahal, menurut Anies Baswedan, guru merupakan pilar dalam perjalanan hidup setiap orang, tetapi sayangnya kesejahteraan tenaga pendidik masih jauh dari kata layak. Anies Baswedan menyebut jika hal itu memang tugas utama pemerintah, namun masyarakat pun memiliki peluang untuk berkontribusi.
Pandangan Anies Baswedan tersebut kemudian disambut oleh komentar warganet yang mengeluh perihal tukin atau tunjangan kinerja dosen yang belakangan kini tengah menjadi perhatian.
"Dalam #AniesAmbilKeputusan kali ini, saya bercerita tentang langkah sederhana mengajak masyarakat luas untuk memberikan para guru diskon khusus, memprioritaskan mereka dalam antrean, dan berbagai upaya lain yang berfokus pada penghormatan dan pengakuan atas jasa mereka. Sambutan saat itu cukup hangat, bahkan perusahaan besar seperti Garuda Indonesia turut berpartisipasi," tulis Anies Baswedan.
Lebih lanjut, Anies menyebut bahwa empati bisa digunakan sebagai strategi.
"Untuk kaum profesional dan bisnis, ini adalah peluang: bagaimana kita bisa mengintegrasikan empati ke dalam layanan, produk, atau kebijakan perusahaan? Dengan langkah sederhana, kita tidak hanya membantu individu, tetapi juga menciptakan ekosistem yang lebih baik untuk masyarakat luas," tambahnya.
Tukin dosen sendiri menjadi topik hangat lantaran dinilai tidak ada regulasi yang jelas. Selain itu, tukin dosen pun seharusnya dapat menjadi insentif untuk meningkatkan kualitas pengajaran serta penelitian.
"Miris pak, ratusan dosen ASN sampai berdemo di Monas menuntut tukin yang belum dibayar pemerintah," komentar @yani*****
"Pak Anies, saat ini para dosen PNS sedang lakukan demonstrasi untuk menuntut hak mereka (tukin). Namun, bagaimana dengan kami yang dosen-dosen non PNS yang bekerja di yayasan kampus swasta yang sama sekali tak manusiawi dalam menggaji kami? Mereka pun dibuat miskin oleh kebijakan pemerintah," tambah @dedi_*******
"Harusnya gaji guru itu yang paling besar, tapi memang sistem ini ingin merusak generasi penerus. Yuk sadar yuk," timpal @hakna****
Berita Terkait
Terpopuler
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
Google Search Jadi Lebih Pintar: Mode AI dengan Gemini 2.5 Resmi Diluncurkan di Indonesia!
-
Acer Swift Air 16 Hadir dengan AMD Ryzen AI, Layar AMOLED, dan Desain Tipis
-
Spesifikasi Apple Watch Series 11 yang Rilis Bareng iPhone 17, Ada Pendeteksi Hipertensi
-
5 Fitur iPhone 17 Series yang Tiru HP Android, Dari Samsung hingga Google
-
Goto Gelar Doa Lintas Agama: Habib Jafar hingga Bhikkhu Bhadra Doakan Persatuan dan Keluarga Affan
-
Cara Dapat Skin Kaiju No. 8 PUBG Mobile
-
5 Rekomendasi HP Ringan di Bawah 170 Gram: Enteng, Nyaman Dipakai Seharian
-
Bagaimana Cara Pre-order iPhone 17? Wajib Tahu biar Aman
-
Kumpulan Prompt Edit Foto Makanan yang Estetik di Gemini AI, Cocok untuk Produk Jualan
-
4 Rekomendasi HP Android dengan Spesifikasi Mirip iPhone 17, Harga Lebih Bersahabat