Suara.com - Studi Kantar menemukan 70 persen populasi internet di Indonesia menggunakan teknologi AI untuk mendukung kreativitas, termasuk dalam content creation.
Di antara pengguna tersebut, Gen Z merupakan salah satu generasi yang aktif menggunakan AI.
Dan sebagai perusahaan yang selalu berkomitmen memudahkan konsumen, Samsung Galaxy S25 Series menghadirkan teknologi AI yang semakin terintegrasi dan terpersonalisasi.
Jadi, siapa saja bisa bikin konten yang next-level dengan lebih cepat dan mudah.
“AI tidak hanya berperan penting dalam meningkatkan efisiensi dan menghemat waktu, tetapi juga menjadi kolaborator kreatif yang membantu dalam menghasilkan ide dan merancang eksekusi secara lebih optimal,” jelas Ummu Hanni, Associate Director Kantar Indonesia.
Anjas Maradita, AI Expert dan Content Creator, merupakan salah satu kreator yang aktif menggunakan teknologi AI di Galaxy S25 Ultra untuk memperluas kreativitas dalam pembuatan konten.
“Alasannya ada dua, yaitu teknologi AI yang integrated antar aplikasi dan kualitas kamera yang sangat beragam dan nggak ada tandingannya," katanya dalam situs resminya, Kamis (13/2/2025).
Menurutnya, AI ini sangat membantu mempercepat proses-proses yang sebelumnya time consuming.
Karena semua yang saya butuhkan sudah ada di satu perangkat, sehingga bisa bebas explore ide dan bereksperimen dengan cara-cara content creation yang beda.
Berikut tiga cara menggunakan teknologi AI di Galaxy S25 Series:
1. Brainstorming ide-ide konten lebih seru
Menurut Kantar, 61 persen pengguna menggunakan AI untuk membantu membuat ide dan menulis konten.
Kemampuan Galaxy S25 Series yang mengintegrasikan berbagai aplikasi bawaan dengan Gemini Live jadi fitur favorit Anjas untuk riset dan brainstorming.
Baca Juga: Xiaomi-Samsung Minggir! Ini Penguasa Pasar Ponsel Indonesia Tahun 2024 versi IDC
Anjas biasanya menonton video berdurasi panjang di Youtube sebagai bagian dari riset.
Kini, tanpa harus menonton konten secara full, Anjas bisa meminta Gemini Live untuk merangkum semua poin di dalam video, lalu menanyakan informasi yang lebih banyak dari topik yang dibahas.
2. Editing menjadi sekelas profesional dengan Audio Eraser
Data Kantar menunjukkan 75 persen pengguna memanfaatkan teknologi AI untuk meningkatkan kualitas foto.
Sementara 60 persen menggunakan AI untuk mengedit video.
Menurut Anjas, ada banyak challenge yang dihadapi saat edit konten, misalnya noise yang sulit dihilangkan dari video.
Dengan fitur Audio Eraser yang berbasis AI bisa mendeteksi hingga enam tipe suara, yaitu ucapan, musik, angin, alam, keramaian, dan kebisingan.
Lalu, pengguna bisa menentukan volume dari setiap tipe suara tersebut untuk mendapatkan kualitas konten yang diinginkan.
Berita Terkait
-
Muncul di Laman FCC, Samsung Galaxy A36 Andalkan Pengisian Daya 45W
-
Tak Lagi Pakai Chipset Qualcomm, Samsung Galaxy S26 Series Bakal Kembali ke Exynos?
-
Jerome Polin dan Vonzy Terpukau! Kamera Tajam dan Performa Gaming Samsung Galaxy S25 Series Bikin Melongo
-
Apakah Aplikasi Hailuo AI Kungfu Aman? Jangan FOMO Ikutan Viral di TikTok, Cek Dulu!
-
Bukan Qualcomm, Samsung Jadi Produsen Chip Terbesar di Dunia Tahun 2024
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 5 Body Lotion Mengandung SPF 50 untuk Mencerahkan, Cocok untuk Yang Sering Keluar Rumah
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Motorola Moto G57 dan G57 Power Resmi, HP Snapdragon 6s Gen 4 Pertama di Dunia
-
Dreame L10s Ultra Gen 3 Resmi ke RI, Robot Vacuum Harga Rp 12 Juta
-
Jadwal Baru Dirilis, Sertifikat Hasil TKA SMA 2025 Keluar Kapan?
-
Dilarang Purbaya, Shopee Blokir Ratusan Ribu Produk Thrifting
-
POCO F8 Pro Lolos Sertifikasi, Kotak Penjualan Kemungkinan Tanpa Charger
-
Siap-siap! Harga HP Bakal Makin Mahal Tahun Depan, Ini Penyebabnya
-
Developer Butuh Waktu, Peluncuran Game Marvel 1943: Rise of Hydra Ditunda
-
25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 7 November: Klaim Magic Curve dan Pemain 111-113
-
Fitur Tersembunyi WA Web, Ini Cara Blur Chat WhatsApp agar Tak Diintip
-
Perang Dagang Makin Panas! Amerika Serikat Resmi Larang Chip Nvidia ke China