Suara.com - Dengan 221 juta lebih pengguna internet atau 79,5 persen dari total populasi, Indonesia menjadi salah satu negara dengan jumlah pengguna internet terbesar di dunia.
Tingkat keaktifan masyarakat Indonesia di dunia maya pun tergolong tinggi dibandingkan dengan negara seperti Australia, Inggris, dan Jerman.
Namun, tingginya penetrasi internet ini juga membawa tantangan besar, terutama bagi anak-anak yang semakin dini terpapar dunia digital.
Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengungkapkan bahwa 9,17 persen pengguna internet di Indonesia adalah anak-anak di bawah usia 12 tahun atau generasi post-Gen Z.
Anak-Anak Terancam di Dunia Digital
Meutya menyoroti bahwa banyak anak yang memiliki akses tidak terbatas ke dunia maya tanpa perlindungan yang memadai. Lebih mengkhawatirkan lagi, sebanyak 13 persen anak-anak Indonesia memiliki akun rahasia yang tidak diketahui orang tua mereka.
"Ini menjadi tantangan besar karena daya tarik dunia digital begitu kuat. Sebanyak 22 persen anak bahkan tidak mengikuti aturan orang tua terkait durasi penggunaan internet," ujarnya dikutip dari ANTARA pada Rabu (19/2/2025).
Selain itu, Indonesia berada di peringkat keempat dunia dan kedua di ASEAN dalam jumlah kasus pornografi anak di ruang digital, menurut data dari National Center for Missing & Exploited Children (NCMEC).
Melihat ancaman ini, pemerintah memperkuat regulasi untuk melindungi anak di ruang digital. Salah satu upaya yang dilakukan Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) adalah menghadirkan Sistem Kepatuhan Modernisasi Konten (SAMAN), yang mewajibkan platform digital untuk mengikuti aturan dan memberikan sanksi bagi yang melanggar.
Baca Juga: Platform Cashback & Referral, Benar Nggak Sih Bisa Beri Keuntungan buat Netizen?
"SAMAN mengatur pen-takedown-an konten negatif, termasuk pornografi anak dan judi online yang juga banyak melibatkan anak-anak," jelas Meutya.
Selain regulasi, kesadaran orang tua dalam membimbing anak dalam penggunaan internet menjadi kunci utama. Dengan pengawasan yang lebih ketat, risiko anak-anak terpapar konten berbahaya dapat diminimalkan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Catatan Krisis Demokrasi Negeri Konoha di Meja Kantin
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
Terkini
-
55 Kode Redeem FF 12 Desember 2025: Klaim Skin Salju Gratis dan Bundle Yeti
-
Takut Kehilangan? Ini Cara Mudah Menambahkan AirPods ke Find My iPhone
-
29 Kode Redeem FC Mobile 12 Desember 2025: Tips Berburu Mane dan Gaet Nedved 115 Gratis
-
7 Rekomendasi Memori HP MicroSD Card Terbaik, Kecepatan Baca Super Ngebut Anti Lemot
-
Clair Obscur Expedition 33 Borong Penghargaan di The Game Awards 2025
-
Redmi TV X 2026 Resmi Debut: Tawarkan Panel Mini LED 50 Inci, Harga Rp5 Jutaan
-
51 Kode Redeem FF Terbaru 12 Desember 2025, Klaim Emote Moonwalk dan Skin Winterland
-
Dua Game Baru Tomb Raider Muncul di TGA 2025, Sasar Konsol dan PC
-
23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 12 Desember 2025, Klaim Kartu Glorious dan 5.000 Gems
-
Sony A7 V Resmi Dirilis: Cek Harga, Spesifikasi Lengkap, dan Promo Pre-Order Desember 2025