Suara.com - Synology resmi meluncurkan ActiveProtect ke Indonesia. Ini adalah solusi perlindungan data terbaru yang menggabungkan perangkat lunak backup, server, dan penyimpanan dalam satu sistem terintegrasi.
Country Manager Synology, Clara Hsu menyatakan kalau ActiveProtect dirancang untuk menjawab kebutuhan bisnis di Indonesia. Menurutnya, ini membuat perlindungan data lebih sederhana, aman, dan efisien.
Selain itu, layanan ini juga diklaim menyematkan dukungan platform luas, fitur keamanan canggih, serta skalabilitas tinggi untuk mencegah serangan siber yang marak terjadi di Indonesia beberapa waktu belakangan.
"Ancaman siber semakin berkembang, dan perusahaan harus lebih siap dalam melindungi data mereka. ActiveProtect memberikan solusi perlindungan data yang kuat namun tetap mudah digunakan dan dikelola, sehingga bisnis bisa fokus pada operasional tanpa khawatir kehilangan data akibat serangan siber," ungkapnya saat konferensi pers di Jakarta, Kamis (20/2/2025).
ActiveProtect membawa fitur seperti Solusi All-in-One yang menggabungkan backup, pemulihan, dan pengelolaan dalam satu perangkat. Ini menghilangkan kebutuhan akan perangkat lunak dan perangkat keras terpisah yang lebih kompleks.
Selain itu, perangkat juga melindungi PC, Mac, server fisik dan file, mesin virtual, database, serta layanan Microsoft 365 dalam satu platform.
ActiveProtect Manager (APM) turut memungkinkan pemantauan hingga 150.000 workload atau 2.500 lokasi, memberikan visibilitas penuh bagi tim TI.
Solusi ini juga dilengkapi immutable backup, air-gap, serta kepatuhan terhadap regulasi. Clara mengklaim kalau ini memastikan data tetap aman dari ransomware dan ancaman lainnya.
Teknologi deduplikasi global yang ada mampu mengurangi beban jaringan hingga 99 persen dan kebutuhan penyimpanan hingga 50 persen, membuat backup lebih cepat dan hemat biaya.
Semua fitur tersebut bisa digunakan dengan satu kali pembelian, tanpa biaya langganan tambahan. Perangkat juga dapat mengelola hingga tiga backup server tanpa lisensi tambahan.
"ActiveProtect memberikan perlindungan data tingkat enterprise yang mudah diterapkan di berbagai industri, dari keuangan hingga manufaktur," jelasnya.
Berita Terkait
-
Admedika Raih TPA Service Provider of The Year di International GlobalHealth Indonesia Summit Conference & Awards 2025
-
Pentingnya Kolaborasi dalam Hadapi Manfaat dan Tantangan Teknologi AI di Era Transformasi Digital
-
Waspada! Modus Penipuan Berkedok Gmail Ancam Pengguna Internet
-
Inpres DTSEN Resmi Diteken, Cucun: Langkah Besar Menuju Nol Persen Kemiskinan Ekstrem
-
Mengapa Indonesia Jadi Target Empuk Serangan Siber?
Terpopuler
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Motorola Moto G57 dan G57 Power Resmi, HP Snapdragon 6s Gen 4 Pertama di Dunia
-
Dreame L10s Ultra Gen 3 Resmi ke RI, Robot Vacuum Harga Rp 12 Juta
-
Jadwal Baru Dirilis, Sertifikat Hasil TKA SMA 2025 Keluar Kapan?
-
Dilarang Purbaya, Shopee Blokir Ratusan Ribu Produk Thrifting
-
POCO F8 Pro Lolos Sertifikasi, Kotak Penjualan Kemungkinan Tanpa Charger
-
Siap-siap! Harga HP Bakal Makin Mahal Tahun Depan, Ini Penyebabnya
-
Developer Butuh Waktu, Peluncuran Game Marvel 1943: Rise of Hydra Ditunda
-
25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 7 November: Klaim Magic Curve dan Pemain 111-113
-
Fitur Tersembunyi WA Web, Ini Cara Blur Chat WhatsApp agar Tak Diintip
-
Perang Dagang Makin Panas! Amerika Serikat Resmi Larang Chip Nvidia ke China