Suara.com - Publik baru-baru ini dibuat geger mengenai RUU TNI yang dilakukan Komisi I DPR RI beberapa waktu lalu. Menjadi perbincangan hangat, begini sejarah dwifungsi ABRI di Indonesia.
Revisi Undang-Undang (RUU) TNI ini mendapat penolakan dari beberapa kalangan karena dirasa akan kembali membangkitkan dwifungsi ABRI yang sempat marak terjadi di masa orde baru.
Kebijakan ini pada awalnya memungkinkan militer untuk tidak hanya bertugas menjaga keamanan negara namun juga aktif di bidang politik dan pemerintahan.
Pada masanya, dwifungsi ABRI ini menunjukan peran besar anggota militer bagi bangsa tidak hanya secara pertahanan namun juga pada kebijakan strategis.
Paham yang ditakuti oleh banyak pihak ini percaya bahwa ABRI atau yang kini dikenal sebagai TNI memiliki pengaruh besar pada pemerintahan bahkan dapat menduduki jabatan sebagai sipil dan militer.
Sejarah dwifungsi ABRI
Laman Jurnal UIN menyebut bahwa istilah dwifungsi ABRI pertama kali dikenalkan oleh Presiden Soekarno dan AH Nasution.
Dalam Dies Natalis AMN (Akademi Militer Nasional) pada tahun 1958 di Magelang, AH Nasution mengenalkan "Jalan Tengah" Sebagai cikal bakal Dwifungsi ABRI.
Konsep ini merupakan pemberian kesempatan kepada militer sebagai kekuatan politik untuk berperan di pemerintah.
Baca Juga: Siapa Pemilik Hotel Fairmont Jakarta? Lokasi Rapat DPR Bahas RUU TNI yang Tuai Kontroversi
Dirinya menyebut dwifungsi ABRI ini sebagai jalan tengah karena kondisi politik pemerintahan yang kala itu dikuasai oleh sipil. Ia menyebut bahwa anggota militer dapat menjadi kekuatan politik dominasi yang bisa menyingkirkan politisi sipil di arena politik.
Konsep dwifungsi ABRI ini memungkinkan anggota militer untuk tidak hanya berperan dalam bidang pertahanan namun juga memiliki tugas penting dalam dunia sosial dan politik.
Di tahun 1969 lalu melalui Ketetapan MPRS Nomor II lalu, dwifungsi ABRI resmi ditetapkan oleh Presiden Soeharto. Masa ini yang kemudian dikenal sebagai order baru saat ABRI memiliki dominasi besar dengan adanya Fraksi ABRI.
Beralih ke tahun 1998, Fraksi ABRI kemudian berganti nama menjadi Fraksi TNI-Polri usai Soeharto lengser sebagai presiden. Setelah bertahan selama beberapa tahun, dwifungsi ABRI baru berakhir di tahun 2004 lalu.
Kala itu ditetapkan seluruh anggota DPR akan dipilih melalui pemilu. Dwifungsi ABRI baru dihapus oleh Presiden keempat, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur yang kemudian mengubah namanya dari ABRI menjadi TNI.
Kontroversi dwifungsi ABRI
Berita Terkait
-
Hasil Autopsi 3 Polisi di Lampung Didor Tentara: 1 Tewas Peluru Tembus Dada, 2 Nyangkut di Kepala
-
Update RUU TNI: Peran TNI di KPP dan Bantu Penanganan Masalah Narkoba Dihapus
-
Lokasi Oknum TNI Tembak Polisi Disebut Daerah 'Texas' di Lampung
-
Sebut Absurd Prajurit Aktif Masuk Kejagung, Ketua PBNU Savic Ali: TNI Tak Dididik ke Sana
-
Ajak Koalisi Sipil Audiensi di DPR, Dasco Ngaku Ada Titik Temu soal RUU TNI, Apa Katanya?
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
7 HP Murah RAM 8 GB untuk Hadiah Natal Anak, Mulai Rp1 Jutaan
-
28 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 Desember 2025, Klaim Ribuan Gems dan Pemain Bintang
-
32 Kode Redeem FF Aktif 20 Desember 2025, Dapatkan Skin Evo Gun Green Flame Draco
-
Registrasi Kartu SIM Gunakan Biometrik, Pakar Ungkap Risiko Bocor yang Dampaknya Seumur Hidup
-
Rencana Registrasi SIM Pakai Data Biometrik Sembunyikan 3 Risiko Serius
-
Indosat Naikkan Kapasitas Jaringan 20%, Antisipasi Lonjakan Internet Akhir Tahun
-
Anugerah Diktisaintek 2025: Apresiasi untuk Kontributor Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi
-
26 Kode Redeem FC Mobile 20 Desember 2025: Trik Refresh Gratis Dapat Pemain OVR 115 Tanpa Top Up
-
50 Kode Redeem FF 20 Desember 2025: Klaim Bundle Akhir Tahun dan Bocoran Mystery Shop
-
Imbas Krisis RAM, Berapa Harga iPhone 2026? Bakal Meroket, Ini Prediksinya