Suara.com - Smartcom, penyedia solusi push-to-talk (PTT) mission-critical berbasis di Singapura, resmi memulai operasinya di Indonesia.
Hingga saat ini, Smartcom diklaim menjadi satu-satunya penyedia layanan PTT mission-critical bersertifikasi yang beroperasi di berbagai pasar Asia.
Smartcom menggabungkan perangkat tangguh bersertifikasi ATEX dengan perangkat lunak TASSTA bersertifikasi ETSI / 3GPP untuk menciptakan sistem komunikasi tingkat operator yangberfungsi mulus di berbagai jaringan Indonesia.
Sebagai informasi, produk yang mematuhi ATEX telah terbukti aman digunakan di lingkungan tertentu dengan atmosfer yang mudah meledak, sesuai dengan zona/zona yang disertifikasi untuk digunakan.
Uni Eropa telah mengamanatkan bahwa kepatuhan ATEX diperlukan di mana pun terdapat atmosfer yang berpotensi meledak untuk menjaga keselamatan pekerja.
Sedangkan sertifikasi ETSI adalah organisasi yang mengatur standarisasi dalam hal telekomunikasi, penyiaran, dan jaringan, serta layanan komunikasi elektronik lainnya.
Sementara 3GPP merupakan, organisasi yang mengembangkan dan memelihara standar untuk sistem telekomunikasi seluler.
Solusi ini menjamin akan menjadi pilihan utama bagi sektor-sektor berisiko tinggi seperti migas, transportasi, dan keselamatan publik.
Kehadiran Smartcom di Indonesia didukung oleh kesuksesan implementasi sebelumnya bersama Korlantas(Korps Lalu Lintas Polri) dan Kereta Api Indonesia (KAI).
Baca Juga: Pemerintah Mau Buat Aplikasi AI untuk Ketahanan Pangan, Selesai Agustus 2025
Hal itu membuktikan kinerja sistem ini di berbagai kondisi operasional Tanah Air.
Dengan kompleksitas operasional dan kebutuhan keamanan di sektor industri Indonesia yang terus meningkat, teknologi tingkat operator dari Smartcom menyediakan tulang punggung komunikasi yang kokoh untuk operasi mission-critical di bidang energi, transportasi, dan acaraberskala besar.
Sementara itu, luasnya geografi dan tantangan operasional di Indonesia menciptakan tantangan komunikasi yang beragam bagi pelaku industri dan layanan publik.
Proyek infrastruktur yang terus berkembang dan semakin meningkatnya standar keselamatan industri, menuntut solusi komunikasi yang lebih unggul dibandingkan sistem radio konvensional.
Smartcom menjawab kebutuhan ini dengan menghadirkan solusi seperti smartphone dan tabletuntuk sektor berisiko tinggi, dilengkapi fitur pemindai barcode dan pelacakan GPS.
Perangkat tangguh bersertifikasi ATEX dipadukan dengan perangkat lunak TASSTA bersertifikasi ETSI / 3GPP, menciptakan sistem komunikasi yang dapat beroperasi di berbagai jaringan operator.
Hal ini memastikan cakupan yang konsisten di seluruh Indonesia.
Akses prioritas di jaringan Telkomsel membantu Smartcom mempertahankan konektivitas bahkan pada jam sibuk.
Sementara protokol keamanan tingkat perusahaan melindungi komunikasi sensitif di lingkungan berisiko tinggi.
Smartcom telah membangun operasional lokal yang komprehensif dengan pemahaman mendalam tentang pasar Indonesia untuk memastikan layanan terbaik bagi klien di seluruh negeri.
Tim berbasis di Jakarta ini dipimpin oleh para veteran telekomunikasi yang berpengalaman dalam menghadapi tantangan regulasi dan infrastruktur Indonesia.
Termasuk mantan eksekutif dari salah satu operator telekomunikasi terbesar di Tanah Air.
Unit teknik khusus menyediakan layanan kustomisasi dan integrasi lokal, menyesuaikan solusi dengan kebutuhan industri yang spesifik.
Mulai dari operasional pertambangan hingga logistik pelabuhan.
Selain itu, antarmuka platform dan layanan dukungan sedang dilokalkan ke dalam Bahasa Indonesia, dengan peluncuran penuh diharapkan terjadi di tahun ini.
Tim regional juga telah menyediakan dukungan teknis 24/7 dalam Bahasa Indonesia dan Inggris untuk operasi kritis.
Hal ini mencerminkan komitmen Smartcom dalam menyediakan solusi yang disesuaikan dengan kebutuhan industri strategis Indonesia sekaligus menciptakan lapangan kerja berbasis teknologi yang berkualitas.
"Tim lokal kami tidak sekadar menerjemahkan tapi kami mendesain ulang interface inti agar sesuai dengan alur kerja di Indonesia," ujar Asri Ariani Fauziah, Business Development Lead Smartcom Indonesia, Jakarta, Selasa (29/4/2025).
Contohnya, dia menambahkan, solusi logistik pelabuhan kini mencakup terminologi pengiriman lokal dan alur kepatuhan yang bahkan mudah dipahami operator berpengalaman.
Implementasi awal Smartcom di Indonesia akan menggunakan smartphone dan tablet ATEX yang telah teruji di berbagai proyek berbasis Singapura, termasuk Ion Orchard, Takashimaya, dan properti Marriott.
Rencana pengembangan produk mencakup penyempurnaan khusus untuk Indonesia.
Mulai dari pelacakan GPS real-time untuk manajemen tenaga kerja, fitur video push untuk inspeksi peralatan, dan Integrasi drone untuk pemantauan area berbahaya.
Solusi ini dibangun berdasarkan pengalaman Smartcom dalam menghadapi lingkungan operasional yang kompleks, dan kini disesuaikan dengan kebutuhan industri Indonesia.
Perusahaan menargetkan 10.000 pengguna di Indonesia dalam 12 bulan sebelum berekspansike Malaysia dan Vietnam pada 2026.
"Setelah uji coba yang berjalan dengan lancar bersama dengan otoritas Indonesia, kami memperluas solusi ke sektor yang lebih luas.
Teknologi kami dapat mengatasi tantangan komunikasi yang ada di lingkungan operasional yang kompleks di Indonesia.
Dengan tim lokal dan kemitraan jaringan, kami siap dan bersemangat untuk menghadirkan komunikasi yang lebihandal dan aman untuk berbagai sektor industri di Indonesia," ucap Imran Jaffar, Director, PT Smartcom Indonesia Nusajaya.
Menurutnya, Smartcom menyediakan solusi Mission-Critical PTT melalui model berlangganan yang menghilangkan kebutuhan investasi besar di muka.
Langkah ini membuat teknologi komunikasi mutakhir terjangkau bagi berbagai skala organisasi.
Sementara itu, fitur intelligent network switching yang ada, mengatasi masalah cakupan di Indonesia dengan secara dinamis memilih jaringan operator terbaik.
Hal ini sekaligus memungkinkan komunikasi lintas batas dengan operasi di Singapura.
Fitur ini merupakan yang krusial bagi perusahaan regional dan instansi pemerintah yang mengkoordinasikan operasi multinasional.
Asri Fauziah, Business Development Lead, PT Smartcom Indonesia Nusajaya, menjelaskan bahwa setelah implementasi bersama Korlantas dan KAI, pihaknya membuktikan bahwa teknologi MCPTT bersertifikasi dapat mentransformasi operasi di lingkungan paling menantang di Indonesia.
"Yang membedakan kami adalah fokus terhadap mematuhi standar global sekaligus beradaptasi dengan kebutuhan lokal," ujarnya.
Dia menambahkan, perangkat ATEX-nya telah digunakan di zona berbahaya kilang minyak, sementara akses jaringan prioritas memastikan keandalan selama situasi berskala besar sepertiarus mudik.
"Ini adalah komunikasi generasi berikutnya yang dirancang untuk skala Indonesia," katanya.
Solusi Smartcom kini tersedia melalui mitra resmi di Jawa, Sumatra, dan Kalimantan, dengan demo teknis yang sedang berlangsung untuk sektor migas, fasilitas industri, dan organisasi keselamatan publik.
Kemitraan strategis dengan system integrator Indonesia sedang difinalisasi untuk mempercepat penyebaran nasional dan memastikan integrasi mulus dengan sistem operasional yang ada.
Berita Terkait
-
XL Axiata Manfaatkan Teknologi Biometrik Dukung Pemutakhiran Data Pelanggan, Demi Keamanan
-
Vivo V50e Siap Gebrak Pasar! Kamera 50MP OIS, Chipset Dimensity 7300 dan Tahan Banting
-
Tol Beton Bikin Mobil Awet? Ini Faktanya dan Tips Berkendara Aman
-
Bocoran Spesifikasi Infinix GT 30 Pro: Chipset Dimensity 8350, Layar 144Hz, Baterai Jumbo!
-
Riset Lazada: Baru 42 Persen Orang Indonesia Pakai AI untuk Jualan Online
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
6 Fakta Isu Presiden Prabowo Berkunjung ke Israel
-
Harga Emas Antam Hari Ini Cetak Rekor Tertinggi Pegadaian, Tembus Rp 2.565.000
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
Terkini
-
Vivo X300 Pro Meluncur dengan Telefoto Periskop 200MP dan Perdana Diotaki Chipset Dimensity 9500
-
45 Kode Redeem FF Terbaru 13 Oktober 2025, Buruan Klaim Incubator Voucher dan Skin Epik Gratis
-
Teknologi AI Buatan Lokal Kini Bisa Generate Gambar dan Video
-
17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 Oktober 2025, Banjir 16.000 Gems dan Pemain Acak 106-110
-
10 Aplikasi Penghasil Saldo DANA Gratis 2025: Caranya Gampang, Bisa Langsung Cair!
-
4 Tips Penting Memilih Setrika Terbaik, Kenali Jenis Pelat hingga Fiturnya
-
Penemuan Sains: Protein Unik Naked Mole Rat Mampu Memperlambat Penuaan dan Kanker
-
Terungkap! 7 Perbedaan Mencolok Funtouch OS dan Origin OS yang Wajib Anda Ketahui
-
Dari Jepretan Biasa Jadi Keren Maksimal: Trik AI 2 Langkah untuk Foto Traveling
-
Multitasking Jadi Lebih Mudah: Ubah Laptop Jadi Layar Eksternal dengan Fitur Tersembunyi Windows