Suara.com - Hari ini, Rabu (30/7/2025), gempa besar berkekuatan 8,8 terjadi di lepas pantai Semenanjung Kamchatka, Rusia. Akibat guncangan dahsyat ini, beberapa wilayah ikut merasakan tsunami dan gempa Rusia.
Sejarah mencatat jika ini merupakan gempa terkuat yang terjadi di wilayah tersebut sejak 1952 lalu. Laporan menyebut jika gempa hebat ini kemudian disusul oleh gelombang tsunami mencapai lebih dari 4 meter di pantai Rusia.
Tidak hanya terjadi di wilayah Rusia, gempa dan tsunami juga mengancam wilayah Jepang, termasuk Hokkaido dan pesisir Pasifik dengan gelombang setinggi 1 meter.
Selain Rusia dan Jepang, beberapa wilayah lain yang merasakan gempa serta tsunami, termasuk Hawaii dan Alaska. Sedangkan wilayah California dan Guam yang menerima peringatan hati-hati.
Beberapa negara lainnya termasuk Indonesia, Filipina, Selandia Baru, dan Amerika Serikat juga mendapat peringatan tsunami dari skala rendah hingga sedang.
Melihat lokasinya, banyak yang menduga jika tsunami dan gempa Rusia ini disebabkan oleh zona aktif seismitik Ring of Fire Pasifik.
Hal ini karena Semenanjung Kamchatka diketahui berada di kawasan tersebut. Wilayah ini sebelumnya pernah mengalami gempa di tahun 1841, 1923 dan 1958 yang memicu tsunami besar dengan tinggi gelombang mencapai 15 hingga 18 meter.
Mengenal Ring of Fire: Jalur Rawan Gempa yang Berada dekat Indonesia
Cincin Api Pasifik, atau yang lebih dikenal dengan Ring of Fire, adalah sebutan untuk wilayah berbentuk tapal kuda yang membentang luas di Samudra Pasifik.
Zona ini terkenal sebagai daerah dengan aktivitas seismik dan vulkanik paling aktif di dunia, menjadikannya rumah bagi sebagian besar gunung berapi aktif dan lokasi terjadinya gempa bumi kuat secara teratur.
Baca Juga: Reaksi Mengejutkan Jens Raven Usai Jadi Top Skor Piala AFF U-23 2025
Lokasi ini merupakan batas konvergen dari beberapa lempeng tektonik mayor, termasuk Lempeng Pasifik, Lempeng Eurasia, Lempeng Amerika Utara, dan lempeng-lempeng kecil lainnya.
Di area ini, lempeng-lempeng tersebut saling bertumbukan dan salah satu lempeng, yaitu lempeng samudera yang lebih padat kerap menunjam ke bawah lempeng lainnya dalam proses yang disebut subduksi.
Ketika lempeng yang menunjam bergerak ke bawah, ia akan meleleh akibat panas dan tekanan di dalam mantel bumi.
Magma yang terbentuk kemudian naik ke permukaan melalui retakan di kerak bumi, membentuk rantai gunung berapi.
Proses subduksi ini juga menghasilkan tegangan besar di antara lempeng-lempeng, yang dilepaskan dalam bentuk gempa bumi saat bergeser atau patah.
Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki posisi geografis yang unik dan sangat signifikan dalam konteks Cincin Api Pasifik.
Kawasan Indonesia diketahui menjadi pertemuan tiga lempeng tektonik utama di dunia, yaitu Lempeng Indo-Australia di selatan, Lempeng Eurasia di utara, dan Lempeng Pasifik di timur.
Pertemuan lempeng-lempeng inilah yang menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara dengan aktivitas seismik dan vulkanik paling tinggi di dunia, hal ini membuat Indonesia menjadi bagian integral dari Cincin Api.
Apa yang Terjadi Ketika Terjadi Gempa di Kawasan Ring of Fire?
Jika gempa terjadi di bawah laut dan cukup kuat pada kisaran magnitudo 7,0, maka berisiko memicu tsunami.
Perubahan mendadak di dasar laut menyebabkan air laut terdorong ke atas dan menciptakan gelombang besar yang dapat menghantam pesisir dalam hitungan menit hingga jam.
Gempa di kawasan Ring of Fire juga bisa memicu letusan gunung berapi yang berada dalam sistem yang sama.
Hal ini karena jalur ini juga penuh dengan gunung-gunung api aktif, termasuk yang berada di Indonesia, Jepang, Alaska, dan Amerika Latin.
Gempa di kawasan Ring of Fire bukan hal yang langka dan seringkali membawa risiko besar. Karena Indonesia berada di jalur ini, kewaspadaan dan edukasi kebencanaan sangat penting untuk mengurangi dampak ketika bencana terjadi.
Berita Terkait
-
Miliano Jonathans Dipepet PSSI: Duet Maut dengan Ole Romeny
-
Aktivitas Ekonomi Beberapa Negara Sesaat Terhenti Imbas Tsunami Rusia
-
Lelucon Petinggi Fortuna Sittard Soal Popularitas Justin Hubner, Sindir Fans Indonesia
-
Vanenburg Singgung Wasit Jepang di Final Piala AFF U-23 2025: Tak Masuk Akal
-
Gerald Vanenburg Minta Bantuan Pemain Senior Demi Lolos ke Piala Asia U-23?
Terpopuler
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- 5 Fakta Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Publik Penasaran!
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
Pilihan
-
Perang Tahta Sneakers Putih: Duel Abadi Adidas Superstar vs Stan Smith. Siapa Rajanya?
-
Viral Taiwan Resmi Larang Indomie Soto Banjar Usai Temukan Kandungan Berbahaya
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
Terkini
-
Daftar Produk Apple yang Tak Lagi Dijual usai iPhone 17 Rilis
-
Vivo Y31 Dirilis, HP Murah dengan Baterai Jumbo 6.500 mAh
-
Prompt Gemini AI Ubah Selfie Jadi Foto Studio Profesional: Detail dan Langsung Jadi
-
Realme P3 Lite Resmi, HP Murah Durabilitas Standar Militer
-
Kode Redeem Blue Lock Rivals yang Aktif September 2025, Tak Cuma Dapat Item Gratis!
-
Samsung Galaxy A16 5G Jadi HP Android Terlaris di Dunia Q2 2025, Tapi Juaranya Tetap iPhone
-
Spesifikasi Oppo Pad 5 Bocor, Dijadwalkan Rilis Bareng Oppo Find X9?
-
Prompt Gemini AI Lengkap untuk Foto Polaroid Bareng Keluarga dan Teman
-
12 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 September, Klaim Pemain Captain Populer dan 1000 Gems
-
22 Kode Redeem FF Terbaru 14 September, Kesempatan Klaim Skin SG2 Golden Glare