Suara.com - Sebuah video yang merekam momen dramatis evakuasi Presiden Nepal, Ram Chandra Paudel, dari Istana Negara yang terbakar viral di media sosial.
Pemandangan ini seolah menjadi simbol runtuhnya kekuasaan di tengah gejolak politik dan kerusuhan masif yang melanda negara tersebut.
Presiden, yang beberapa hari lalu masih dipandang sebagai figur paling berkuasa, kini terlihat terburu-buru meninggalkan istananya, dikelilingi api dan amarah massa.
Kejadian ini terjadi di tengah gelombang protes besar yang dikenal sebagai "Revolusi Gen Z", yang telah memaksa Presiden Paudel dan Perdana Menteri KP Sharma Oli mundur dari jabatan mereka.
Kondisi politik di Nepal kini berada di ujung tanduk, meninggalkan kekosongan kekuasaan dan ketidakpastian masa depan. Simak momen Presiden Nepal kabur dari massa berikut ini.
Momen Presiden Nepal Kabur
Momen evakuasi Presiden Nepal tersebut terekam dalam sebuah video yang diunggah oleh akun X (sebelumnya Twitter) @OzorNdiOzor.
Video tersebut menunjukkan Istana Negara yang dilalap api, sementara Presiden Paudel dibantu oleh timnya untuk keluar dari kompleks istana. Unggahan ini dengan cepat menjadi sorotan, memicu diskusi tentang dinamika kekuasaan yang bisa berubah dalam sekejap.
"Evakuasi Presiden Nepal dari Istana Negara yang terbakar. Ini adalah seorang pria yang beberapa hari lalu dipandang sebagai tokoh yang sangat berkuasa dan perkataannya adalah putusan akhir. Sang pemburu kini menjadi yang diburu. Kekuasaan itu fana," tulis akun @OzorNdiOzor, menggambarkan ironi situasi yang dialami Paudel.
Kejatuhan cepat ini adalah cerminan dari tuntutan massa yang tak terbendung.
Baca Juga: Mengekspresikan Diri Lewat Nada: Musik sebagai Bahasa Gen Z
Protes yang bermula dari pemblokiran media sosial kini berkembang menjadi tuntutan yang lebih besar seperti pembentukan pemerintahan sipil yang kredibel, percepatan pemilu, dan perombakan tatanan politik secara menyeluruh.
Kronologi Kekacauan: Dari Protes Damai Jadi Kerusuhan Nasional
Gelombang protes yang dimulai pada 8 September 2025 di Kathmandu dipicu oleh keputusan pemerintah memblokir 26 platform media sosial.
Meskipun larangan tersebut dicabut, kemarahan publik, terutama dari kalangan muda, sudah terlanjur memuncak. Mereka turun ke jalan, menyuarakan protes terhadap korupsi, krisis ekonomi, dan ketidakpuasan terhadap pemerintah.
Situasi dengan cepat memanas. Bentrokan berdarah antara pengunjuk rasa dan aparat kepolisian tak terhindarkan, menelan korban jiwa.
Dilaporkan sedikitnya 19 orang tewas dan ratusan lainnya terluka akibat tembakan peluru, gas air mata, dan meriam air yang digunakan aparat untuk membubarkan massa.
Puncak ketegangan terjadi ketika massa berhasil menerobos gedung parlemen, sebuah simbol perlawanan yang kuat.
Berita Terkait
-
CEK FAKTA: Mahasiswa Demo di Mako Brimob pada 7 September 2025?
-
FOMO Level Akut? Ini 5 Jurus Ampuh Gen Z Biar Lebih Fokus dan Percaya Diri!
-
Situasi Darurat di Nepal: Militer Berpatroli, Puluhan Ditangkap
-
Sindiran Fedi Nuril, Soroti Mundurnya Wakil PM Inggris Akibat Kurang Bayar Pajak
-
Nabung Itu Wacana, Checkout Itu Realita: Melihat Masalah Nasional Gen Z
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Qualcomm Resmi Rilis Snapdragon 6s Gen 4, Dukung Fitur Gaming hingga Kamera 200MP
-
Setelah Samsung, Giliran Oppo Gandeng Google buat Teknologi AI
-
Riset Indosat: Jika Indonesia Serius Adopsi AI, PDB Bisa Tembus Rp 2.326 Triliun di 2030
-
41 Kode Redeem FF Terupdate 27 Oktober 2025, Ada Skin Evo Gun Populer Bisa Didapatkan Gratis
-
Daftar Lengkap 17 Kode Redeem FC Mobile 27 Oktober 2025, Dapatkan 500 Token FootyVerse
-
Film Horor Ternyata Bisa Jadi Terapi untuk Mengatasi Kecemasan
-
Komdigi Akui Kualitas Internet Indonesia Kalah Jauh dari Malaysia
-
5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
-
The Simpsons Bakal Hadir di Fortnite, Ini Bocoran Event-nya
-
Update HyperOS 3 Global Dimulai, Xiaomi 15T Series Dapat Giliran Pertama