Tekno / Sains
Sabtu, 20 September 2025 | 14:02 WIB
Foto Mary Ann Bevan (Rare Historical Photo)

Mengutip dari Utterly Interesting (26/12/2024), dalam wawancara dengan beberapa peneliti sejarah, Mary Ann sering digambarkan sebagai sosok yang “mengubah penderitaan menjadi kekuatan,” sesuatu yang jarang dilakukan perempuan pada era penuh stigma tersebut.

Pada 1929, saat tampil bersama Ringling Bros. and Barnum & Bailey Circus di Madison Square Garden, Mary Ann bertemu Andrew, seorang penjaga jerapah.

Hubungan ini memberi warna baru dalam hidupnya, meski ia sadar penampilannya tak bisa kembali seperti dulu.

Ia sempat mencoba perawatan kecantikan di salon lokal, namun akhirnya menerima dirinya sambil tertawa, “Aku kira aku harus kembali bekerja.”

Mary Ann terus bekerja hingga kesehatannya menurun akibat dampak akromegali dan usia. Ia meninggal pada 1933 di usia 59 tahun dan dimakamkan di Ladywell and Brockley Cemetery, London Selatan, sesuai keinginannya.

Kini, banyak sejarawan melihat kisah Mary Ann sebagai pengingat akan kerasnya pandangan masyarakat terhadap perbedaan fisik di masa lalu. Kisahnya juga menjadi simbol keteguhan hati seorang ibu yang menolak menyerah pada keadaan.

Lebih dari sekadar label yang melekat, Mary Ann Bevan adalah teladan ketabahan. Ia membuktikan bahwa kekuatan cinta dan tanggung jawab seorang ibu bisa melampaui hinaan publik dan tantangan hidup yang berat.

Kontributor : Gradciano Madomi Jawa

Baca Juga: 5 Sepatu Lari Wanita Usia 40 ke Atas yang Bikin Modis, Bantalan Super Empuk

Load More