-
Nintendo merilis Fire Emblem Shadows sebagai game seluler gratis di iOS dan Android.
-
Gameplay menggabungkan strategi real-time, auto-battler, dan deduksi sosial ala Among Us.
-
Konsepnya inovatif, namun eksekusi gameplay terasa membingungkan dan kurang matang bagi sebagian pemain.
Suara.com - Tanpa membuat acara megah, Nintendo resmi meluncurkan game seluler berjudul Fire Emblem Shadows. Ini merupakan game iOS dan Android pertama Nintendo dalam beberapa tahun terakhir.
Fire Emblem Shadows dikembangkan oleh Intelligent Systems dan diterbitkan Nintendo.
Sebagai catatan, Fire Emblem Shadows masih tersedia untuk region tertentu dalam tahap awal di iOS dan Android.
Terdapat minimum spesifikasi yang harus diperhatikan sebelum mengunduh game tersebut.
Fire Emblem Shadows nampak menggabungkan unsur Among Us dan skema Auto-Battler.
Berbeda dari seri utamanya, Fire Emblem Shadows bukanlah game taktik berbasis giliran, melainkan sebuah spin-off eksperimental yang menggabungkan elemen strategi real-time dengan mekanik deduksi sosial yang tengah populer.
Konsepnya sendiri terdengar sangat menarik. Nintendo menggambarkannya sebagai pertarungan di mana "salah satu dari tiga sekutu yang berpartisipasi dalam setiap pertempuran diam-diam adalah murid bayangan yang berbahaya."
Pemain harus memilih peran sebagai murid cahaya yang bertujuan menyelesaikan misi, atau murid bayangan yang bertugas menyabotase tim dari dalam.
Setelah putaran pertempuran awal, semua pemain akan melakukan pemungutan suara untuk menuduh siapa pengkhianat di antara mereka.
Baca Juga: 17 Kode Redeem FC Mobile Terupdate 24 September: Dijamin Icon 108+ dan Player 111
"Apakah para pengikut cahaya dapat dengan tepat menemukan pengkhianat—atau para pengikut bayangan dapat berhasil menipu yang lain—memegang kunci bagaimana pertempuran selanjutnya berlangsung," bunyi keterangan pada deskripsi game.
Mengutip Polygon, ide mencampurkan formula Fire Emblem dengan nuansa Among Us terdengar brilian.
Namun, eksekusinya di lapangan terasa kurang matang dan membingungkan bagi sebagian pemain.
Alih-alih mengontrol unit secara strategis, game ini berjalan sebagai auto-battler, di mana karakter bergerak dan menyerang secara otomatis.
Interaksi pemain terbatas pada penggunaan mantra dan kemampuan dengan sistem cooldown, menyederhanakan aspek taktis yang menjadi ciri khas waralaba ini.
Menurut beberapa player, sistem deduksi sosial dianggap terasa canggung. Putaran pertama pertempuran lebih berfungsi sebagai ajang observasi untuk menebak perilaku rekan satu tim, tanpa dampak yang signifikan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
Motorola Signature: Flagship Baru dengan Snapdragon 8 Gen 5 Siap Meluncur?
-
53 Kode Redeem FF Terbaru 28 Desember: Klaim Diamond, Animation, dan Bundle Natal
-
Infinix Hot 60 Pro vs Tecno Camon 40: Dua Juara HP Murah Versi David GadgetIn
-
33 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 Desember: Ada Paket Beku 112-115 dan 10 Ribu Gems
-
Forza Horizon 6 di Jepang: Ada Alasan Khusus, Jadi Game Eksklusif Xbox Awal Peluncuran
-
Tak Perlu Keluar Aplikasi Lagi! Gemini Segera Bisa Multitasking di Android
-
5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
-
LG Siap Unjuk Robot Humanoid untuk Urusan Rumah di CES 2026, Ini Bocorannya
-
Xiaomi 17 Ultra Leica Edition Ludes dalam Hitungan Menit, Diburu Kolektor dan Fotografer
-
Menutup 2025, Apple Pensiunkan 25 Produk Sekaligus: Era Lama Resmi Berakhir