Tekno / Game
Rabu, 22 Oktober 2025 | 12:54 WIB
Angry Birds. (Rovio)
Baca 10 detik
  • Rovio mem-PHK 36 karyawan sebagai bagian dari restrukturisasi dan integrasi dengan perusahaan induk, Sega.

  • Kinerja buruk game Angry Birds Dream Blast menjadi pemicu utama langkah restrukturisasi.

  • Restrukturisasi mengalihkan fokus studio Rovio pada lebih sedikit proyek dan pembagian ulang peran antar studio.

Suara.com - Angry Birds pernah menjadi fenomena tersendiri setelah game tersebut diunduh lebih dari 1 miliar kali.

Sayang, studio pembuat Angry Birds, Rovio, baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka memberhentikan 36 staf.

Dari puluhan yang terkena PHK, beberapa di antaranya merupakan karyawan senior.

Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) disebut merupakan bagian dari restrukturisasi besar-besaran seiring upaya perusahaan untuk berintegrasi lebih dalam dengan induk perusahaannya yang baru, Sega.

Langkah PHK di Rovio ini dipicu oleh dua faktor utama. Pertama, kinerja game seluler Angry Birds Dream Blast yang dirilis pada 2018 lalu ternyata tidak memenuhi ekspektasi perusahaan.

Meskipun tidak ada game yang dibatalkan, performa spin-off bergenre puzzle ini menjadi sorotan utama.

Angry Birds Dream Blast. (Play Store)

"Tidak ada game yang dibatalkan, tetapi Angry Birds Dream Blast sayangnya tidak berjalan sesuai harapan," ungkap juru bicara Rovio.

Kegagalan ini memaksa perusahaan untuk bereaksi cepat demi merespons pasar dengan lebih baik dan beralih ke pendekatan yang lebih berpusat pada game.

Kedua, proses integrasi dengan Sega, yang resmi mengakuisisi Rovio pada Agustus 2023, menuntut adanya penyesuaian struktural.

Baca Juga: Bocoran Harga GTA 6 Beredar, Bakal Lebih Mahal?

Akuisisi ini sendiri bertujuan agar Sega dapat memanfaatkan keahlian Rovio di pasar game seluler, sementara Rovio berharap bisa berekspansi melampaui platform mobile dengan dukungan Sega.

Sebagai bagian dari sinergi, CEO Rovio, Alexandre Pelletier-Normand, kini akan menghabiskan lebih banyak waktu di berbagai kantor Rovio dan markas Sega Eropa.

Mengutip MobileGamer, restrukturisasi tersebut juga mengubah peta internal studio. Puzzle Studio Rovio di Finlandia bakal lebih fokus pada "lebih sedikit game," mengindikasikan konsolidasi proyek.

Sebaliknya, studio di Barcelona akan mengambil alih lebih banyak game, baik yang baru maupun yang sudah ada.

"Kami sedang menciptakan unit bisnis baru, mereorganisasi beberapa studio game kami, dan merealokasi beberapa game yang dikembangkan di sana," tambah juru bicara tersebut.

Perubahan peran, penciptaan posisi baru, dan sayangnya, pemberhentian 36 karyawan menjadi konsekuensi yang tak terhindarkan dari dinamika perusahaan.

Load More