Tekno / Sains
Selasa, 28 Oktober 2025 | 10:48 WIB
Ilustrasi kepiting merah. [Pexels]

Migrasi besar-besaran ini memang menakjubkan, tapi juga membawa tantangan tersendiri bagi penduduk setempat.

Jalan raya sering tertutup jutaan kepiting yang berjalan perlahan ke arah laut, bahkan sebagian masuk ke halaman rumah warga.

Untuk membantu mereka, petugas taman nasional dan penduduk lokal bekerja sama menjaga keselamatan kepiting. Banyak yang membawa garu dan blower daun di mobil untuk menyingkirkan kepiting dari jalan tanpa melukai mereka.

Seorang pengusaha eco-lodge bernama Chris Bray bahkan menciptakan alat bernama “crab mobile”, sebuah perangkat sederhana yang dipasang di depan mobil untuk mendorong kepiting keluar dari jalur kendaraan dengan aman.

Desainnya harus kuat, mudah diperbaiki, dan bisa bekerja di jalanan berbatu. Yang penting, kepitingnya tetap aman,” kata Bray mengutip dari The Guardian (25/10/2025).

Bagi warga Pulau Christmas, migrasi kepiting merah bukan sekadar tontonan, tapi juga simbol keseimbangan alam. Mereka percaya, selama kepiting masih bermigrasi, ekosistem pulau tetap sehat.

Semua orang di sini menghargai kepiting, migrasi ini seperti perayaan tahunan bagi kami — bukti bahwa alam masih berjalan sebagaimana mestinya,” ujar Alexia Jankowski, manajer sementara Taman Nasional Pulau Christmas.

Kontributor : Gradciano Madomi Jawa

Load More