Tekno / Internet
Selasa, 04 November 2025 | 18:34 WIB
ilustrasi kamus bahasa (pexels/freestocks.org)

Suara.com - Fenomena dua angka yang tampak sederhana 67 resmi dinobatkan sebagai Word of the Year 2025 oleh Dictionary.com.

Keputusan ini memicu perdebatan, mulai dari orang tua yang kebingungan hingga generasi muda yang menjadikannya bagian dari percakapan sehari-hari. Tanpa makna jelas, istilah ini justru menjadi salah satu tren internet terbesar tahun ini.

Menurut laporan Grazia.co.in (3/11/2025), penggunaan “67” (dibaca “six-seven”) kini meluas di berbagai platform. Anak-anak, remaja, hingga atlet profesional mempopulerkannya lewat isyarat tangan dan komentar spontan. Meski demikian, istilah ini tidak memiliki arti pasti.

Dictionary.com menjelaskan bahwa justru ketidakjelasan itulah yang membuat “67” berbeda. Ia tidak mewakili definisi konkret—melainkan simbol di mana maknanya bergantung pada konteks pengguna.

Beberapa orang menyebut istilah ini digunakan untuk menjawab pertanyaan secara acak, mulai dari kondisi sekolah hingga pilihan makan malam. Bagi sebagian besar pengguna, “67” adalah cara untuk ikut serta dalam jokes bersama.

Pihak kamus menggambarkan tren ini sebagai bentuk “brainrot slang”, jenis ungkapan internet yang sengaja dibuat absurd dan tanpa makna.

Steve Johnson, Direktur Leksikografi Dictionary Media Group, mengatakan bahwa “67” bukan sekadar ucapan, melainkan ekspresi spontan yang melampaui makna harfiah.

Menurutnya, banyak pengguna mengucapkannya sebagai penanda mood atau gaya komunikasi yang lebih emosional dibanding informatif.

Meski kini terkenal sebagai meme global, istilah “67” sebenarnya berawal dari lagu “Doot Doot (6 7)” karya rapper asal Philadelphia, Skrilla, yang viral pada 2024.

Baca Juga: Komdigi Target 38 Kabupaten/Kota Punya Kecepatan Internet 1 Gbps di 2029, Ini Caranya

Popularitas lagu itu meningkat setelah digunakan sebagai background dalam video highlight bola basket, terutama yang menampilkan LaMelo Ball yang tingginya 6 kaki 7 inci.

Ledakan tren semakin besar ketika seorang anak laki-laki meneriakkan “67” dengan penuh semangat saat pertandingan basket remaja. Rekaman itu viral dan sosok tersebut dijuluki warganet sebagai “67 Kid”, memantapkan angka ini sebagai simbol budaya pop.

Data Dictionary.com menunjukkan lonjakan signifikan dalam pencarian kata tersebut sejak pertengahan 2025. Pada musim panas, pencarian “67” meningkat hingga enam kali lipat dibanding bulan-bulan sebelumnya.

Di bulan Oktober 2025 saja, kemunculan frasa ini di media digital tercatat enam kali lebih banyak dibanding sepanjang 2024.

TikTok menjadi pusat penyebaran tren. Hashtag #67 telah digunakan lebih dari dua juta kali, dan penggunaannya memuncak saat tahun ajaran baru dimulai.

Guru-guru melaporkan bahwa murid mereka menirukan kata tersebut berulang kali, hingga beberapa sekolah mulai membuat aturan khusus terkait penggunaannya.

Load More