Tekno / Internet
Rabu, 05 November 2025 | 20:00 WIB
Ilustrasi trading forex via aplikasi (Shutterstock)

Suara.com - Di pasar forex yang dinamis, potensi keuntungan memang tinggi, tetapi risikonya pun tinggi. Trader Indonesia beroperasi dalam lingkungan di mana pergeseran ekonomi global, perubahan suku bunga, dan peristiwa geopolitik dapat memengaruhi harga mata uang dalam hitungan menit. Tanpa pengendalian risiko yang tepat, bahkan trader yang terampil pun dapat mengalami kerugian besar.

Banyak pedagang di Indonesia mengandalkan platform seperti HFM untuk mengakses pasar global dan mengelola posisi mereka. Namun, secanggih apa pun platform perdagangannya, metode pengendalian risiko yang dimiliki trader tetap menjadi fondasi kesuksesan jangka panjang.

1. Ukuran Posisi untuk Perlindungan Akun
Salah satu cara paling mendasar untuk mengendalikan risiko adalah menentukan ukuran posisi yang tepat untuk setiap perdagangan. Ini melibatkan perhitungan berapa banyak dana akun Anda yang bersedia Anda pertaruhkan dalam satu perdagangan, biasanya dinyatakan dalam persentase. Banyak trader berpengalaman mempertaruhkan tidak lebih dari satu atau dua persen dari total modal mereka per posisi.

Di pasar Indonesia, di mana volatilitas dapat melonjak selama peristiwa global besar, ukuran posisi menjadi semakin penting. Misalnya, jika Anda memiliki saldo akun Rp100 juta dan Anda mengambil risiko 1 persen per perdagangan, kerugian maksimum Anda akan dibatasi hingga Rp1 juta untuk perdagangan tersebut. Pendekatan disiplin ini memastikan bahwa serangkaian kerugian tidak akan menguras akun Anda.

2. Penggunaan Perintah Stop-Loss yang Strategis
Perintah stop-loss secara otomatis menutup posisi Anda ketika harga mencapai level yang telah ditentukan sebelumnya terhadap perdagangan Anda. Hal ini mencegah kerugian kecil menjadi besar. Dalam perdagangan forex, emosi dapat mengaburkan penilaian, sehingga Anda tergoda untuk mempertahankan perdagangan yang merugi dengan harapan akan terjadi pembalikan.

Dengan menetapkan stop-loss segera setelah Anda membuka perdagangan, Anda menghilangkan emosi dalam proses pengambilan keputusan. Trader Indonesia sering kali menetapkan level stop-loss berdasarkan indikator teknis seperti support dan resistance, rata-rata bergerak, atau fluktuasi harga terkini. Metode ini membantu menjaga kerugian tetap terprediksi dan terkendali.

3. Diversifikasi Pasangan Mata Uang
Memfokuskan seluruh aktivitas perdagangan pada satu pasangan mata uang dapat memaparkan Anda pada risiko terkonsentrasi. Jika pasangan mata uang tersebut mengalami volatilitas yang tidak biasa akibat suatu peristiwa ekonomi, seluruh rencana perdagangan Anda dapat terpengaruh. Diversifikasi antar pasangan mata uang mengurangi risiko ini dan memperlancar kinerja secara keseluruhan.

Bagi para pedagang di Indonesia, diversifikasi dapat mencakup memasangkan Rupiah (IDR) dengan mata uang utama seperti USD, EUR, dan JPY, sekaligus mengeksplorasi pasangan mata uang asing yang tidak melibatkan Rupiah. Pendekatan ini menyebarkan eksposur ke berbagai negara dan mengurangi ketergantungan pada kinerja satu mata uang saja.

4. Menggunakan Rasio Risiko terhadap Imbalan untuk Pengambilan Keputusan yang Lebih Baik
Rasio risiko terhadap imbalan membandingkan potensi keuntungan dari suatu perdagangan dengan jumlah yang Anda pertaruhkan. Rasio 1:2 berarti Anda menargetkan keuntungan dua kali lipat dari yang Anda pertaruhkan. Mempertahankan rasio yang menguntungkan memastikan Anda tetap untung meskipun Anda lebih banyak kehilangan perdagangan daripada yang Anda untungkan.

Baca Juga: Pengusaha Muda BRILiaN 2025: Langkah BRI Majukan UMKM Daerah

Misalnya, jika Anda mempertaruhkan Rp1 juta per perdagangan dengan rasio 1:2, target keuntungan Anda adalah Rp2 juta. Memenangkan setengah dari perdagangan Anda dengan struktur ini tetap dapat menghasilkan pertumbuhan yang stabil. Trader Indonesia di tahun 2025 semakin banyak menggunakan metode ini untuk menjaga rencana perdagangan mereka tetap akurat secara matematis.

Menggabungkan Metode Pengendalian Risiko untuk Hasil yang Lebih Baik

Masing-masing metode ini bekerja dengan baik jika berdiri sendiri, tetapi trader yang paling efektif menggabungkannya. Seorang trader Indonesia mungkin hanya mempertaruhkan 1 persen dari modalnya per perdagangan, menempatkan order stop-loss pada level teknis yang logis, melakukan diversifikasi di beberapa pasangan mata uang, dan menetapkan rasio risiko-imbalan minimum sebelum memasuki posisi apa pun.

pertahanan berlapis yang melindungi akun mereka dari penurunan besar dan memberi mereka fleksibilitas untuk pulih dari kekalahan beruntun yang tak terelakkan.

Mengapa Pengendalian Risiko Penting dalam Konteks Indonesia

Pasar valas Indonesia dipengaruhi oleh faktor domestik dan global. Kebijakan suku bunga Bank Indonesia, data neraca perdagangan, dan harga komoditas semuanya memengaruhi rupiah. Di saat yang sama, peristiwa global seperti pengumuman Federal Reserve AS atau ketegangan geopolitik dapat memicu pergerakan tiba-tiba pada pasangan mata uang utama.

Load More