Meski begitu, hubungan itu memberinya ketenangan emosional. Ia mengatakan tidak dapat memiliki anak karena kondisi kesehatannya. “Dengan Klaus, saya tidak perlu memikirkan itu. Rasanya lega.”
Fenomena ini menimbulkan beragam reaksi di media sosial. Ada yang mengejek, ada pula yang mencoba melihatnya dari sudut pandang yang lebih luas. Sebagian pengguna berpendapat bahwa kisah ini mencerminkan kerapuhan hubungan manusia modern serta meningkatnya rasa kesepian.
Namun di sisi lain, para ahli kesehatan mental memperingatkan munculnya gejala baru yang disebut “AI psychosis”. Kondisi ini digambarkan sebagai distorsi berpikir, paranoia, atau keyakinan delusional yang dipicu interaksi intens dengan chatbot.
Menurut Dr David McLaughlan, psikiater dari Priory, kondisi tersebut melibatkan hilangnya kontak seseorang dengan realitas. “Bagi orang yang mengalaminya, halusinasi dan kepercayaan irasional terasa nyata,” ujarnya, mengutip dari Independent (13/11/2025).
Kasus seperti yang dialami Ms Kano menjadi contoh bagaimana hubungan antara manusia dan teknologi dapat berkembang ke arah yang tak terduga. Sementara sebagian orang melihatnya sebagai pilihan pribadi yang tidak merugikan siapa pun, sebagian lain melihatnya sebagai tanda meningkatnya ketergantungan emosional pada sistem AI.
Dalam era ketika teknologi semakin terintegrasi dalam kehidupan sehari-hari, kisah ini membuka pertanyaan penting: apakah AI akan menjadi pendamping emosional baru bagi manusia, atau justru memunculkan tantangan psikologis baru? Hingga kini, jawabannya masih menjadi bahan perdebatan. Namun satu hal jelas —hubungan antara manusia dan teknologi sedang berubah, dan kisah Ms Kano hanya salah satu dari banyak contoh yang akan muncul di masa depan.
Kontributor : Gradciano Madomi Jawa
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
RKUHAP Resmi Jadi UU: Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Diprotes Publik
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
Terkini
-
Film Live-Action The Legend of Zelda Tayang 2027, Begini Penampakan Pertamanya
-
Strava Rilis Fitur Untuk Sebuah Tujuan: Olahraga Kini Bisa Sekaligus Berbuat Kebaikan
-
24 Kode Redeem FF Hari Ini 18 November 2025, Banjir Hadiah Gratis!
-
15 Kode Redeem FC Mobile 18 November 2025, Manfaatkan Pekan Terakhir Event FootyVerse
-
Viral! Netizen Salfok dengan Peringatan soal Air Hujan Tercemar: Siapa yang Mau Mangap Saat Gerimis?
-
Mengapa Transisi Menuju Energi Terbarukan Berjalan Lambat?
-
Daftar Nominasi The Game Awards 2025 Resmi Diumumkan
-
5 Tablet Baterai Jumbo 6000 hingga 9000 mAh yang Bisa Dipakai Seharian, Harga Cuma Rp1 Jutaan
-
5 Rekomendasi HP Snapdragon 870 5G Enteng Buat Gaming dan Edit Video, Mulai Rp3 Jutaan
-
5 Tablet Murah Dilengkapi Stylus Pen untuk Anak Sekolah dan Mahasiswa