Tekno / Gadget
Senin, 01 Desember 2025 | 12:27 WIB
Xiaomi kenalkan robot humanoid CyberOne pada 2022. (Xiaomi)
Baca 10 detik
  • Xiaomi menargetkan pasar robot humanoid bernilai 140 miliar dolar dengan rencana implementasi massal lima tahun.

  • Teknologi AI Xiaomi sudah meningkatkan efisiensi pabrik, mempercepat inspeksi komponen hingga sepuluh kali.

  • Robot humanoid akan mengambil tugas repetitif demi keselamatan pekerja dan mendorong fokus pada inovasi.

Suara.com - CEO Xiaomi, Lei Jun mengungkap bila mereka bersiap memasuki pasar robot humanoid dalam beberapa tahun ke depan.

Tak tanggung-tanggung, robot humanoid dengan AI untuk pabrik disebut mampu membuka pasar industri baru senilai 140 miliar dolar AS atau Rp 2.332 triliun (kurs Rp 16.659).

Lei Jun baru saja mengungkap visi ambisius: dalam lima tahun ke depan, robot humanoid akan diimplementasikan secara massal di seluruh pabrik Xiaomi.

Pernyataan ini menegaskan bahwa kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) bukan lagi sekadar alat bantu, melainkan pendorong utama revolusi industri generasi berikutnya.

AI akan menjadi inti dari proses produksi, bukan lagi sekadar fitur tambahan. Contoh nyata kekuatan AI sudah terlihat di pabrik mobil listrik (EV) Xiaomi.

Inspeksi komponen die-cast besar yang dulunya memakan waktu dan rentan kesalahan manusia, kini diselesaikan hanya dalam dua detik oleh sistem sinar-X yang terintegrasi dengan AI visual.

Xiaomi kenalkan robot humanoid CyberOne pada 2022. (Xiaomi)

Teknologi ini terbukti sepuluh kali lebih cepat dan lima kali lebih akurat dibandingkan inspeksi manual.

Itu adalah gambaran nyata bagaimana manufaktur cerdas tidak hanya meningkatkan efisiensi, tetapi juga kualitas produk secara keseluruhan.

Mengutip The Beijing Daily dan XiaomiTime, peningkatan presisi dan kecepatan ini membuka potensi pasar industri baru 140 miliar dolar AS, namun Lei Jun menekankan pentingnya kolaborasi untuk mencapai skala ini.

Baca Juga: 4 Tablet Xiaomi RAM 8 GB Paling Murah yang Memadahi untuk Berbagai Kebutuhan

Penerapan robot humanoid di lini perakitan akan menjadi langkah selanjutnya yang signifikan.

Robot-robot tersebut dirancang untuk mengambil alih tugas-tugas repetitif, presisi tinggi, atau yang menuntut fisik.

Hal itu disebut menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman dan efisien bagi pekerja manusia.

Ini memungkinkan para karyawan untuk fokus pada tugas-tugas yang lebih kompleks seperti rekayasa, inovasi, dan strategi.

"Dan ini baru langkah pertama," ujar Lei. Visi Sang CEO berakar pada pengembangan yang telah dilakukan Xiaomi, seperti debut robot CyberOne pada tahun 2022 yang menjadi bukti keseriusan mereka dalam riset AI dan robotika canggih.

Langkah tersebut sejalan dengan dorongan China untuk beralih dari model industri padat karya ke manufaktur berbasis teknologi dan inovasi.

Load More