Tekno / Tekno
Selasa, 02 Desember 2025 | 10:09 WIB
Temu media dalam ajang Telkom's 2030: Empowering the Nation through Sustainable Digitalization di Jakarta, Senin (1/12/2025). [Suara.com/Dythia]
Baca 10 detik
  • PT Telkom Indonesia menyiapkan infraNexia melalui proses *spin-off* yang ditargetkan selesai pertengahan 2026.
  • infraNexia akan mengelola operasional aset fiber dan akan memiliki aset tersebut sepenuhnya pasca-desember tahun ini.
  • Tujuan pemisahan ini agar aset fiber terlihat jelas dan memicu model operasi yang lebih ramping dan netral.

Suara.com - PT Telkom Indonesia (TLKM) saat ini tengah menyiapkan anak usaha terbarunya, PT Telkom Infrastruktur Indonesia (TIF) atau infraNexia.

Anak usaha terbarunya ini akan memegang usaha fiber connectivity melalui proses pemisahaan usaha (spin-off) dan aksi korporasi ini ditargetkan selesai pada pertengahan 2026 mendatang.

Progres persiapan ini disampaikan oleh Direktur Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Telkom, Arthur Angelo Syailendra dalam temu media "Telkom's 2030: Empowering the Nation through Sustainable Digitalization", di Jakarta, Senin (1/12/2025) sore.

Dia menyampaikan, sebagian besar pelangganya akan berasal dari internal Telkom grup dan sisanya dari pihak luar.

"88 persen internal dari Telkom grup, 12 persennya dari luar, ada juga dari local operator," ungkapnya.

Pemisahan usaha ini dilakukan agar Telkom sebagai perusahaan induk lebih jelas dan membuka peluang peningkatan nilai dari aset infrastruktur digital yang dimiliki.

Direktur Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Telkom, Arthur Angelo Syailendra (kiri) dan Direktur Strategic Business Development & Portfolio Telkom, Seno Soemadji (kanan) saat temu media dalam ajang Telkom's 2030: Empowering the Nation through Sustainable Digitalization di Jakarta, Senin (1/12/2025). [Suara.com/Dythia]

"Tujuan pertama dari pemisahan usaha ini adalah masyarkat bisa melihat fiber asset Telkom sebesar ini. Ini besarnya tuh luar baisa," ucap Angelo.

Dia menambahkan, infraNexia akan mengelola secara penuh operasional jaringan fiber milik Telkom dan membuka peluang berbagi jaringan pasca-pemisahan.

Namun, perubahan tugas Infranexia diperkirakan mulai berlangsung pada Desember tahun ini dan diharapkan sudah berjalan sepenuhnya sebelum pertengahan tahun depan.

Baca Juga: 111.500 GB Kuota Internet dari Telkom Disalurkan ke 21 Sekolah di Wilayah 3T

Pada tahap tersebut, Infranexia tidak lagi hanya menjalankan operasional, tetapi juga akan menjadi pemilik aset.

Artinya, semua aset fiber yang sebelumnya tercatat di perusahaan induk akan dipindahkan dan dimiliki langsung oleh infraNexia.

Langkah ini merupakan bagian paling penting dari pemisahan usaha karena menandai perpindahan penuh tanggung jawab dan kepemilikan

Fase pertama pemisahanan usaha diselesaikan dengan lebih dari 50 persen asset fiber dan bisnis Telkom yang terpilih ditransfer ke TIF.

Angelo mengungkapkan, pemisahan ini juga memastikan mode operasi yang ramping untuk Infraco dengan focus pada tata Kelola yang kuat, transparansi keuangan, dan oeprasional serta netralitas layanan.

Hal ini juga akan sampai pada pelaporan independent dan tata Kelola yang lebih jelas.

Load More