Suara.com - Ada banyak keluarga yang tingggal di tepi hutan di Sri Lanka, terpaksa tinggal di rumah pohon.
Alasannya, mereka harus menjaga diri dan keluarga dari serangan gajah liar. "Jam empat sore kami harus sudah selesai makan malam dan naik ke rumah pohon, sebelum kawanan gajah datang," ujar salah satu warga.
Tidak hanya itu, warga juga harus membentuk kelompok patroli mandiri untuk berjaga sepanjang malam. Mereka menyalakan api unggun, menyiapkan petasan, serta alat yang berbunyi nyaring, untuk menakuti gajah.
"Tapi, sekarang gajah tidak takut petasan," kata warga lain. Konflik antara gajah dan manusia sudah berlangsung puluhan tahun di Sri Lanka.
Hal itu berimbas pada tingkat kematian yang tinggi, baik dari gajah maupun manusia. Tahun 2022, terdapat lebih dari 400 gajah yang mati di Sri Lanka, sementara korban manusia menncapai 128 jiwa.
Menurut penelitian, konflik gajah dan manusia di Sri Lanka adalah yang terbesar di dunia. Konflik ini sulit diatasi karena di 70% wilayah di Sri Lanka, manusia harus hidup berdampingan dengan gajah. SImak video lengkapnya!
Berita Terkait
-
Hasil Laboratorium Keluar, Anak Gajah Tari di Balai Tesso Nilo Mati Akibat Virus Mematikan
-
Enam Lembaga HAM Bentuk Tim Investigasi Kerusuhan, Tegaskan Suara Korban Tak Boleh Terhapus
-
Tak Hanya Cari Fakta, LPSK Ungkap Misi Kemanusiaan Tim Investigasi Kerusuhan
-
Aktivis Vian Ruma dan Ironi Suara Rakyat yang Dihilangkan
-
Anak Gajah 'Tari' Ditemukan Mati Mendadak di Tesso Nilo, Penyebab Masih Misterius
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Penculikan Kepala Bank BUMN: Dua Anggota Kopassus Jadi Tersangka, Ini Kronologinya!
-
Sidang Cerai Chikita Meidy: Hanya Ingin Hak Asuh Anak, Nafkah, dan Harta Gono-Gini
-
Balap Sepeda Vuelta Espana Dihentikan Mendadak karena Demo Pro-Palestina
-
Andre Taulany Gugat Cerai Lagi! Kali Ini di Jakarta Selatan, Berhasilkah?
-
Bukan Geruduk Rental Mobil, Mahasiswa UIN Malang Datangi Rumah Dosen untuk..
-
Akhir Drama Pratama Arhan dan Azizah Salsha: Tanggal Ikrar Talak Ditetapkan
-
Polda Metro Jaya Bentuk Tim Khusus Cari Tiga Mahasiswa yang Hilang
-
Tasya Farasya Gugat Cerai Suami: Fakta Sebenarnya Terungkap
-
Perpres AI Siap Terbit Bulan Ini: Apa Dampaknya Bagi Indonesia?
-
Kabar Gembira! Populasi Macan Tutul Jawa Bertambah di Sanggabuana