Suara.com - Belum lama ini, lembaga penyiaran internasional Deutsche Welle (DW) meresmikan peluncuran kantor Biro Asia-Pasifik (APAC)-nya di Jakarta. Diramaikan sejumlah kolega dan rekanan, serta tamu undangan, selain jajaran kru newsroom dan koresponden daerahnya, acara yang digelar di kawasan SCBD Jakarta itu dihadiri langsung Direktur Jenderal DW, Peter Limbourg.
Dalam acara peluncuran kantor biro tersebut, Peter yang sempat tampil berbicara sepatah kata di pentas secara bergantian dengan Georg Matthes sang Kepala Biro, tampak antusias dan penuh semangat. Meski hanya menyampaikan pengantar singkat, dia menekankan betapa peluncuran kantor Biro APAC di Jakarta ini merupakan salah satu momen penting bagi DW.
Betapa tidak. Sebagaimana terungkap kemudian dalam wawancara singkat dengan Suara.com, Peter mengungkapkan bahwa DW sebenarnya sudah merencanakan untuk meresmikan Biro APAC ini sejak setidaknya lebih dari dua tahun lalu. Namun apa daya, pandemi Covid-19 datang melanda, yang membuat rencana itu pun harus tertunda.
Di bagian sama, Peter pun menegaskan betapa pentingnya arti keberadaan Kantor Biro DW di Jakarta, terutama karena memang Indonesia diakui memiliki peran yang terus meningkat di komunitas internasional. Selain merupakan pasar yang besar bagi media, Indonesia menurutnya juga memiliki pengaruh yang besar di semua bagian negara-negara Asia.
Di kesempatan terpisah, meski masih di sela-sela acara yang sama dan beriringan dengan wawancara Peter Limbourg, Georg Matthes pun tak kurang memberi penekanan pentingnya posisi Indonesia di mata DW khususnya, juga bagi negara-negara dan masyarakat Eropa pada umumnya.
"Tujuan dari Biro Asia-Pasifik yang kami resmikan tidak hanya untuk menyajikan lebih banyak informasi dari Indonesia, tetapi juga untuk berkoordinasi dan melaporkan dari seluruh kawasan. Kawasan ini adalah kawasan yang semakin penting secara ekonomi," ungkap Georg.
"Selain itu, Indonesia memiliki banyak sumber daya alam yang kaya. Dalam hal lingkungan, khususnya, Indonesia sangat penting," tambahnya pada bagian lain.
Secara lebih luas, baik Peter maupun Georg, dalam masing-masing wawancara khusus bersama tim Suara.com sore itu, nyatanya tidak saja bicara bagaimana pentingnya Indonesia di mata mereka, tapi juga membincangkan beberapa hal lainnya. Di antaranya mulai dari rencana jangka pendek hingga jangka panjang mereka, soal perkembangan jurnalisme, eksistensi media lokal di Asia Pasifik termasuk di Indonesia dan kaitannya dengan kehadiran DW, soal kemitraan, hingga soal momentum tahun politik di Indonesia.
Untuk mengetahui isi perbincangan atau wawancara selengkapnya dengan kedua sosok penting DW tersebut, silakan menyimak langsung dalam tayangan video berikut ini.
Berita Terkait
-
Manchester United Segera Putus Kontrak Cristiano Ronaldo, Mayoritas Pemain Setuju
-
Buntut Wawancara Ronaldo, Erik ten Hag Disebut Tidak akan Memainkan Ronaldo Lagi
-
Heboh Pernyataan Cristiano Ronaldo saat Wawancara dengan Piers Morgan, Ada Apa?
-
Erwin Aksa: Problem Mendasar Kita Saat Ini adalah Pendidikan, Berikutnya Ekonomi
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
Terkini
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Transformasi Sarana Menara Nusantara dari 'Raja Menara' Menuju Raksasa Infrastruktur Digital
-
Tatang Yuliono, Bangun Koperasi Merah Putih dengan Sistem Top Down
-
Reski Damayanti: Mengorkestrasi Aliansi dalam Perang Melawan Industri Scam
-
Andi Fahrurrozi: Engineer Dibajak Timur Tengah saat Bisnis Bengkel Pesawat Sedang Cuan
-
Dewa Made Susila: Pasar Otomotif Sudah Jenuh, Saatnya Diversifikasi
-
Wawancara Khusus Jenderal Dudung: Buka-Bukaan Kontroversi KPR Prajurit TNI AD Rp586,5 Miliar
-
Nirwala Dwi Heryanto: Orang yang Jatuh Cinta Paling Mudah Kena Penipuan Mengatasnamakan Bea Cukai
-
Penuh Tantangan, Ketua KPU Beberkan Dinamika Pemilu 2024 hingga Polemik Pengadaan Private Jet
-
Wawancara Eksklusif: Bro Ron Lawan Kaesang dengan Politik 'Akar Rumput', Bukan Modal Duit