Suara.com - Bank Indonesia memprediksi kenaikan komoditas bahan pokok menjelang bulan Ramadan tidak akan terlalu mempengaruhi inflasi pada bulan Juni.
Kepala Group Analisa Ekonomi, Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter, Bank Indonesia, Doddy Zulverdi mengatakan, inflasi akan terkendali karena kenaikan harga komoditi bahan pokok tidak terlalu tinggi.
Doddy menyebutkan harga sejumlah komoditi bahan pokok yang kenaikannya masih di bawah harga referensi pemerintah antara lain cabe merah keriting dan cabe merah serta cabe rawit.
“Berdasarkan Survei Pemantauan Harga (SPH) yang dilakukan oleh Bank Indonesia hingga pekan III-2014, inflasi Juni diperkirakan sekitar 0,3-0,4% (month to month) atau secara tahunan mencapai sekitar 6,6% (year on year). Meskipun meningkat dibandingkan bulan-bulan sebelumnya, tetapi angka perkiraan inflasi Juni tersebut masih di bawah rata-rata inflasi Juni dalam 5 tahun yang sebesar 0,56% (mtm),” kata Doddy di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Rabu (25/6/2014).
Kata Doddy, pemerintah dan Bank Indonesia menyadari bahwa risiko tekanan inflasi pada semester II-2014 akan meningkat. Sejumlah faktor risiko yang berpotensi meningkatkan tekanan inflasi pada semester II-2014 antara lain dampak El Nino, kenaikan tarif dasar listrik, kenaikan tarif angkutan udara dan kereta api serta kenaikan elpiji.
Terkait pengendalian inflasi, Bank Indonesia bersama Pemerintah (TPI dan Pokjanas TPID) terus memperkuat koordinasi termasuk dengan Pemerintah Daerah (TPID) untuk mengantisipasi tekanan inflasi menjelang perayaan hari besar keagamaan seperti Ramadan dan Idul Fitri.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Dari Anak Tukang Becak, KUR BRI Bantu Slamet Bangun Usaha Gilingan hingga Bisa Beli Tanah dan Mobil
-
OJK Turun Tangan: Klaim Asuransi Kesehatan Dipangkas Jadi 5 Persen, Ini Aturannya
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Buat Tambahan Duit Perang, Putin Bakal Palak Pajak Buat Orang Kaya
-
Bank Mandiri Akan Salurkan Rp 55 Triliun Dana Pemerintah ke UMKM
-
Investasi Properti di Asia Pasifik Tumbuh, Negara-negara Ini Jadi Incaran
-
kumparan Green Initiative Conference 2025: Visi Ekonomi Hijau, Target Kemandirian Energi Indonesia
-
LHKPN Wali Kota Prabumulih Disorot, Tanah 1 Hektare Lebih Dihargai 40 Jutaan
-
Masyarakat Umum Boleh Ikut Serta, Pegadaian Media Awards Hadirkan Kategori Citizen Journalism
-
Zoomlion Raih Kontrak Rp4,5 Triliun