Suara.com - Rencana calon Presiden Prabowo Subianto untuk mendapatkan dana 300 juta dolar Amerika dari pasar dalam lima tahun untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 10 persen dipandang negatif oleh pelaku pasar.
Ekonomo dari BNP Paribas SA, Phillip McNicholas mengatakan, rencana Prabowo tersebut akan berdampak positif apabila dana yang dikumpulkan tersebut digunakan untuk pembangunan infrastruktur, pendidikan atau kesehatan.
Namun, kebijakan tersebut juga harus menjaga keseimbangan fiskal agar rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto tidak melonjak.
“Tidak seimbangnya disiplin fiskal akan membuat pasar merespon negatif dan akan mempengaruhi peringkat utang Indonesia, apalagi kalau Prabowo tidak bisa meningkatkan penerimaan negara,” kata Phillip.
Penasihan ekonomi Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikoesumo mengungkapkan, adik kandungnya itu ingin meningkatkan rasio utang terhadap PDB Indonesia naik menjadi 50 persen.
Saat ini, rasio utang terhadap PDB mencapai 26 persen. Terakhir kali rasio utang terhadap PDB lebih dari 50 persen terjadi pada tahun 2000. Sejak itu, lembaga pemeringkat terus menaikkan peringkat kredit Indonesia.
Pada 2011, Fitch Ratings menaikkan peringkat utang Indonesia menjadi Investment Grade. Penurunan rasio utang terhadap PDB terjadi berkat ekonomi yang terus tumbuh dan menjaga defisit anggaran 3 persen dari PDB.
Berita Terkait
-
Kebun Sawit di Papua untuk Swasembada Energi, Bagaimana Risikonya?
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres
-
Tinjau Lokasi Bencana Aceh, Ketum PBNU Gus Yahya Puji Kinerja Pemerintah
-
Pakar Hukum Unair: Perpol Jabatan Sipil Polri 'Ingkar Konstitusi', Prabowo Didesak Turun Tangan
-
Terpopuler: Beda Cara SBY vs Prabowo Tangani Banjir, Medali Emas Indonesia Cetak Rekor
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Babak Baru Industri Kripto, DPR Ungkap Revisi UU P2SK Tegaskan Kewenangan OJK
-
Punya Kekayaan Rp76 M, Ini Pekerjaan Ade Kuswara Sebelum Jabat Bupati Bekasi
-
DPR Sebut Revisi UU P2SK Bisa Lindungi Nasabah Kripto
-
Hotel Amankila Bali Mendadak Viral Usai Diduga Muncul di Epstein Files
-
Ekspansi Agresif PIK2, Ada 'Aksi Strategis' saat PANI Caplok Saham CBDK
-
Tak Ada Jeda Waktu, Pembatasan Truk di Tol Berlaku Non-stop Hingga 4 Januari
-
Akses Terputus, Ribuan Liter BBM Tiba di Takengon Aceh Lewat Udara dan Darat
-
Kepemilikan NPWP Jadi Syarat Mutlak Koperasi Jika Ingin Naik Kelas
-
Kemenkeu Salurkan Rp 268 Miliar ke Korban Bencana Sumatra
-
APVI Ingatkan Risiko Ekonomi dan Produk Ilegal dari Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok