Suara.com - Hari ini, 107 tahun yang lalu, Earl Silas Tupper lahir di New Hampshire, Amerika Serikat. Earl tak lain adalah penemu dari Tupperware, wadah penyimpanan makanan dan minuman kedap udara yang banyak dipakai dewasa ini.
Earl lahir di tengah keluarga petani. Sejak usia 10 tahun, Earl sudah belajar bekerja dengan menjual produk pertanian keluarga mereka dari pintu tetangga satu ke pintu tetangga lainnya. Selepas kuliah periklanan di Universitas Bryant, Earl menyadari betapa pentingnya meningkatkan usaha dengan metode pemasaran yang tepat. Namun, ide-idenya yang tergolong brilian di masa itu, tidak diakomodir oleh ayahnya.
Earl pun memulai usaha membuat taman dan tanaman hias. Di waktu luangnya, Earl, yang dikenal sebagai seorang pemimpi imajinatif itu senang menggambar rancangan-rancangan beragam benda. Beberapa rancangannya yang tidak pernah terwujud adalah sisir berbentuk belati yang bisa dijepitkan pada ikat pinggang, celana yang tidak pernah kusut, atau perahu bertenaga ikan. Sayang, krisis ekonomi yang dikenal dengan Depresi Besar memaksa usaha pertamanannya gulung tikar. Beruntung, dirinya mendapat kesempatan bekerja di Viscaloid, sebuah pabrik cabang perusahaan kimia DuPont.
Bakat Earl pun tersalurkan di pabrik pencetak produk plastik tersebut. Setelah punya cukup uang, Earl membeli sejumlah mesin cetak bekas dan membuat pabrik kecil-kecilan. Di pabrik yang ia namai Tupper Plastics itu, dia mencetak wadah sabun dan wadah rokok dari plastik. Pasca Perang Dunia II, Tupper mendapat polyethylene, material sisa proses pemurnian minyak dari mantan bosnya di DuPont. Tupper lalu memurnikan material itu dan mencetaknya menjadi mangkuk, cangkir, piring ringan yang anti pecah. Ia menamainya Tupperware.
Earl menjual produk-produk Tupperware pertamanya sebagai bonus rokok, hingga akhirnya produk tersebut bisa menembus jaringan pasar swalayan. Ternyata, penjualannya tidak terlalu sukses. Tapi ada seorang ibu rumah tangga yang mampu menjual Tupperware dalam jumlah banyak dari rumah ke rumah. Dia adalah Brownie Wise. Perempuan yang tidak punya latar belakang pendidikan bisnis itupun digandeng Earl sebagai wakil direktur perusahaan yang bertugas mengelola divisi penjualan. Perlahan tapi pasti, Earl dan Brownie menjadi tim tak terkalahkan yang membesarkan perusahaan tersebut. Earl, si pengusaha perfeksionis itu mengurusi desain dan produksi produk baru, sementara Brownie dipercaya untuk mengurusi pemasaran.
Namun, dalam perjalanannya, justru Brownie-lah yang menjadi lebih terkenal. Ia disebut-sebut sebagai jago pemasaran yang dianggap akan mampu menjual produk apapun. Perempuan itu bahkan dinilai sebagai orang yang berjasa memajukan perusahaan. Dipicu rasa iri atas popularitas Brownie, juga bujukan untuk menjual perusahaan demi menghindarkan keturunannya dari pajak pendapatan yang besar, Earl pun menjual perusahaan Tupperware kepada Rexall Drug. Sebelumnya, ia memecat Brownie tanpa alasan.
Usai mendapat 16juta Dolar dari hasil penjualan perusahaan, Earl membeli sebuah pulau di kawasan Costa Rica. Earl melepas kewarganegaraannya dan memilih menjadi warga negara Costa Rica demi menghindari pajak. Di sisa hidupnya, Earl tiada hentinya merancang dan merancang berbagai benda, meski tak ada satupun yang ia wujudkan. Earl meninggal dunia pada tahun 1983. Hak paten atas temuan Tupperware klasiknya habis pada era 80an, namun ide-ide rancangannya masih mempengaruhi industri plastik khususnya wadah makanan hingga saat ini.
Baca juga:
George Eastman Si Pembuat Kodak
Dave Thomas Si Pendiri Wendy's
Ruth Wakenfield, Pencipta Choco Chips
William Rosenberg, Pendiri Dunkin Donuts
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
Terkini
-
BI Pastikan Harga Bahan Pokok Tetap Terjaga di Akhir Tahun
-
Hana Bank Ramal Dinamika Ekonomi Dunia Masih Panas di 2026
-
Trend Asia Kritisi Proyek Waste to Energy: Ingatkan Potensi Dampak Lingkungan!
-
Kenapa Proyek Jalan Trans Halmahera Disebut Hanya Untungkan Korporasi Tambang?
-
Bertemu Wapres Gibran, Komite Otsus Papua Minta Tambahan Anggaran Hingga Dana BLT Langsung ke Rakyat
-
Sambut Bryan Adams Live in Jakarta 2026, BRI Sediakan Tiket Eksklusif Lewat BRImo
-
Kuartal Panas Crypto 2025: Lonjakan Volume, Arus Institusional dan Minat Baru Investor
-
Proyek Waste to Energy Jangan Hanya Akal-akalan dan Timbulkan Masalah Baru
-
Geger Fraud Rp30 Miliar di Maybank Hingga Nasabah Meninggal Dunia, OJK: Kejadian Serius!
-
Laba PT Timah Anjlok 33 Persen di Kuartal III 2025