Suara.com - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Senin pagi (2/11/2015), bergerak menguat 12 poin menjadi Rp13.672 dibandingkan posisi sebelumnya di posisi Rp13.684 per dolar AS.
Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta di Jakarta, Senin, mengatakan bahwa dolar AS mengalami tekanan terhadap mayoritas mata uang utama dunia, termasuk rupiah setelah data indeks sentimen konsumen yang dirilis University of Michigan untuk bulan Oktober 2015 gagal memenuhi konsensus pasar yang sebesar 92,5.
"Indeks sentimen konsumen Amerika Serikat sebesar 90,0 untuk Oktober, lebih rendah dari konsensus pasar yang sebesar 92,5," paparnya.
Ia menambahkan bahwa disahkannya dengan syarat Rancangan Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RUU APBN) 2016 menjadi Undang Undang pada Jumat (30/10) malam lalu diharapkan menambah sentimen positif bagi rupiah.
"Diharapkan juga sentimen dari data inflasi Oktober 2015 yang datang pagi ini masih dalam tren penurunan, diperkirakan inflasi Oktober 2015 di kisaran 6,3 - 6,4 persen secara tahunan," katanya.
Pengamat pasar uang Bank Himpunan Saudara Rully Nova menambahkan bahwa harapan data produk domestik bruto (PDB) Indonesia periode kuartal III 2015 yang akan diumumkan pada pekan ini mencatatkan perbaikan sehingga menambah sentimen positif bagi rupiah ke depannya.
"Diharapkan pertumbuhan PDB Indonesia di kuartal III tahun ini dapat menambah sentimen positif bagi rupiah ke depannya," ujarnya.
Ia mengemukakan bahwa pertumbuhan ekonomi pada kuartal III 2015 ini akan tumbuh sekitar 4,8 persen dari 4,7 persen pada kuartal sebelumnya. Salah satu faktor yang mendukung pertumbuhan yakni beberapa kebijakan ekonomi yang telah dikeluarkan pemerintah. (Antara)
Berita Terkait
-
IHSG Masih Menguat Jumat Pagi, Saham-saham Perbankan Tetap Berjaya
-
Purbaya Effect, IHSG Kembali Menghijau Hari Ini
-
Dolar AS Dicueki! Transaksi Rupiah RI -Yuan China Tembus Rp 35 T, Bisa Pakai QRIS
-
Peruri Sebut Tata Kelola jadi Isu Penting, Demi Kedaulatan Rupiah dan Transformasi Digital
-
IHSG Mulai Perkasa, Bergerak Menguat di Awal Sesi Perdagangan Kamis
Terpopuler
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
Menkeu Purbaya Janji Hentikan Sisa Anggaran Menumpuk di Akhir Tahun
-
Bos SMGR Akui Persaingan Industri Semen RI Makin Ketat
-
Pertamina Mau Gabung 3 Anak Usaha, DPR: Sesuai Keinginan Danantara
-
Rusun Jadi Fokus Solusi Pemukiman yang Semakin Mahal di Jakarta
-
Tidak Gratis, Pindahkan Rp 200 Triliun ke 5 Bank Menkeu Purbaya Minta Bunga Segini!
-
BNI Sambut Penempatan Dana Pemerintah, Tapi Minta Beberapa Penjelasan
-
5 Perumahan di Bekasi Utara Cocok untuk Milenial, Harga Mulai Rp 300 Jutaan
-
Rp 70 Miliar Milik Nasabah Hilang Karena Dibobol? Ini Kata BCA
-
Pengamat: Reshuffle Prabowo Lebih Bernuansa Politis Ketimbang Respons Tuntutan Publik
-
Kisah Harjo Sutanto: Orang Terkaya Tertua, Pendiri Wings Group