Suara.com - Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Amien Sunaryadi mengaku bertanggung jawab atas penunjukkan langsung konsorsium proyek pembangunan fasilitas produksi lapangan gas Blok A oleh PT Medco Energi Internasional Tbk.
Amien usai peletakan batu pertama proyek tersebut di Aceh Timur, Senin (23/11/2015) mengatakan penunjukan langsung dilakukan setelah tiga kali menggelar tender.
"Pilihannya, antara melakukan tender yang keempat atau penunjukkan langsung, karena khawatir penunjukan langsung, oke saya yang bertanggung jawab," katanya.
Amien mengatakan penunjukkan langsung konsorsium kepada PT Encona Inti Industri dan PT JGC Indonesia sebagai, yakni dengan berbagai pertimbangan, di antaranya kualitas, biaya dan ketepatan waktu.
"Saya lihat keduanya memiliki 'track record' yang bagus dan sudah kami kaji 'cost-nya' dan 'time delivery'-nya," katanya.
Total kebutuhan investasi pembangunan fasilitas produksi lapangan gas Blok A tersebut, yakni 460 juta dolar AS.
Direktur Utama Medco Energi Lukman Mahfoedz menargetkan pada akhir 2017, pembangunan telah mencapai 98 persen, sehingga pada awal 2018 bisa mulai proszs produksi.
Dia mengatakan, Blok A, tersebut untuk memenuhi pasokan gas harian sebesar 63 BBTUD yang akan dialirkan ke dalam sistem distribusi pipa Pertamina Arun Belawan untuk mendukung kelangsungan pabrik pupuk dan kelistrikkan dan industri di Aceh dan Sumatera Utara.
Pasokan gas ini, lanjut dia, ditargetkan akan mulai pada 2017 selama 13 tahun dengan volume gas sebesar 198 TBTU dan pasokan gas harian sebesar 58 BBTU per hari.
Blok A Aceh dikelola oleh Medco Energi sebagai operator dengan porsi 41,67 persen, sementara KrisEnergy memegang 41,66 persen hak partisipasi dan sisanya sebesar 16,67 persen dipegang Japex.
Dia mengatakan harga gas yang disepakati adalah 9,45 dolar AS per juta thermal unit (million metric british thermal unit/MMBtu).
Lukman, sebelumnya, menjelaskan proyek tersebut adalah salah satu proyek utama perseroan dan diperkirakan akan memberikan pendapatan kepada pemerintah dan kontraktor PSC sebesar 2 miliar dolar As dengan pembagian kepada pemerintah sebesar 492 juta dolar AS kepada kontraktor sebesar 209 juta dolar AS dan juga biaya pengembalian investasi sebesar 1,3 miliar dolar AS.
Setelah proyek gas Senoro dan Blok A selesai, masing-masing pada 2015 dan 2017, maka perbandingan pendapatan MedcoEnergi dari penjualan minyak dan gas akan berkisar 50 persen dan 50 persen.
Medco Energi bersama mitranya telah mengelola lapangan migas Blok A sejak awal 2007 dan telah melakukan upaya komersil dan mewujudkan pengembangan beberapa lapangan gas di Blok A, yaitu Alur Siwah, Julu Rayeu dan Alur Rambong. (Antara)
Berita Terkait
-
ESDM Buka Peluang Alihkan Subsidi LPG ke DME, Defisit 8,6 Juta Ton Jadi Sorotan
-
PGN Bawa Pasokan Logistik ke Desa Terisolir di Perbatasan Sumut Aceh
-
Aturan Baru LPG Subsidi Disusun: Penjualan Akan Dibatasi Berdasarkan Desil Ekonomi
-
Amnesty Ungkap Polisi Pakai Granat Gas Saat Demo Agustus: Padahal Dilarang Banyak Negara
-
KADIN: Gas Jadi Pilar Utama Ketahanan Energi dan Pangan Nasional
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Industri Pindar Tumbuh 22,16 Persen, Tapi Hadapi Tantangan Berat
-
Perilaku Konsumen RI Berubah, Kini Maunya Serba Digital
-
Bagaimana Digitalisasi Mengubah Layanan Pertamina
-
Memahami Pergerakan Harga Bitcoin, Analisis Teknikal Sudah Cukup?
-
BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
-
BCA Kembali Menjadi Juara Umum Annual Report Award, Diikuti BCA Syariah pada Klaster Rp1 Triliun
-
ESDM: Rusia-Kanada Mau Bantu RI Bangun Pembakit Listrik Tenaga Nuklir
-
Bos Lippo Ungkap 5 Modal Indonesia Hadapi Ketidakpastian Global 2026
-
Purbaya Larang Bea Cukai Sumbangkan Pakaian Bekas Hasil Sitaan ke Korban Banjir Sumatra
-
Purbaya Sewot Teknologi AI Bea Cukai Dibandingkan dengan Milik Kemenkes: Tersinggung Gue!