Suara.com -
Dalam talkshow di sebuah stasiun televisi swasta, kamis malam (10/8) menjawab sorotan masyarakat seputar utang pemerintah. Perempuan yang pernah menjadi Managing Director Bank Dunia ini sangat yakin dengan kemampuan Indonesia mengelola utang.
Selain memiliki ekonomi yang terus tumbuh, aset yang lebih terukur, kemampuan bayar utang pemerintah masih kuat. Di dalam talkshow ini bahkan Sri Mulyani membawa salah seorang pegawai Kementerian Keuangan yang bertugas menghitung aset mililk negara, untuk membuktikan kemampuan bayar pemerintah masih kuat.
Sri Mulyani mengibaratkan utang pemerintah dengan utang kartu kredit. Kita harus mengukur utang yang akan dipinjam dengan kemampuan bayar. Jika kemampuan membayar kita sebesar Rp 10 juta, maka nilai utang bisa diajukan sebesar Rp1 juta atau 10% dari kemampuan. Jika kemampuan bayar Rp25 juta, nilai utang bisa meningkat menjadi Rp5 juta.
Prinsip seperti ini sangat pas jika ditarik ke dalam pengelolaan keuangan pribadi dan keluarga. Dalam mengelola keuangan pribadi maupun keluarga, kita tidak terlepas dari utang. Berupa kredit memiliki rumah, kredit memiliki usaha maupun kredit untuk kebutuhan tertentu seperti pernikahan dan lain-lain.
Kita harus selalu mengukur kemampuan bayar dengan utang yang akan kita ambil. Selain itu tentu utang tersebut bisa dimanfaatkan dengan baik agar menjadi utang produktif.
Berapa prinsip pengelolaan keuangan keluarga, dari disarikan Halomoney.co.id dari berbagai sumber, termasuk dari konten talkshow dengan Sri Mulyani:
Mengukur aset
Anda bisa mengukur aset dengan menghitung secara keseluruhan aset yang sudah Anda miliki. Hitung aset seperti rumah, tanah, perhiasaan, hingga kendaraan yang Anda miliki saat ini. Lalu kurangi dengan sisa utang yang masih menjadi kewajiban Anda. Jika hasilnya masih positif, berarti keuanganmu masih positif sehingga Anda masih bisa berutang. Jika negative, berarti keuangan Anda sudah lampu merah sehingga sebaiknya tidak mengambil pinjaman dulu, namun focus melunasi utang yang masih ada.
Mengukur kemampuan bayar
Selain mengukur aset, Anda bisa melihat lagi dari kemampuan bayar utang. Kemampuan ini bisa dilihat dari penghasilan bulanan Anda. Berapa penghasilan rutin Anda dari gaji, maupun penghasilan lainnya jika ada. Misalnya penghasilan dari usaha sampingan. Jika penghasilan total Anda Rp15 juta per bulan, kemampuan bayar utang Anda sekitar 30% dari penghasilan atau sekitar Rp4,5 juta per bulan. Porsi 30% ini umumnya disarankan oleh perencana keuangan, di antaranya Eko Endarto dalam bukunya tentang mengelola penghasilan bulanan.
Kemampuan bayar utang sebesar Rp4,5 juta per bulan itu pun harus dibagi dengan utang lainnya. Artinya itu batas maksimal Anda memiliki semua cicilan: rumah, mobil, hingga KTA atau kartu kredit. Jika total cicilan saat ini masih Rp3 juta per bulan, berarti Anda memiliki ruang untuk berutang sebesar Rp1,5 juta per bulan.
Ruang tersebut bisa Anda gunakan untuk berbelanja dengan kartu kredit senilai Rp1,5 juta sehingga bulan depan harus Anda bayar penuh sebesar nilai belanja agar Anda tidak terkena bunga kartu kredit. Atau Anda bisa mengambil utang lainnya, misalnya kredit tanpa agunan, dengan nominal tertentu sepanjang cicilan sebesar Rp1,5 juta per bulan.
Komitmen membayar
Dalam berutang, prinsip lain yang harus selalu diingat ialah, Anda mendapatkan kepercayaan dari lembaga keuangan. Sebab itu, Anda perlu memiliki komitmen untuk membayarnya hingga lunas demi menjaga kepercayaan lembaga keuangan. Dengan menjaga komitmen ini, credit score Anda tidak akan jelek sehingga Anda akan dipercaya bank untuk mencari pinjaman lagi jika ada keperluan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pilihan Baru BBM Ramah Lingkungan, UltraDex Setara Standar Euro 5
-
Pelanggan Pertamina Kabur ke SPBU Swasta, Kementerian ESDM Masih Hitung Kuota Impor BBM
-
Kementerian ESDM Larang SPBU Swasta Stop Impor Solar di 2026
-
59 Persen Calon Jamaah Haji Telah Melunasi BIPIH Melalui BSI
-
Daftar Lengkap Perusahaan Aset Kripto dan Digital yang Dapat Izin OJK
-
CIMB Niaga Syariah Hadirkan 3 Produk Baru Dorong Korporasi
-
Negara Hadir Lewat Koperasi: SPBUN Nelayan Tukak Sadai Resmi Dibangun
-
Kemenkop dan LPDB Koperasi Perkuat 300 Talenta PMO Kopdes Merah Putih
-
Kantor Cabang Bank QNB Berguguran, OJK Ungkap Kondisi Karyawan yang Kena PHK
-
Sepekan, Aliran Modal Asing ke Indonesia Masuk Tembus Rp240 Miliar