Suara.com - Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mendorong percepatan pembangunan jalan tol melalui kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU). Pembangunan jalan tol yang masif bertujuan untuk meningkatkan konektivitas antar wilayah, guna menurunkan biaya logistik sehingga meningkatkan daya saing Indonesia, sebagaimana Nawa Cita Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Dengan total kebutuhan pendanaan pembangunan jalan tol saat ini sebesar Rp260-Rp300 triliun, porsi APBN yang digunakan tidak lebih dari tujuh persen dalam bentuk dukungan pemerintah. Dukungan pemerintah diberikan pada ruas tol yang telah layak secara ekonomi,namun secara finansial masih kurang.
Sementara itu, pengusahaan jalan tol pada ruas yang layak ekonomi dan finansial, seperti pada ruas tol dengan volume lalu lintas harian tinggi di kawasan perkotaan akan dibiayai sepenuhnya melalui investasi swasta. Pengusahaan jalan tol hanya terbatas pada hak pengelolaan jalan tol selama masa konsesi yang diberikan pemerintah kepada swasta atau badan usaha, yakni sekitar 40 tahun.
“Kepemilikan aset jalan tol tetap milik pemerintah. Makanya tanah bendungan, jalan tol termasuk kepentingan umum, dimana pembebasan lahannya dilakukan oleh pemerintah, bukan investor, karena asetnya tetap menjadi aset pemerintah,” ujar Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, saat menyampaikan penjelasan dalam rapat kerja dengan Komisi V DPR RI tentang rencana pengelolaan jalan tol, pelabuhan, dan bandar udara kepada pihak swasta, di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (6/12/2017).
Pengalihan pengusahaan yang dilakukan oleh badan usaha jalan tol (BUJT) melalui perubahan kepemilikan saham dimungkinkan, dengan memperhatikan kemampuan finansial, pemenuhan standar pelayanan minimal jalan tol, pemenuhan ketentuan perjanjian pengusahaan jalan tol dan peraturan perundangan.
“Jadi yang dialihkan hanya operasi dan pemeliharaannya. Seperti beberapa waktu lalu dilakukan penjaminan penghasilan tol Jagorawi oleh PT. Jasa Marga kepada investor, namun asetnya tetap milik pemerintah,” jelasnya.
Basuki menyampaikan empat manfaat dari KPBU, yakni berbagi risiko (risk sharing) antara pemerintah dan swasta, transfer pengetahuan dari swasta kepada pemerintah, target spesifik periode konstruksi membuat pihak swasta menyelesaikannya sesuai kesepakatan sehingga terhindar dari siklus anggaran multiyears, dan keberhasilan suatu daerah menyelenggarakan KPBU menjadi pintu masuk investasi bagi pihak swasta lainnya.
Dalam tiga tahun terakhir (2015-2017), panjang jalan tol baru di Indonesia ditargetkan bertambah sepanjang 568 km, dimana hingga November 2017, sudah dioperasikan tol baru sepanjang 332 km.
"Sebentar lagi tol Surabaya-Mojokerto, Solo-Ngawi dan Ngawi-Kertosono sudah siap diresmikan, sehingga mudah-mudahan target 568 km bisa tercapai pada akhir 2017. Pada 2019 ditargetkan tambahan jalan tol bisa mencapai 1.852 km,” tambahnya.
Pembangunan infrastruktur, termasuk jalan tol yang selama ini dilakukan Kementerian PUPR, telah berkontribusi meningkatkan daya saing.
"Melalui skema KPBU, pemerintah bertujuan mengatasi ketimpangan pendanaan (financial gap) infrastruktur, terutama jalan tol guna percepatan penyelesaiannya, sehingga memberikan manfaat yang nyata bagi negara," ujar Basuki.
Dengan demikian, dana APBN dapat difokuskan bagi pembangunan infrastruktur dalam bentuk direct government investment.
Sementara itu, Ketua Komisi V DPR RI, Fary Djemy Francis, mengatakan, terkait dengan aset infrastruktur, anggota Komisi V memberikan masukan agar diadakan rapat kerja gabungan yang melibatkan beberapa kementerian, seperti Kementerian PUPR, Kementerian Perhubungan, Kementerian BUMN, dan Kementerian Keuangan.
Di samping itu, Komisi V DPR RI juga menyarankan pengelolaan aset diprioritaskan untuk dapat di kelola oleh BUMN dan BUMD.
"Nanti akan kita bicarakan lebih detail lagi bersama Kementerian Keuangan dan Kementerian BUMN," ucapnya.
Rapat yang dipimpin Ketua Komisi V DPR Fary Djemy Francis itu juga dihadiri oleh Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi. Turut hadir mendampingi Menteri Basuki, Dirjen Bina Marga, Arie Setiadi Moerwanto, Dirjen Bina Konstruksi, Syarif Burhanudin, dan Kepada Badan Pengatur Jalan Tol, Hery Trisaputra Zuna
Berita Terkait
-
Daftar Ruas Tol Diskon 20 Persen Selama Libur Panjang Nataru, Cek Tanggalnya!
-
Ini 4 Gerbang Tol Berpotensi Macet Selama Libur Nataru 2025/2026, Awas Terjebak!
-
Prediksi Puncak Arus Libur Nataru 2025/2026, Catat Jam Macetnya
-
9 Tol Baru Tarif Rp0 Selama Libur Nataru 2025, Jangan Sampai Terlewat
-
Beton Precast Jadi Solusi Efektif Percepatan Pembangunan Infrastruktur Nasional
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Perubahan Komisaris Bank Mandiri Dinilai Strategis Dukung Ekspansi Bisnis
-
Harga Emas Hari Ini Naik Lagi, UBS dan Galeri24 di Pegadaian Makin Mengkilap
-
Grab Tawarkan Jaminan Tepat Waktu Kejar Pesawat dan Kompensasi Jutaan Rupiah
-
Kuota Mudik Gratis Nataru Masih Banyak, Cek Syarat dan Rutenya di Sini
-
Asuransi Simas Jiwa Terapkan ESG Lewat Rehabilitasi Mangrove
-
Baru Terjual 54 Persen, Kuota Diskon Tarif Kereta Api Nataru Masih Tersedia Banyak
-
Kemnaker Waspadai Regulasi Ketat IHT, Risiko PHK Intai Jutaan Pekerja Padat Karya
-
Tahapan Pengajuan KPR 2026, Kapan Sertifikat Rumah Diserahkan?
-
Harga Emas Antam Naik Konsisten Selama Sepekan, Level Dekati 2,5 Jutaan
-
Inilah PT Tambang Mas Sangihe yang Ditolak Helmud Hontong Sebelum Meninggal Dunia