Suara.com - Presiden Joko Widodo menargetkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia pada tahun 2018 akan mencapai 5,4 persen, atau meningkat 0,3 persen dari target 2017 sebesar 5,1 persen. Sangat disadari bahwa pertumbuhan ekonomi ke depan tergantung pada consumer-nya yang sekarang ini dikuasai oleh Generasi Milenial atau yang biasa dikenal dengan generasi Y (generasi bebas).
Pada tahun 2015 jumlah millenial di Indonesia ada 84 juta orang berdasarkan data dari Bappenas. Sedangkan jumlah penduduk di Indonesia mencapai 255 juta. Jadi kalau di persentasikan, millenials ada sekitar 33% dari penduduk Indonesia. Sementara jika melihat dari usia produktif yang ditentukan oleh pemerintah yakni 16-64 tahun.
Millenials Indonesia ini terbagi menjadi 3 kelompok. Kelompok pertama adalah The Students Millenials yang lahir pada tahun 1993 hingga 2000. Tahun 2015 kelompok ini rata-rata berusia 15-22 tahun. Smartphone sudah masuk di era ini, dan media sosial juga sudah mulai digunakan.
Kelompok kedua adalah The Working Millenials yang lahir pada 1987 sampai 1993. Pada tahun 2015 kelompok ini berusia 22 sampai 28 tahun. Kelompok ini mengalami boom social media saat masuk SMA.
Kelompok ketiga adalah The Family Millenials, yaitu mereka yang sudah mulai berkeluarga atau mulai memikirkan ke arah tersebut. Kelompok ini rata-rata berusia 28-35 tahun pada 2015. Mereka adalah produk era reformasi karena pada tahun 1998 mereka baru saja lulus SMA dan juga mengalami masa transisi dari analog menjadi digital pada masa SMA.
Generasi ini tumbuh dengan adanya kemajuan teknologi, informasi, kebebasan untuk memilih dan lainnya. Generasi ini pula bebas dalam menentukan ingin menjadi seperti apa dia kelak. Tetapi kebebasan di sini maksudnya adalah masih dalam koridor yang positif. Kenapa bisa dikatakan generasi bebas? Karena besarnya peluang yang ada dan perubahan sifat orang tua yang lebih supportif dibanding orang tua sebelumnya.
Munculnya Generasi milenial membuat pelaku usaha harus memutar otak karena karateristik generasi ini sangat dinamis. Bagaimana silusinya agar bisnis Anda sukses di era milenial?
Jawabannya bisa Anda temukan di ajang Artpreneur Talk 2018 yang akan digelar pada 14 Februari 2018, bertempat di Ciputra Artpreneur Theater. Artpreneur Talk 2018 memilih generasi milenial sebagai pokok pembahasan dengan tema "Converting Millennials Into New Brand Lovers".
Baca Juga: Ciputra Bantah Telah Membeli Saham Dahlan Iskan di Jawa Pos
Artpreneur Talk 2018 akan menampilkan moderator yang kredibel dan pembicara terkemuka di industri. Pada debutnya tahun ini, Rina Ciputra Sastrawinata, Presiden Direktur Ciputra Artpreneur, mengatakan program ini merupakan bentuk kepedulian Ciputra Group dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia. “Artpreneur Talk ini menjadi acara tahunan yang menyediakan konten menarik, mendidik dan beragam tentang topik hangat terkini. Ini merupakan salah satu bentuk kontribusi kami kepada Indonesia,” kata Rina Sastrawinata.
Menurut Rina, para pembicara yang akan tampil di antaranya adalah William Tanuwidjaja, Co-Founder dan CEO Tokopedia, Piotr Jakubowski, Chief Marketing Officer GO-JEK, Farhana Devi Attamimi, Executive Director of Strategy, Hakuhodo Network Indonesia, Anton Wirjono, Founder The Goods Dept, Eka Sugiarto, Head Of Media Unilever Indonesia & SEAA, dan masih banyak lagi pembicara yang bisa memberikan solusi terhadap perusuhaan yang ingin memenangkan pertempuran di era digital.
Artpreneur Talk juga mengundang beberapa influencer millennial terkenal seperti Agung Hapsah, Content Creator dengan 770k subscribers dan 41 juta views, Ayudia Bing Slamet dengan 1.1 juta Instagram followers dan Benakribo dengan 220k Youtube subscribers.
Dijelaskan lebih lanjut, generasi milenial menjadi tema utama karena anak muda yang identik dengan melek teknologi dan pop culture merupakan kekuatan potensial Indonesia yang sangat besar. Badan Kordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mencatat, Indonesia akan mendapatkan bonus demografi, yaitu jumlah usia angkatan kerja (15 hingga 64 tahun) mencapai 180 juta jiwa (70 persen) pada 2020-2030. Sementara itu populasi penduduk Indonesia yang berusia antara 15 hingga 34 tahun sangat besar, yakni mencapai 34,45 persen
Acara Artpreneur Talk 2018 tersebut akan dibuka oleh Ir. Ciputra, pendiri dari Ciputra Group. Dalam press conference yang digelar pada Selasa (30/1/2018), di Jakarta, Ciputra menjelaskan tentang kondisi perekonomian Indonesia saat ini sedang terjadi transisi dari pola bisnis konvensional ke bisnis digital.
“Indonesia merupakan salah satu kekuatan ekonomi terbesar di Asia Tenggara sehingga punya peranan penting di tingkat global. Yang perlu diperhatikan adalah situasi bisnis di Indonesia saat ini tengah berada pada era transisi dari bisnis berbasis konvensional atau tradisional menuju ke era digital. Transisi ini membutuhkan kiat khusus agar pelaku bisnis bisa tetap bersaing dan menjadi pemenang,” kata Ir. Ciputra.
Berita Terkait
-
5 Mobil Harga Ekuivalen PCX tapi Trendi: Mesin Bandel Cocok untuk Milenial yang Baru Berkeluarga
-
5 Mobil Sedan Tampilan Gaul Cocok untuk Milenial dan Gen Z, Harga Selisih Dikit dari Honda ADV 160
-
Bye-bye Ballroom! Wedding Outdoor Jadi Pilihan Seru Generasi Milenial dan Gen Z
-
BRI Dorong UMKM Kuliner Padang Perkuat Branding dan Tembus Pasar Global Lewat Program Pengusaha Muda
-
Disney Live Scoring Perdana di Indonesia, Musisi Lokal Kolaborasi di Ciputra Artpreneur
Terpopuler
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Purbaya Mau Ubah Rp 1.000 Jadi Rp 1, RUU Redenominasi Rupiah Kian Dekat
-
Purbaya Mau Ubah Rp1.000 jadi Rp1, Menko Airlangga: Belum Ada Rencana Itu!
-
Pertamina Bakal Perluas Distribus BBM Pertamax Green 95
-
BPJS Ketenagakerjaan Dapat Anugerah Bergengsi di Asian Local Currency Bond Award 2025
-
IPO Jumbo Superbank Senilai Rp5,36 T Bocor, Bos Bursa: Ada Larangan Menyampaikan Hal Itu!
-
Kekayaan Sugiri Sancoko, Bupati Ponorogo yang Kena OTT KPK
-
Rupiah Diprediksi Melemah Sentuh Rp16.740 Jelang Akhir Pekan, Apa Penyebabnya?
-
Menteri Hanif: Pengakuan Hutan Adat Jadi Fondasi Transisi Ekonomi Berkelanjutan
-
OJK Tegaskan SLIK Bukan Penghambat untuk Pinjaman Kredit
-
Tak Ada 'Suntikan Dana' Baru, Menko Airlangga: Stimulus Akhir Tahun Sudah Cukup!