Suara.com - Pengamat ekonomi dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Bhima Yudhistira Adhinegara menilai, pergerakan balik arah rupiah terhadap dolar AS tidak akan berlangsung lama. Menurut dia, rupiah akan kembali tertekan oleh dolar AS.
Perdagangan rupiah akhir-akhir ini memang menguat terhadap dolar AS. Berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia (BI) rupiah menguat sejak perdagangan 6-10 September 2018.
Perdagangan 10 September 2018 rupiah berada di level Rp 14.835 per 1 dolar AS. Level itu meningkat dibandingkan 7 September 2018 di level Rp 14.884 per 1 dolar AS.
"Iya ini (penguatan rupiah terhadap dolar AS) hanya sementara," kata Bhima saat dihubungi Suara.com, Selasa (11/9/2018).
Menurut Bhima, penguatan rupiah akhir-akhir ini lebih karena faktor dari intervensi Bank Sentral Indonesia (BI) di pasar sekunder. Bank Indonesia, kata dia, dalam intervensi tersebut membeli surat utang negara lebih dari Rp 11 triliun.
"Intervensi Bank Indonesia ini mampu meredam gejolak sehingga rupiah kembali menguat. Sepanjang Agustus BI sudah kuras 400 juta dolar AS dari cadangan devisa untuk stabilisasi rupiah," imbuh dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              Proyek Waste to Energy Jangan Hanya Akal-akalan dan Timbulkan Masalah Baru
 - 
            
              Geger Fraud Rp30 Miliar di Maybank Hingga Nasabah Meninggal Dunia, OJK: Kejadian Serius!
 - 
            
              Laba PT Timah Anjlok 33 Persen di Kuartal III 2025
 - 
            
              Kala Purbaya Ingin Rakyat Kaya
 - 
            
              Didesak Pensiun, Ini Daftar 20 PLTU Paling Berbahaya di Indonesia
 - 
            
              IHSG Berakhir Merosot Dipicu Aksi Jual Bersih Asing
 - 
            
              Riset: Penundaan Suntik Mati PLTU Justru Bahayakan 156 Ribu Jiwa dan Rugikan Negara Rp 1,822 T
 - 
            
              Rupiah Terkapar Lemah di Penutupan Hari Ini ke Level Rp 16.700 per USD
 - 
            
              Emiten Milik Sandiaga Uno SRTG Tekor Rp 2,43 Triliun di Kuartal III-2025
 - 
            
              Inflasi YoY Oktober 2,86 Persen, Mendagri: Masih Aman & Menyenangkan Produsen maupun Konsumen