Suara.com - Indonesia akan menggelar ajang pertemuan para pengusaha di dunia. Pertemuan tersebut yaitu, APEC Business Advisory Council (ABAC) pada 23-26 April 2019 di Shangri La Hotel Jakarta.
Chairman ABAC Indonesia, Anindya N Bakrie mengatakan, pertemuan ini akan membahas rekomendasi ABAC kepada para pemimpin ekonomi APEC yang akan diserahkan pada akhir tahun ini.
Adapun agenda utama yang akan dibawakan oleh ABAC Indonesia adalah mendorong ekonomi inklusif di kawasan Asia Pasifik.
Selain itu, isu yang dibahas di dalam setiap pertemuan ABAC terdiri dari lima agenda working group, antara lain regional economic integration, sustainable development, MSME and entrepreneurship, finance and economic and digital and innovation.
Pertemuan ini bakal dihadiri oleh 60 anggota ABAC yang seluruhnya sebagai pemimpin perusahaan terkemuka di kawasan Asia-Pasifik.
"Ini jadi penting bagi kami di ABAC menjalankan tugasnya. Kita selalu bertemu 4 kali dalam setahun yang ke empat ini para pemimpin berkumpul kali ini 11-13 November di Chile," kata dia dalam konferesi pers di Mandiri Club, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (9/4/2019).
Muara dari semua inisiatif ABAC Indonesia adalah agar kerjasama perdagangan, investasi dan ekonomi membawa dampak pada pembangunan yang semakin inklusif kedepannya.
Salah satu agenda yang konsisten dibawa oleh ABAC Indonesia adalah mendorong sektor finansial yang semakin inklusif.
"Tahun ini Indonesia menjadi champion dalam isu inklusi finansial dengan fokus kepada peran inklusi pada tabungan, dana pensiun dan asuransi," kata Direktur Utama Bank Mandiri, Kartika Wirjoatmojo.
Baca Juga: Sandiaga Kritik Sri Mulyani yang Dapat Gelar Menkeu Terbaik Asia Pasifik
Dalam hal ini, pertemuan ABAC bakal berlangsung sebanyak empat kali, ABAC I pada tahun ini di Atlanta, Georgia AS yaitu pada tanggal 1–4 Maret 2019.
Selanjutnya, pertemuan ABAC III akan diadakan di Hangzhou China pada tanggal 22–25 Juli 2019, dan pertemuan ABAC IV atau yang terakhir di tahun 2019 akan berlangsung di Santiago Chile pada tanggal 11-13 November 2019.
Adapun, rekomendasi kebijakan yang didapat dalam pertemuan ABAC II di Jakarta tahun 2019 ini akan diajukan kepada para pengambil kebijakan di Asia-Pasifik untuk kemudian diimplementasikan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
INET Umumkan Rights Issue Jumbo Rp1,78 Triliun, Untuk Apa Saja Dananya?
-
Tukad Badung Bebas Sampah: BRI Gandeng Milenial Wujudkan Sungai Bersih Demi Masa Depan
-
Lowongan Kerja KAI Properti untuk 11 Posisi: Tersedia untuk Semua Jurusan
-
Cukai Tembakau Tidak Naik, Ini Daftar Saham yang Diprediksi Bakal Meroket!
-
BRI Peduli Salurkan Ambulance untuk Masyarakat Kuningan, Siap Layani Kebutuhan Darurat!
-
IHSG Cetak Rekor Pekan Ini, Investor Asing Banjiri Pasar Modal Indonesia
-
Cara Hemat Rp 10 Juta dalam 3 Bulan untuk Persiapan Bonus Natal dan Tahun Baru!
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Beda Jenjang Karier Guru PNS dan PPPK, Apakah Sama-sama Bisa Naik Jabatan?