Suara.com - Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra memprediksi pergerakan rupiah bakal kembali perkasa terhadap dolar AS.
Menurut pengamatan Ariston, penguatan rupiah terdorong dari sentimen notulen rapat Fed yang dirilis dinihari tadi, menyiratkan Fed tidak akan agresif menaikan suku bunga acuannnya.
Selain itu, perkembangan positif dari negosiasi dagang AS dan Tiongkok seperti yang dilaporkan oleh Menlu AS juga mendorong rupiah menguat.
"Rupiah berpotensi bergerak dikisaran Rp 14.100 - Rp 14.160," kata Ariston di Jakarta, Kamis (11/4/2019).
Selanjutnya, Ariston juga mengamati, sentimen perpanjangan penundaan BREXIT oleh Uni Eropa hingga Oktober yang memberikan kesempatan Inggris untuk meramu kesepakatan transisi pasca BREXIT, turut mempengaruhi pergerakan rupiah hari ini.
Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan rupiah pada Rabu kemarin (10/4/2019) berada di level Rp 14.152 per dolar AS. Level itu sama dibandingkan Selasa sebelumnya di level Rp 14.152 per dolar AS.
Sementara, Berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia, rupiah pada Rabu kemarin berada di level Rp 14.155 per dolar AS. Posisi itu melemah dibandingkan pada Selasa yang di level Rp 14.150 per dolar AS.
Berita Terkait
-
Perang Dagang dan Brexit Pengaruhi Pelemahan Rupiah Terhadap Dolar AS
-
Pergerakan Rupiah Hari Ini Diprediksi Masih Lemah
-
Keperkasaan Nilai Tukar Rupiah Diuji Jelang Akhir Pekan Ini
-
Nilai Tukar Rupiah Diprediksi Makin Perkasa Terhadap Dolar AS
-
Inflasi Maret Rendah, Nilai Tukar Rupiah Berpotensi Menguat
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Jelang Akhir Tahun Realisasi Penyaluran KUR Tembus Rp240 Triliun
-
Jabar Incar PDRB Rp4.000 Triliun dan Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
-
BRI Insurance Bidik Potensi Pasar yang Belum Tersentuh Asuransi
-
Cara SIG Lindungi Infrastruktur Vital Perusahaan dari Serangan Hacker
-
Dukung Implementasi SEOJK No. 7/SEOJK.05/2025, AdMedika Perkuat Peran Dewan Penasihat Medis
-
Fakta-fakta RPP Demutualisasi BEI yang Disiapkan Kemenkeu
-
Rincian Pajak UMKM dan Penghapusan Batas Waktu Tarif 0,5 Persen
-
Tips Efisiensi Bisnis dengan Switchgear Digital, Tekan OPEX Hingga 30 Persen
-
Indef: Pedagang Thrifting Informal, Lebih Bahaya Kalau Industri Tekstil yang Formal Hancur
-
Permata Bank Targetkan Raup Rp 100 Miliar dari GJAW 2025