Suara.com - Tak sedikit tanah warga yang hilang tergerus menjadi lautan imbas abrasi yang menerjang bibir Pantai Wisata Keramat Kepiting, Kelurahan Pasir Wan Salim, Kecamatan Mempawah Timur, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat.
Kareananya, ratusan bibit tanaman berbagai jenis, salah satunya mangrove ditanam. Ini dilakukan demi mencegah abrasi air laut.
“Upaya pemerintah Kabupaten Mempawah terus menerus akan melaksanakan langkah juga agar kegiatan yang sudah kita lakukan ini untuk kita tingkatkan. Dan kita dukung semaksimal mungkin,” kata Wakil Bupati Mempawah, H Muhammad Pagi dilansir dari Kabarnusa.com jaringan Suara.com, Senin (7/9/2020).
Pihaknya berharap, komunitas sungai yang sudah dibentuk ini (Sangsakha) agar terus menerus melakukan inovasi dan menjaga apa yang sudah dilakukan bersama hari ini jangan sampai terjadi pembiaran.
“Sehingga apa yang menjadi program pemerintah terus menerus secara kesinambungan dan terjaga,” kata Muhammad.
Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan I Pontianak, Dwi Agus Kuncoro, menyebut ada 200 pohon berbagai jenis yang ditanam. Ada mangga matoa dan sejenis tanaman pohon buah buahan serta mangrove.
“Luar biasa untuk komunitas ini Sansakha. Kami dari BWSK 1 pasti mendorong terus langkah aksi bersamaa tetap istikomah untuk melestarikan alam ini,” kata Dwi Agus Kuncoro.
Dia menyebut, dalam aksi nyata penanaman itu ada 30 komunitas yang ikut. Dia berharap kedepan setiap komunitas punya area arealnya.
“Pendampingan kita BWSk 1 dalam kontek pengabdaian pada masyarakat yang nantinya tujuanya untuk menjaidi agen perubahan di mana utamanya daerahnya itu. Tahun depan kita mulai, tapi tahun ini kita akan turun survey sudah disepakati di daerah Pantai Mempawah,” kata Dwi Agus Kuncoro.
Baca Juga: Jenazah Nelayan Ditemukan Setelah Dua Hari Terapung di Laut Selatan
Dwi Agus Kuncoro menambahkan, sehari sebelumnya pada Jumat, 4 September 2020, di Wisata Nusantara, Kabupaten Mempawah, BWS Kalimantan I Pontianak menggelar kegiatan Pembinaan Kemitraan Pemerintah, Perguruan Tinggi, dan Komunitas Peduli Sungai WS Kapuas sebagai bentuk sinergitas antara Instansi Pemerintah dengan Kelompok Masyarakat dalam pemeliharaan sungai.
“Sinergitas diperlukan dikarenakan seiring dengan semakin meningkatnya berbagai permasalahan dalam pengelolaan sungai. Diperlukan kolaborasi dan peran aktif berbagai pihak dalam memelihara sungai. Kegiatan ini diharapkan menjadi ajang diskusi serta berbagi pengalaman antar stakeholder yang berkaitan dengan pengelolaan sungai,” kata Dwi Agus Kuncoro.
Narasumber utama dalam kegiatan ini adalah Kepala BWS Kalimantan I Pontianak, Dwi Agus Kuncoro, yang menyampaikan materi terkait Local Wisdom Pengelolaan Sumber Daya Air, serta Raja Fajar Ardiansyah (Dinas Pendidikan, Pemuda, Olah Raga dan Pariwisata) yang memaparkan Pemanfaatan Wilayah Pesisir (Mangrove).
Dalam Kegiatan ini Sekretariat Bersama Sangsakha (Sanggar Cinta Tanah Air dan Khatulistiwa) juga menyampaikan program kerja serta berbagai kegiatan yang selama ini telah dilakukan untuk masyarakat.
“Kegiatan ini mengambil tema “Bersame Kite Jage Sungai Kapuas” dengan tujuan agar semua pihak dapat turut serta berperan dan bersinergi dalam menjaga keberlangsungan Sungai Kapuas di saat ini dan masa mendatang,” kata Kepala BWS Kalimantan I Pontianak, Dwi Agus Kuncoro.
Ketua Sekretariat Bersama Sangggar Cinta Tanah dan Air Khatulistiwa (Sangsakha), Syamhudi, berkata Gerakan Nasional Kemitraan Penyelamatan Air atau GN-KPA ikut andil dalam agenda menanam kembali pohon sebagai media kampaye.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Tips Efisiensi Bisnis dengan Switchgear Digital, Tekan OPEX Hingga 30 Persen
-
Indef: Pedagang Thrifting Informal, Lebih Bahaya Kalau Industri Tekstil yang Formal Hancur
-
Permata Bank Targetkan Raup Rp 100 Miliar dari GJAW 2025
-
Bolehkah JHT diklaim Segera Setelah Resign? Di Atas 15 Juta, Ada Aturan Khusus
-
Kereta Gantung Rinjani: Proyek 'Rp6,7 Triliun', Investor China Ternyata Tidak Terdaftar
-
Impor Teksil Ilegal Lebih Berbahaya dari Thrifting
-
Kilang Balikpapan Diresmikan 17 Desember, Bahlil Janji Swasembada Energi di 2026
-
Harga Bitcoin Anjlok ke 82.000 Dolar AS, CEO Binance: Tenang, Hanya Taking Profit Biasa
-
6 Fakta Uang Rampasan KPK Dipajang: Ratusan Miliar, Pinjaman Bank?
-
Cara Membuat QRIS untuk UMKM, Ini Syarat yang Harus Dipersiapkan