Suara.com - Aset lahan atau tanah masih menjadi salah satu sektor yang menarik, bahkan bagi pengusaha sekelas Bill Gates. Baru-baru ini, pendiri Microsoft itu membeli lahan di AS hingga menjadikan dia sebagai pemilik terbesar lahan pertanian AS.
Sejumlah pihak lantas mempertanyakan apa alasan Gates melakukan akusisi ini. Dilansir dari AgFunderNews via Warta Ekonomi, Gates diam-diam mengakuisisi lahan pertanian melalui manajer investasinya, Cascade Investment, selama lebih dari 10 tahun.
Dana itu masuk dalam catatan The Wall Street Journal pada tahun 2014, portofolio itu sudah menjadi lahan pertanian yang signifikan dengan setidaknya 100.000 hektar lahan pertanian di California, Illinois, Iowa, Louisiana, dan negara bagian lainnya.
Bill Gates kini setidaknya memiliki 242.000 hektar lahan pertanian di 19 negara bagian. Tidak hanya itu, ia juga memiliki 25.750 hektar lahan transisi dan 1.234 hektar lahan rekreasi dengan total kepemilikan lahan 268.984 hektar.
Lahan pertanian jadi salah satu sektor yang menggiurkan dengan keuntungan luar biasa dari dua faktor yakni pembayaran sewa dan panen, dan apresiasi ketika aset dasar dijual.
Selain itu, lahan pertanian juga merupakan aset dengan volatilitas yang sangat rendah. Dalam periode waktu yang sama, volatilitas untuk lahan pertanian adalah 6,84% sedangkan volatilitas pasar saham adalah 16,9% dan emas adalah 14,8%.
Penambahan lahan pertanian dalam portofolio Gates diyakini jadi pondasi untuk membangun kekayaan jangka panjang.
Meskipun pembangunan pertanian berkelanjutan menjadi salah satu area fokus utama untuk Gates Foundation, salah satu pendiri Microsoft ini mengklaim bahwa investasi lahan pertanian miliknya tidak terkait dengan iklim.
Berita Terkait
-
Microsoft Ancam PC Lama Tak Akan Kebagian Pembaruan Windows 11
-
Microsoft Surface Go 3 Muncul di Geekbench, Bawa Performa Lebih Kencang
-
Luhut Klaim Pandemi Covid-19 Sudah Turun 90 Persen dari Puncak Kedua
-
Kulit Manggis Asal Sumut Diekspor ke Tiongkok
-
Hujan Deras Guyur Kota Samarinda, 3 Rumah dan 9 Unit Motor Tertimpa Longsor
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Jelang Akhir Tahun Realisasi Penyaluran KUR Tembus Rp240 Triliun
-
Jabar Incar PDRB Rp4.000 Triliun dan Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
-
BRI Insurance Bidik Potensi Pasar yang Belum Tersentuh Asuransi
-
Cara SIG Lindungi Infrastruktur Vital Perusahaan dari Serangan Hacker
-
Dukung Implementasi SEOJK No. 7/SEOJK.05/2025, AdMedika Perkuat Peran Dewan Penasihat Medis
-
Fakta-fakta RPP Demutualisasi BEI yang Disiapkan Kemenkeu
-
Rincian Pajak UMKM dan Penghapusan Batas Waktu Tarif 0,5 Persen
-
Tips Efisiensi Bisnis dengan Switchgear Digital, Tekan OPEX Hingga 30 Persen
-
Indef: Pedagang Thrifting Informal, Lebih Bahaya Kalau Industri Tekstil yang Formal Hancur
-
Permata Bank Targetkan Raup Rp 100 Miliar dari GJAW 2025