Suara.com - Aktivis lingkungan yang tergabung dalam koalisi Sumatera Terang untuk Energi Bersih (STuEB) menyambut janji Presiden China Xi Jinping yang berjanji tidak akan mendanai pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batu bara baru di luar negeri.
Ketua Kanopi Hijau Indonesia sekaligus Konsolidator STuEB, Ali Akbar yang menyebutkan bahwa komitmen Xi Jinping cukup memberi angin segar dalam rangka melawan krisis iklim global.
"Kami akan mengawal komitmen ini sampai ke level operasional di lapangan karena dalam perencanaan kelistrikan nasional cukup banyak proyek pembangkit listrik berbahan bakar batu bara yang diproyeksikan berdiri di Pulau Sumatera," kata Ali.
Ali menjelaskan, lima tahun terakhir 13 organisasi masyarakat sipil yang bergabung dalam STuEB telah memotret dampak buruk PLTU batu bara di Sumatera .
DIantaranya menghancurkan mata pencaharian nelayan dan petani, anak-anak terpapar abu beracun, konflik horizontal hingga pencemaran lingkungan yang mengerikan.
Dikatakan oleh Direktur Yayasan Srikandi Lestari Sumiati Surbakti, dampak PLTU batu bara Pangkalan Susu Sumatera Utara mengakibatkan ruang tangkap nelayan semakin sempit karena efek angkutan batu bara.
Tidak hanya itu, proyek ini juga berdampak terhadap kesehatan yaitu udara dan air yang terpolusi mengakibatkan banyak warga menderita gatal-gatal, paru hitam serta tingginya penderita ISPA akibat abu sisa pembakaran batu bara.
Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Padang Indira Suryani menambahkan, dampak operasi PLTU batu bara Ombilin di Sawah Lunto juga dikeluhkan warga selama bertahun-tahun. Alat penangkap abu yang rusak dan tidak hingga saat ini membuat seluruh abu sisa pembakaran batu bara keluar dari cerobong dan menghujani warga.
"Sebaiknya pemerintah Cina segera mengevaluasi proyek PLTU yang sedang berjalan saat ini dan tidak lagi mendanai PLTU baik di Indonesia atau dimanapun di muka bumi ini," katanya.
Baca Juga: 3 Hari Dicari, Nelayan Hilang di Perairan Pantai Labu Ditemukan Tewas
Direktur Lembaga Tiga Beradik, Hardi Yudha mengatakan kegiatan PLTU Semaran Kabupaten Sarolangun, Jambi sudah berdampak kepada kesehatan warga seperti batuk, sesak nafas bahkan penyakit kulit.
Terlebih, menurutnya, akan ada pendirian PLTU Jambi 1 dan 2 dengan kapasitas 2x300 MW yang dipastikan menambah beban warga atas kerusakan dan pencemaran lingkungan.
"Kami meyakini dampak PLTU batu bara relatif sama di setiap wilayah yang ada di Sumatera," kata Yuda, dilansir dari Antara.
Berdasarkan data STuEB, saat ini ada 33 pembangkit listrik di Sumatera engan kapasitas sebesar 3.566,5 MW dan 16 pembangkit sebesar 4.450 MW yang sedang direncanakan RUPTL 2020-2029 dan berdasarkan data tersebut, China mendominasi sebagai aktor utama pendana.
Sebelumnya, dalam sidang umum ke-76 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang digelar di New York pada Selasa (21/9), Presiden China Xi Jinping berjanji tidak akan mendanai proyek PLTU batu bara baru di luar negeri.
"China akan berusaha untuk mencapai puncak emisi karbon dioksida yang dilepaskan sebelum 2030 dan mencapai karbon netral sebelum 2060," kata Xi Jinping.
Berita Terkait
-
Warga Asahan Sumut Meninggal 3 Jam Usai Divaksin Covid-19
-
2 Unit Rumah Terbakar di Kota Padang, Seorang Meninggal Saat Berjuang Selamatkan Mertua
-
Diklaim Tarik Minat Warga, Bulog Sumut Minta Tambahan 28 Ton Daging Kerbau Impor
-
Minibus Masuk Jurang di Dairi, 2 Orang Tewas
-
Tim Pencak Silat Sumatera Barat Bidik Dua Medali Emas PON Papua
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Jadi Buat Kampung Haji, Danantara Beli Hotel di Makkah
-
IHSG Masih Menghijau Pagi Ini, Simak Saham-saham Cuan
-
Irjen Kementan Kawal Distribusi Bantuan Langsung dari Aceh: Kementan Perkuat Pengawasan
-
Kemenperin Mau Stop Impor, Dana Belanja Pemerintah Hanya untuk TKDN Tinggi
-
Rendahnya Utilitas vs Banjir Impor: Menperin Ungkap Tantangan Industri Keramik Nasional
-
Kerugian Akibat Bencana di Aceh Timur Capai Rp5,39 Triliun, Berpotensi Bertambah
-
Apa Itu De-Fi atau Decentralized Finance? Ini Penjelasan Lengkapnya
-
IPO SpaceX Ditargetkan 2026, Valuasinya 28 Kali Lebih Besar dari BBCA
-
Di Balik Aksi Borong Saham Direktur TPIA, Berapa Duit yang Dihabiskan?
-
Berkat Pemberdayaan BRI, Batik Malessa Ubah Kain Perca hingga Fashion Premium