Suara.com - Dengan semakin pulihnya kondisi perekonomian akibat melandainya jumlah masyarakat yang terpapar Covid-19, juga diikuti dengan perbaikan kredit perbankan nasional.
Hal ini didorong oleh permintaan dan penawaran kredit yang semakin meningkat. Hal ini juga tercermin dari paparan Bank Indonesia yang mencatat pertumbuhan kredit perbankan yang semakin membaik atau tumbuh 3,24% year on year (yoy) pada Oktober 2021.
Hal senada juga diungkapkan oleh salah satu bank terbesar tanah air, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. atau BRI yang optimistis dengan pertumbuhan kredit yang akan semakin membaik ke depan, mengingat saat ini kondisi perekonomian tengah berangsur normal akibat melandainya pandemi.
“Hingga akhir tahun 2021 penyaluran kredit diproyeksikan mampu tumbuh sesuai target, yakni sebesar 6-7 persen yoy dengan kualitas kredit yang disalurkan terus membaik dan besaran kredit yang direstrukturisasi secara konsisten menunjukkan penurunan,” ungkap Direktur Utama BRI, Sunarso.
Pencapaian tersebut diproyeksikan lebih baik dibandingkan capaian semester I 2021, dimana salah satu faktor penyebabnya yakni pada semester II ini BRI telah merampungkan proses holding ultra mikro yang diharapkan dapat menjadi sumber pertumbuhan baru bagi BRI. Bahkan pada tahun depan, BRI menargetkan pertumbuhan kredit yang lebih tinggi dikisaran 8%-10% yoy.
Hingga akhir kuartal III Tahun 2021, BRI mampu mencatatkan kinerja yang sehat dan kuat. Sinyal positif kinerja konsolidasian BRI tercermin dari penyaluran kredit sebesar Rp.1.026,42 triliun atau tumbuh 9,74% year on year (yoy), dimana angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan kredit perbankan nasional.
Sunarso mengungkapkan, salah satu faktor utama penopang pertumbuhan kredit konsolidasian BRI yakni penyaluran kredit segmen UMKM yang tumbuh 12,50% yoy atau mencapai Rp.848,60 triliun pada akhir September 2021. Capaian tersebut membuat proporsi kredit UMKM dibanding total kredit BRI pun meningkat dari semula 80,65% pada akhir September 2020 menjadi 82,67% pada akhir September 2021.
Penyaluran kredit mikro menjadi motor pertumbuhan kredit BRI, dimana kredit mikro tumbuh sekitar 38,5% yoy menjadi Rp455.241 triliun. Capaian kredit mikro BRI sepanjang Januari-September tersebut berkontribusi sekitar 44,76% terhadap total portofolio kredit BRI. Persentase kontribusi tersebut meningkat jika dibandingkan dengan kurun waktu yang sama pada 2020. Pada kuartal ketiga 2020 porsi kredit mikro BRI sekitar 35,15%.
Pencapaian ini semakin menegaskan, BRI sebagai pemimpin pasar di segmen mikro. BRI pun memiliki 120 juta lebih nasabah di segmen tersebut dan dalam pengembangan bisnis mikronya, kinerja BRI ditopang oleh lebih dari 6.900 gerai mikro. Selain itu ada pula jejaring Agen BRILink yang jumlahnya mencapai lebih dari 470.000 agen dan juga didukung oleh lebih dari 27.000 Mantri BRI yang berperan sebagai micro financial advisor.
Baca Juga: Nasabah Loyal BRI Diajak Menghadiri World Superbike Championship
Ultra Mikro Sebagai Pertumbuhan Baru Masa Depan
Sunarso mengungkapkan bahwa peningkatan penyaluran kredit BRI tidak terlepas dari keberhasilan perseroan membentuk holding ekosistem Ultra Mikro.
“Peningkatan penyaluran kredit tidak terlepas dari pembentukan sinergi di dalam Holding Ultra Mikro (Umi), bersama PT Pegadaian dan juga PT Permodalan Madani yang sekarang menjadi bagian dari BRI Group. Di samping karena pemulihan ekonomi akibat kian melandainya pandemi,” ujarnya menegaskan.
Sebelum PNM dan Pegadaian bergabung pihaknya telah berupaya menyasar segmen UMi yang memang potensinya sangat besar. Dengan bergabungnya Pegadaian dan PNM, hal itu diharapkan memperkuat langkah BRI untuk menggarap segmen Ultra Mikro lebih besar lagi dan menjadikannya sebagai sumber pertumbuhan baru di masa depan.
Bahkan melalui holding diharapkan pelaku usaha di segmen tersebut mendapatkan layanan yang lebih mudah, semakin cepat, dan kian terjangkau. Dengan integrasi yang rampung pada September lalu, akan memberikan kolaborasi gerai sehingga lebih bisa dijangkau oleh masyarakat pelaku usaha ultra mikro. Dengan sinergi ini pun tentunya pelaku usaha UMi akan mendapat produk yang lebih variatif.
Sementara itu, Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Trioksa Siahaan mengatakan, BRI akan semakin memaksimalkan kinerjanya di segmen mikro nasional dengan fokus pada pengembangan ekosistem usaha UMi nasional. Terlebih langkah itu diperkuat dengan hadirnya Holding UMi
Berita Terkait
-
Produk Seafood Indonesia Dipamerkan di Dubai UEA
-
Berikan Pengalaman Berbeda, Nasabah Setia BRI Diajak Hadiri World Superbike Championship
-
60 Nasabah Affluent BRI Diajak Hadiri World Superbike Championship
-
Apresiasi Nasabah Loyal, BRI Bawa Nasabah Affluent Hadiri World Superbike Championship
-
Nasabah Loyal BRI Diajak Menghadiri World Superbike Championship
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
Nomor 13 di Timnas Indonesia: Bisakah Mauro Zijlstra Ulangi Kejayaan Si Piton?
-
Dari 'Sepupu Raisa' Jadi Bintang Podcast: Kenalan Sama Duo Kocak Mario Caesar dan Niky Putra
-
CORE Indonesia: Sri Mulyani Disayang Pasar, Purbaya Punya PR Berat
-
Sri Mulyani Menteri Terbaik Dunia yang 'Dibuang' Prabowo
-
Surat Wasiat dari Bandung: Saat 'Baby Blues' Bukan Cuma Rewel Biasa dan Jadi Alarm Bahaya
Terkini
-
Soal 17+8 Tuntutan Rakyat, Menkeu: Itu Suara Sebagian Kecil Rakyat
-
Menkeu Baru: Sukar Capai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Tahun Ini, Pak Presiden
-
Menkeu Purbaya Punya Kekayaan Rp 39 Miliar, Koleksi 4 Mobil Mewah
-
BPJS Kesehatan Boyong Golden Trophy 2025, GRC Jadi Kunci Layanan
-
Saham Emiten Rokok Terbang Tinggi saat Perbankan Ambruk: Efek Sri Mulyani Diganti?
-
Harga Emas Antam Tembus Rp2 Juta per Gram! Ini 5 Fakta di Balik Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah
-
Purbaya: Tidak Terlalu Sulit Memperbaiki Ekonomi yang Lambat
-
Waspada! Rupiah Besok Diramal Merosot Setelah Reshuffle Kabinet
-
Kaget Dilantik jadi Menkeu, Purbaya: Saya Pikir Saya Ditipu!
-
Asing Bawa Kabur Dana Rp 543,7 Miliar dari Pasar Saham di Tengah Reshuffle Kabinet