Saat ini, memasuki momen Natal dan Tahun Baru, Arisal mengakui bahwa perusahaannya masih sedang menyesuaikan diri dengan hantaman badai pandemi Corona yang melanda dunia, khususnya Indonesia dalam kurun waktu dua tahun belakangan ini.
Diakui Arisal, ini sangat terasa bagi usaha jasa paket dan kargo. Indah Logistik Cargo mengalami penurunan omset sekitar 10 – 15 persen. Hal itu dikarenakan banyak perusahaan yang rutin berkirim paket, mau tak mau berhenti beroperasi, bahkan tutup.
“Saya tidak tahu perusahaan lain, tapi di kami sendiri mengalami penurunan sebesar itu. Momen Nataru ini masih sedang naik pelan-pelan. Ekonomi kita sedang lesu. Bagaimana bisa berkirim barang kalau orang nggak belanja? Matahari yang jualan baju yang biasanya ngirim 10 truk sehari, sekarang aja udah nggak. Buku-buku cetak dari Gramedia juga udah nggak lagi,” jelasnya.
Tapi, Hj. Putri Lenggogeni, Komisaris Indah Logistik, pada kesempatan yang sama, memastikan bahwa Indah Logistik Cargo tetap survive dengan jalur dan filosofi bisnisnya, dengan modal perjalanan pajang mereka selama 10 tahun dan sekitar 30 tahun berkecimpung di usaha angkutan umum.
“Kita bisa berkembang se-Indonesia sampai negara tetangga (Malaysia, sekarang), karena costumer kita sendiri yang minta sama kita untuk hadir di sana,” katanya, bangga.
Putri Lenggogeni juga menekankan bahwa memang persepsi masyarakat sudah jauh tertanam soal Indah Logistik adalah perusahaan ekpedisi dalam jumlah besar, dan lebih banyak melayani rute Sumatera. Tapi, ia menekankan kembali bahwa kini mereka sudah hadir lengkap di seluruh penjuru negeri sebagai perusahaan anak negeri, yang sudah ekspansi ke pasar luar negeri.
“Selama ini memang Indah Logistik itu partai besar. Dan satu kilo ini sebenarnya kita sudah mulai dari lima tahun lalu. Tapi merubah mindset orang soal satu brand itu butuh waktu. Maka kedepannya, kami harus lebih dekat dengan costumer. Karena tanpa mereka, kita bukan apa-apa, apalagi hingga 10 tahun ini,” tutupnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Babak Baru Industri Kripto, DPR Ungkap Revisi UU P2SK Tegaskan Kewenangan OJK
-
Punya Kekayaan Rp76 M, Ini Pekerjaan Ade Kuswara Sebelum Jabat Bupati Bekasi
-
DPR Sebut Revisi UU P2SK Bisa Lindungi Nasabah Kripto
-
Hotel Amankila Bali Mendadak Viral Usai Diduga Muncul di Epstein Files
-
Ekspansi Agresif PIK2, Ada 'Aksi Strategis' saat PANI Caplok Saham CBDK
-
Tak Ada Jeda Waktu, Pembatasan Truk di Tol Berlaku Non-stop Hingga 4 Januari
-
Akses Terputus, Ribuan Liter BBM Tiba di Takengon Aceh Lewat Udara dan Darat
-
Kepemilikan NPWP Jadi Syarat Mutlak Koperasi Jika Ingin Naik Kelas
-
Kemenkeu Salurkan Rp 268 Miliar ke Korban Bencana Sumatra
-
APVI Ingatkan Risiko Ekonomi dan Produk Ilegal dari Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok