Suara.com - Kenaikan harga cabai ujar Ekonom Centre of Reform on Economic (Core) Indonesia, Yusuf Rendi Manilet tak lepas dari kasus kelangkaan pasokan akibat curah hujan tinggi.
Ditambah lagi, masalah distribusi dan sentra produksi cabai yang terjadi di sejumlah titik juga turut memengaruhi harga cabai.
Naiknya harga cabai juga memperlihatkan adanya missing link dari data pangan yang dimiliki oleh pemerintah dengan ketersediaan pangan strategis.
"Seharusnya momentum meningkatnya harga cabe dan beberapa pangan strategis perlu mendorong pemerintah untuk melakukan konsolidasi terkait ketersediaan data pangan yang dimiliki oleh pemerintah," ujar Yusuf dikutip dari Warta Ekonomi, Senin (13/6/2022).
Menurut dia, hal ini memperlihatkan cara pemerintah dalam menggambarkan situasi riil di lapangan terutama untuk ketersediaan supply dari cabe dan bahan pangan strategis lainnya.
Dengan kondisi cuaca ekstrem yang diprediksi berlangsung lama, harga cabe diperkirakan bertahan di harga tertinggi dalam waktu yang lama.
"Sehingga pendekatan solusi dari pemerintah seharusnya bisa dilakukan mulai saat ini mulai dari melakukan operasi pasar kemudian juga memantau aliran distribusi cabai di beberapa kota di dalam negeri," ujar dia.
"Selain itu tidak menutup kemungkinan pemerintah juga bisa mengalokasikan daerah yang mempunyai surplus ketersediaan cabe yang mencukupi ke daerah-daerah yang suplai atau ketersediaan cabenya rendah," pungkasnya.
Baca Juga: Endus Dugaan Pelanggaran Kenaikan Harga Tiket Pesawat, KPPU Bakal Panggil Maskapai Penerbangan
Berita Terkait
-
Dijual Rp10 Ribu per Biji, Siomay Ikan di Pedagang Keliling Ini Punya Rasa Nikmat dan Tekstur Sempurna
-
Tahukah Anda, Pasokan Cabai Ibu Kota Berasal dari Kota Apa?
-
Harga Cabai Merah di Aceh Barat Daya Semakin Pedas, Berikut Harganya
-
Harga Cabai Rawit Sentuh Rp 120 Ribu per Kilogram, Anggota DPRD DKI Jakarta Buka Suara
-
Endus Dugaan Pelanggaran Kenaikan Harga Tiket Pesawat, KPPU Bakal Panggil Maskapai Penerbangan
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
-
HUT ke 68 Bank Sumsel Babel, Jajan Cuma Rp68 Pakai QRIS BSB Mobile
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
Terkini
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Satgas PKH Rampas Tambang Ilegal Terafiliasi Kiki Barki, Aktivis Malut Tunggu Giliran PT Position
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Pengeluaran Riil Orang RI Hanya Rp12,8 Juta Per Tahun
-
Melalui Trade Expo Indonesia 2025, Telkom Dukung UMKM Binaan Tembus Pasar Global
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
-
Rencana Merger BUMN Karya Terus Digas, Tinggal Tunggu Kajian
-
NeutraDC Nxera Batam Jadi Pusat Hyperscale Data Center Berbasis AI dari TelkomGroup
-
Satgas PKH Ambil Alih Sejumlah Tambang Ilegal, Termasuk Milik Taipan Kiki Barki
-
Gara-gara PIK2, Emiten Milik Aguan CBDK Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun di Kuartal III-2025