Suara.com - Diperkirakan 95,9 persen masyarakat optimistis Indonesia tidak akan mengalami resesi di tahun 2023 dan mereka tidak khawatir dengan isu resesi pada tahun yang sama.
"Atau setidaknya kalaupun terjadi resesi mereka yakin dampaknya ke Indonesia tidak seburuk yang dikhawatirkan," ujar Analis data pada Continuum Data Indonesia Natasha Yulian dalam acara Respons Indef Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kuartal-3 Tahun 2022, pada Selasa (8/11/2022).
Data tersebut merupakan riset dari data 51.525 akun media sosial dengan 60.781 pembicaraan tentang resesi, dimana 78,5 persen perbincangan berasal dari Pulau Jawa dalam periode 17 Oktober 2022 sampai 1 November 2022.
Sehingga, dapat disimpulkan, hanya 4 persen perbincangan yang menunjukkan masyarakat khawatir terhadap isu resesi pada tahun 2023.
Analis pada perusahaan riset tersebut menjelaskan optimisme masyarakat tersebut berasal dari berbagai berita yang menunjukkan kondisi Indonesia yang semakin membaik, salah satunya data berupa perekonomian Indonesia yang menjadi salah satu terbaik di ASEAN dan bahkan lebih tinggi dari Eropa dan Amerika Serikat.
Survei yang sama memperlihatkan seluruh perbincangan positif tentang resesi, terdapat 69,33 persen perbincangan positif berisikan optimisme Indonesia aman dari resesi, 21,6 persen berisi pemesanan iphone ludes tanda tak jadi resesi, dan 4,24 persen imbauan untuk tak takut resesi dan hidup normal.
Selanjutnya 3,69 persen pernyataan positif berisi tidak takut resesi karena sudah melewati pandemi, serta 1,14 persen soal tak perlu khawatir dengan resesi.
Sementara itu dari sentimen negatif meliputi sebanyak 45 persen perbincangan negatif berisikan kritik pemerintah yang ketar-ketir dengan resesi tahun depan, 30,34 persen influencer yang memanfaatkan situasi untuk fear monerging, serta 8,09 persen merasa setiap hari sudah mengalami resesi.
Lalu sebanyak 8,01 persen perbincangan negatif berisi resesi di depan mata tetapi pejabat sibuk pencitraan, 7,13 persen mengimbau menyimpan duit banyak sebelum resesi, dan 1,4 persen menyatakan pasar mulai sepi merupakan pertanda resesi.
Baca Juga: Tak Ingin Kalah Dari Samsung, Ternyata iPhone Juga Ada Versi Lipatnya
Natasha mengungkapkan, survei ini memperlihatkan bahwa kenaikan harga menjadi hal yang paling dikhawatirkan jika nantinya terjadi resesi, yakni sebanyak 52,8 persen responden.
"Selain itu, krisis pangan (30,6 persen) dan susah mencari pekerjaan (4,2 persen) juga menjadi hal yang dikhawatirkan jika resesi datang," ujar dia.
Sehingga, ia sangat merekomendasikan agar masyarakat untuk hemat dan menabung guna menghadapi resesi jika berdasarkan survei, yakni 50,1 persen.
Namun di sisi lain, tetap belanja juga menjadi salah satu hal yang banyak disarankan yakni 21 persen, lantaran belanja akan membantu perputaran perekonomian domestik sehingga bisa jauh dari resesi.
Berita Terkait
-
Hadapi Resesi, SDA dan Buatan Jadi Komponen Penting Pertahanan Negara
-
Pecahkan Rekor MURI, Shoppable Live Stream Jadi Tren Baru Belanja Online
-
Cara Mengaktifkan Face ID Bermasalah di iPhone atau iPad Pro, Jangan Panik!
-
Belikan Ria Ricis iPhone 14, Teuku Ryan Kena Nyinyir Warganet: Duit dari Mana?
-
Tak Ingin Kalah Dari Samsung, Ternyata iPhone Juga Ada Versi Lipatnya
Terpopuler
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini: Antam di Pegadaian Rp 2,4 Juta per Gram, UBS dan Galeri 24 Juga Naik!
-
Ragnar Oratmangoen Ujung Tombak, Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
BREAKING NEWS! Tanpa Calvin Verdonk, Ini Pemain Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Waketum PSI Dapat Tugas dari Jokowi Usai Laporkan Penyelewengan Dana PIP
-
Ole Romeny Diragukan, Siapa Penyerang Timnas Indonesia vs Arab Saudi?
Terkini
-
Bukan Ancaman, Agen Asuransi Justru Manfaatkan AI untuk Gaet Nasabah
-
Darurat Tekstil Nasional! Banjir Impor Murah Ancam 3,7 Juta Pekerja
-
Survei BI: Keyakinan Konsumen Menurun, Cari Kerja Jadi Makin Sulit
-
Jelang 1 Tahun, Mantan Menteri ESDM Kritik Pemerintahan Prabowo-Gibran
-
ESDM Gandeng P2MI, Ciptakan Pekerja Migran Energi yang TerlindungidanKompeten
-
CDIA, WIRG dan TOBA Jadi Opsi Menarik di Tengah Proyeksi Penguatan IHSG Hari Ini
-
Dewan Komisioner LPS Baru Resmi Dilantik Presiden Prabowo, Ini Jajarannya
-
Harga Emas Hari Ini: Antam di Pegadaian Rp 2,4 Juta per Gram, UBS dan Galeri 24 Juga Naik!
-
Perencanaan dan e-RDKK yang Tepat Jadi Kunci Optimalisasi Penyerapan Pupuk Subsidi di Aceh
-
RI Resmi Punya Pembangkit Listrik Paling Canggih Se-Asia Tenggara