Suara.com - Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) melalui anak usahanya, PT Riset Perkebunan Nusantara (PT RPN) dan unit kerja Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS), telah membuka dua pusat pembelajaran, yakni Oil Palm Education Center (OPEC) dan Coffee Cocoa Learning Center (CCLC) di Kawasan Oil Palm Science Techno Park (OPSTP) Medan, Sumatera Utara.
Dengan tambahan dua fasilitas edukasi tersebut, OPSTP diharapkan akan memberikan peran yang lebih nyata dalam penyebaran informasi mengenai IPTEK dan pemberdayaan masyarakat, melalui program inkubasi bisnis teknologi berbasis kelapa sawit.
Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) Mohammad Abdul Ghani mengatakan, sebagai produsen kelapa sawit terbesar di dunia, sudah seharusnya Indonesia terus memperkuat sektor hulu dan hilir industri kelapa sawit dengan berbagai inovasi dan terobosan baru.
“Inovasi dan terobosan-terobosan baru sangat diperlukan agar industri kelapa sawit dapat terus berkelanjutan dan bermanfaat bagi semua lapisan masyarakat,” ujarnya.
Seiring berjalannya waktu, lanjut Abdul Ghani, OPSTP yang diresmikan pada 2017 lalu, terus dikembangkan.
“Di dalam OPEC, terdapat beberapa fasilitas antara lain pabrik skala mini yang cukup lengkap dari CPO, minyak sawit merah, minyak goreng padat, margarin, dan proses hidrogenasi untuk produksi Cocoa Butter Subtitute (CBS),” jelasnya.
Selain itu, kata Abdul Ghani, OPEC juga dilengkapi dengan rumah produksi cokelat dan bakery. Fasilitas di dalam OPEC dapat digunakan oleh tenant/UKM binaan OPSTP, masyarakat umum, dan tentunya sebagai media pembelajaran bagi pelajar dan mahasiswa.
“OPEC diharapkan dapat meningkatkan sinergi Academic-Business-Government dan Community (ABGC), sehingga keberlanjutan industri sawit dan kesejahteraan bagi seluruh lapisan masyarakat akan semakin meningkat,” tambah Abdul Ghani.
Di lokasi yang sama, PPKS juga telah membangun Coffee Cocoa Learning Center (CCLC). Fasilitas ini merupakan bentuk nyata sinergi inkubasi teknologi lintas pusat penelitian (Puslit) yang bernaung di bawah PT RPN.
Baca Juga: PTPN Group Gandeng ID Food Perluas Pangsa Pasar Teh Dalam Negeri
“CCLC ini merupakan hasil dari kerjasama antara PPKS dengan Pulit Kopi dan Kakao Indonesia (PPKKI),” ujar Abdul Ghani.
Kepala Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS), Edwin S. Lubis, menyampaikan, CCLC diharapkan dapat menjadi benchmark untuk perluasan ruang komunikasi ilmu dan teknologi di bidang sawit, kopi, dan kakao di Sumatera bagian utara dan sekitarnya.
“CCLC didirikan di Medan karena dekat dengan wilayah sentra penghasil kopi Arabika di Indonesia. Selain itu, Sumatera Utara juga merupakan lokasi yang sangat baik untuk pengembangan kakao di Indonesia, karena kondisi agroklimatnya cukup baik untuk mendukung pertumbuhan dan produksi tanaman ini,” ujar Edwin.
Edwin berkomitmen, CCLC akan menyediakan akses yang lebih baik untuk stakeholder kopi dan kakao terhadap ilmu dan teknologi yang telah dihasilkan oleh PPKKI yang selama ini cukup sulit diakses karena letak PPKKI yang berada di timur Pulau Jawa.
“CCLC diharapkan akan menjadi ruang inkubasi bisnis hilir kopi dan kakao,” ujarnya.
Siring dengan program PMO Kopi Nusantara yang berada di bawah Kementerian BUMN, keberadaan CCLC akan menguatkan sinergi antara petani, lembaga penelitian dan pembelajaran, serta off taker yang semakin fleksibel.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
Sama dengan Indonesia, Malaysia Kantongi Tarif 19 Persen dari Amerika Serikat
-
BPJS Kesehatan Luncurkan Gerak Sehat Prolanis: Dorong Masyarakat Aktif Cegah Penyakit Kronis
-
ASEAN dan China Upgrade FTA Versi 3.0, Hapus Hambatan Non-Tarif dan Buka Akses UMKM
-
Potensi EBT Melimpah, Pemerintah Sinkronisasi Aturan Soal Transisi Energi
-
Mau Lepas Ketagihan Impor LPG, Bahlil Mulai Proyek Hilirisasi Batu Bara Jadi DME pada 2026
-
Rupiah Dibuka Stagnan Pada Awal Pekan Ini
-
Ancaman Tarif AS Kian Nyata! BI Waspada, Aliran Modal Asing dari Emerging Market Terus Berfluktuasi
-
OJK Umumkan 5 Bank Telah Gulung Tikar
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
SPBU Pertamina Diminta Perbanyak Improvisasi Layanan, dari Toilet hingga Fasilitas Instagramable