Suara.com - Sosok budayawan sekaligus pendakwan Emha Ainun Najib alias Cak Nun tengah diterpa angin kontroversi gegara video ceramahnya yang viral.
Cuplikan video ceramah tersebut menyinggung beberapa orang ternama di Indonesia, yakni ada presiden Joko Widodo alias Jokowi dan seorang bernama Anthoni Salim.
Kontroversi publik mencuat gegara Cak Nun menyebut Jokowi sebagai firaun dan menyinggung Anthoni Salim dan 10 Naga adalah penguasa perekonomian dalam negeri.
"Karena Indonesia dikuasai oleh Firaun yang namanya Jokowi, oleh Qorun yang namanya Anthony Salim dan 10 naga. Terus Haman yang namanya Luhut," sindir Cak Nun sebagaimana yang diunggah di video ceramahnya.
Sosok Anthoni Salim merupakan pribadi yang cukup ternama di tengah publik. Namun tak banyak yang tahu soal istilah 10 Naga yang kerap diidentikan dengan Anthoni.
Siapa Anthoni Salim? Sosok konglomerat ternama RI, pemilik perusahaan Indomie
Anthoni Salim adalah pemilik alias CEO Salim Group, sebuah perusahaan konglomerat yang memiliki segudang anak perusahaan dalam negeri yang bergerak dalam bidang pangan.
Beberapa anak perusahaan dari Salim Group adalah Indomie, Supermi, Sarimi, Bogasari, Bimoli, hingga Indomaret.
Kekayaan Anthoni Salim bahkan mendapat perhatian dari dunia luar, dibuktikan dengan namanya masuk ke dalam daftar Forbes.
Baca Juga: Ibunda Bharada E Menangis Minta Tolong ke Jokowi: Kami Merasa Tidak Ada Keadilan untuk Icad
Mengutip daftar tersebut, Anthoni memiliki kekayaan bersih yang ditakar sebesar US$7,5 miliar atau sekitar Rp113 triliun (kurs Rp15.075/US$).
Lantas apa itu 10 Naga
Sebenarnya, istilah yang tepat adalah 9 Naga, yakni sekelompok konglomerat RI yang terdiri atas Anthony Salim dan 8 pengusaha ulung lainnya.
Diduga tambahan satu sosok '10 Naga' yang disebutkan oleh Cak Nun adalah presiden Jokowi.
Adapun 8 Naga RI lainnya adalah Robert Budi Hartono, Rusdi Kirana, Sofjan Wanandi, Jacob Soetoyo, James Riady, Tommy Winata,, dan Dato' Sri Tahir.
Istilah 9 Naga tersebut juga identik dengan rezim Orde Baru, sebab beberapa sumber menyebutkan kesembilan orang tersebut sangat berpengaruh dalam percaturan politik RI berkat kekayaan mereka yang melimpah.
Tag
Berita Terkait
-
Ibunda Bharada E Menangis Minta Tolong ke Jokowi: Kami Merasa Tidak Ada Keadilan untuk Icad
-
Kaesang Pangarep Sedang Cari Co-host Podcast, Syaratnya Usia Belum Kadaluwarsa hingga Muka Tidak....
-
Novel Bamukmin Malah Tak Setuju Ucapan Cak Nun: Firaun Itu Bukan Tukang Ngibul Kebalik dengan Jokowi
-
'Firaun Bukan Jongos Bangsa' Novel Bamukmin Tak Setuju Jokowi Disamakan dengan Si Raja Mesir
-
Singgung Prabowo dan BIN, Rocky Gerung Sebut Presiden Jokowi Mesti Di-impeach
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 10 Rekomendasi Skincare Wardah untuk Atasi Flek Hitam Usia 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
-
Danantara 'Wajibkan' Menkeu Purbaya Ikut Rapat Masalah Utang Whoosh
-
Viral Biaya Tambahan QRIS Rp500: BI Melarang, Pelaku Bisa Di-Blacklist
-
Harga Minyak Dunia Merosot Imbas Stok AS Melonjak
Terkini
-
IHSG Sumringah Melojak Didorong BI Rate, Intip Saham yang Cuan Hari Ini
-
Rupiah Ngacir di Penutupan Sore ke Level Rp 16.708, Imbas BI Rate Ditahan
-
Jangan Panik! BI Bongkar Semua Trik Intervensi Rahasia untuk Stabilkan Rupiah
-
Emang Boleh Rapat Penentuan BI Rate Dihadiri Menkeu Purbaya? Begini Aturannya
-
RUPSLB Astra: Tiga Petinggi Mundur, Ini Daftar Direktur dan Komisaris Terbaru
-
Tak Dapat Jatah Dana Pemerintah Jilid 2, BTN Akan Kirim Surat: Namanya Usaha...
-
Kementerian ESDM Ungkap Butuh Dana Rp 61 T untuk Capai Rasio Elektrifikasi 100 Persen
-
Purbaya Pamer Jaket '8 Persen' Buatan UMKM, Minta Gen Z Kaya Bersama
-
Bank Indonesia Putuskan Tahan Suku Bunga, Ini Alasannya
-
Indonesia Gandeng Singapura Integrasikan Kawasan Batam-Bintan-Karimun