Suara.com - Kementerian Perhubungan melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Perhubungan mewisuda sebanyak 1.227 perwira transportasi kapal niaga, yang telah mengikuti pendidikan dan pelatihan (diklat) di Politeknik Pelayaran Banten.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi hadir menjadi inspektur upacara kelulusan (Bon Voyage), yang berlangsung di Museum Transportasi, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Minggu (29/1/2023).
Menhub berpesan kepada para perwira yang telah lulus, mampu menjaga aspek keselamatan dan keamanan pelayaran.
“Pastikan kapal memenuhi aspek keamanan, kapal berfungsi dengan baik, serta nahkoda menjalankan kapal dengan selamat, dan mampu memberikan pelayanan yang prima,” ujar Menhub dalam keterangannya.
Selain itu, Menhub meminta kepada para perwira yang diwisuda untuk terus meningkatkan skill, kompetensi dan kemampuan adaptasi terhadap perkembangan teknologi.
“Pelaut kita harus kompeten, unggul, berintegritas, memiliki jiwa kompetitif, dan mudah beradaptasi dengan perkembangan teknologi. Karena seperti pesan Bapak Presiden Jokowi bahwa kemampuan sumber daya manusia (SDM) lah yang membuat Indonesia disegani di seluruh dunia," ucap Menhub.
Selanjutnya, Menhub mendorong seluruh perguruan tinggi dan lembaga diklat di lingkungan Kemenhub, agar berperan aktif mendukung penyiapan SDM yang siap mengadopsi teknologi pelayaran di masa depan berkelanjutan dan ramah lingkungan. Menurut Menhub, para perwira juga harus mampu memahami dan memanfaatkan Internet of Thing, Artificial Intelligence, Big Data dan Blockchain.
"Kita harus realistis bahwa saat ini pelaut di Indonesia belum maksimal jiwa kompetitifnya. Oleh karena itu, kepada semua direktur, kepala badan, kita harus bekerja keras, menempuh pola-pola pendidikan yang spartan, yang meningkatkan kompetensi, yang menanamkan kreativitas,” tutur Menhub.
Menhub berharap, dengan meningkatkan kualitas SDM di sektor transportasi, mampu menjadikan Indonesia masuk dalam lima negara terbesar di dunia pada tahun 2045.
Baca Juga: Yuk Liburan Akhir Pekan Ini, Harga Tiket Pesawat ke Bali Cuma Rp700 Ribuan
Berita Terkait
-
Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Sudah 84 Persen, Tiga Menteri Kawal Langsung
-
Kucurkan Rp7,5 Miliar, Kemenhub Bangun Plaza 16 Palembang Dengan Ikon Tugu Kapal Getek
-
Menhub Minta Jajarannya Tak Main-main Garap Proyek Infrastruktur, Harus Dibutuhkan Masyarakat
-
Garuda Indonesia Jadi Maskapai Paling On Time di Dunia, Menhub Budi Kasih Jempol
-
Yuk Liburan Akhir Pekan Ini, Harga Tiket Pesawat ke Bali Cuma Rp700 Ribuan
Terpopuler
- 7 Sunscreen Terbaik untuk Flek Hitam Usia 50 Tahun, Atasi Garis Penuaan
- Sosok Profesor Kampus Singapura yang Sebut Pendidikan Gibran Cuma Setara Kelas 1 SMA
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
Pilihan
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
Terkini
-
Proyek Koperasi Merah Putih Mulai Dibangun 15 Oktober, Ini Sumber Anggarannya
-
Premis Asuransi Jiwa Merosot, OJK Ungkap Biang Keroknya
-
OJK Ultimatum Bank Penerima Dana SAL Pemerintah Turunkan Bunga Kredit
-
Hingga September, Asing Bawa Kabur Dana Rp 54,75 Triliun dari Pasar Modal
-
Raup Rp 288 Juta, UMKM Disabilitas Sukabumi Tembus Pasar Brunei dengan Keripik Singkong
-
Menkeu Purbaya Ogah Tarik Pajak E-commerce Tahun Depan, Tapi Ada Syaratnya
-
PT Pegadaian Raih Indonesia's In-House Counsel Awards 2025, Perkuat Integritas dan Inovasi Hukum
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh Hari Ini
-
Ngeri! Utang Pinjol Makin Menggila Tumbuh 21 Persen dalam Setahun, OJK Beberkan Alasannya
-
Mandatori Biodiesel B50 Diterapkan Mulai 2026, Bahlil: Maksimalkan Potensi Sawit