Suara.com - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) membeberkan tarif kereta cepat Jakarta-Bandung yang dikenakan ke masyarakat. Bocorannya, tarif Kereta Cepat Jakarta-Bandung tidak melebihi Rp 250 ribu untuk sekali jalan.
Direktur Utama KCIC Dwiyana Slamet Riyadi menjelaskan, tarif tersebut merupakan permintaan dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
"Dari Kemenhub minta kalau bisa (tarif) di bawah Rp 250 ribu," ujarnya di Jakarta yang dikutip, Jumat (23/6/2023).
Namun begitu, Dwiyana tidak merinci lebih lanjut tiket kelas mana yang dikenakan tarif sebesar itu.
untuk diketahui, kereta cepat Jakarta-Bandung memiliki tiga kelas, yaitu kelas VIP dengan total 18 penumpang, kelas 1 dengan total 28 penumpang, dan kelas 2 dengan total 555 penumpang.
Akan tetapi, Dwiyana memastikan, tarif tersebut masih terus dikaji. Sebab, sampai hari ini, pihaknya belum bisa mengumumkan secara resmi.
"Itu yang kita bahas dengan KAI makanya kenapa tarif belum bisa kita sampaikan. Karena itu kita ingin ada integrasi ticketing juga dengan feeder, dengan LRT seperti itu. Makanya nanti saat COD (Commercial Operation Date) benar-benar penumpang itu seamless ya benar-benar kita buat mudah untuk mendapatkan tiket semuanya," kata dia.
Dwiyana menambahkan, kereta cepat Jakarta-Bandung akan tetap beroperasi pada 18 Agustus 2023 mendatang. Sedangkan, selama dua bulan kereta cepat akan dilakukan soft operation alias gratis.
Baru pada Oktober operasional kereta cepat akan dikenakan tarif. "Targetnya (berbayar) Minggu pertama Oktober," pungkas dia.
Baca Juga: Coba Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Menhub: Nyaman, Tidak Goyang
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Bunga Acuan Sudah Turun 5 Kali, BI Minta Perbankan Cepat Turunkan Bunga
-
7 Ide Usaha Modal 1 Juta, Anti Gagal dan Auto Cuan
-
Cara Daftar WiFi Internet Rakyat, Surge Buka Akses Biaya Rp100 Ribu per Bulan
-
Operasikan 108 Kapal, PIS Angkut Energi 127,35 juta KL Sepanjang Tahun 2025
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Kilang Minyak Indonesia Tetap Relevan di Tengah Pergeseran ke EBT
-
Blockchain Dianggap Mampu Merevolusi Pengelolaan Data Nasional, Benarkah?
-
Dukung Kemajuan Industri Sawit, BRI Fasilitasi Sindikasi Pembiayaan Rp5,2 Triliun bagi PT SSMS
-
Perlukah BBM Bobibos Lakukan Pengujian Sebelum Dijual, Begini Kata Pakar
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi