Suara.com - Depo Pertamina Makassar yang terletak di Jalan Sabutung Kelurahan Tamalabba, Kecamatan Ujung Tanah mulai disoroti berbagai pihak.
Peneliti dari Public Policy Network (Polinet), Naylawati Bachtiar mengatakan keberadaan Depo Pertamina Makassar membawa beberapa dampak negatif.
Hasil analisis tim riset Polinet menunjukkan jarak Depo Pertamina Makassar sangat dekat dengan pemukiman warga sehingga mengancam kesehatan, keselamatan hingga berpotensi menelan korban jiwa.
"Perihal jarak, depo Pertamina Makassar juga tidak memenuhi standar minimum. Sementara aspek lingkungan, keberadaan depo Pertamina dianggap mencemari udara di sekitar depo dan beberapa sumber daya yang dimiliki sudah tidak sesuai standar," kata Naylawati ditulis Sabtu (24/6/2023).
Belum lagi, peristiwa kebakaran Depo Pertamina Makassar tahun 2009 silam serta meledaknya Depo Plumpang belum lama ini semakin membuat warga yang bermukim di sekitar depo khawatir.
Dari aspek sosial, keberadaan Depo Pertamina Makassar juga mengganggu hak asasi masyarakat, termasuk tidak ada prioritas kerja bagi masyarakat sekitar.
"Keberadaan depo Pertamina dianggap mengancam hak atas rasa aman bagi warga sekitar depo karena jaraknya yang sangat dekat dengan perumahan warga," ujarnya.
Persoalan lainnya yakni tidak meratanya CSR hingga pemerintah setempat tidak dilibatkan secara menyeluruh serta tidak menindaklanjuti hasil dialog bersama.
"Dari aspek tata kelola, CSR depo Pertamina dianggap tidak efektif karena tidak merata ke masyarakat sekitar depo," tutur Naylawati.
Baca Juga: Research Technology & Innovation Jadi Garda Terdepan Inovasi Pertamina Hadapi Transisi Energi
Berdasarkan pertimbangan tersebut, Polinet merekomendasikan untuk merelokasi Depo Pertamina Makassar ke tempat yang representatif dan sesuai dengan keselamatan warga.
"Untuk itu, kami merekomendasikan untuk pemindahan lokasi depo Pertamina dengan skema Public Private Partnership. Sehingga, anggaran pemindahan dapat di minimalisir," tutupnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
Terkini
-
Modus Penipuan Digital Makin Canggih, Ini Strategi Baru Bank Indonesia Melawan Scammer!
-
Harga Emas Hari Ini Naik! Logam Mulia di Pegadaian Mulai Tarik Minat Pembeli
-
Gurita Bisnis Victor Hartono, Pemimpin Grup Djarum: Usaha dan Saham
-
RI Targetkan 16 Juta Turis Asing, Ekspansi Hotel Mewah Makin Meriah
-
Pemerintah Akan Tata Ulang Legalitas IKN Setelah MK Batalkan HGU 190 Tahun
-
BI Serap Rp290 Miliar dari Lelang Obligasi PT Sarana Multigriya Finansial, Apa Untungnya?
-
Pemerintah Optimistis Negosiasi Tarif dengan AS Rampung Sebelum 2025 Berakhir
-
Mendag Temukan Harga Cabai Naik Jelang Nataru
-
Bos Djarum Victor Hartono Terseret Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty, Purbaya: Bukan Zaman Sekarang!
-
Intip Gaji dan Tunjangan Ken Dwijugiasteadi, Eks Dirjen Pajak