Suara.com - Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Eddy Martono menyatakan, dana yang dikelola oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) untuk membayar insentif selisih harga indeks pasar antara biodiesel dan solar turut menjaga stabilisasi harga minyak sawit mentah atau CPO.
“BPDPKS itu kan sebenarnya sebagai juru bayar. Perannya karena kita permintaan dalam negeri terus meningkat salah satunya karena adanya biodiesel. Dengan ada biodiesel itu bisa menjaga harga di situ,” kata Ketua Gapki Eddy Martono dikutip dari Antara, Sabtu (16/12/2023).
Eddy menilai upaya pemerintah memanfaatkan sawit untuk dikonversi menjadi biodisel merupakan strategi yang tepat dalam menjaga stabilisasi harga minyak sawit mentah di tengah adanya larangan ekspor CPO.
Diakuinya pelarangan tersebut berdampak pada membanjirnya produksi tandan buah segar hingga tangki tingkat produsen penuh. Namun melalui program biodiesel yang menggunakan CPO sebagai bahan baku berhasil membuat harga tidak jatuh terlalu dalam dan perlahan mulai naik.
Gapki mencatat saat larangan eskpor CPO resmi diberlakukan pada akhir April 2022 lalu, harga Tandan Buah Segar Kelapa Sawit (TBS) turun dari Rp3.500 per kg menjadi Rp1.500-1.800 per kg.
Pada saat itu, disebutnya, tidak hanya petani yang menjerit tapi perusahaan sawit turut mengeluh. Namun melalui perluasan mandatori biodiesel mampu membuat harga TBS perlahan naik dengan angka berkisar Rp2.300-2.500 per kg.
“Sebenarnya peran BPDPKS mengutip. Kemudian mereka membayar dan waktu membayar itu mereka melihat sudah sesuai belum dengan aturan yang ada. Sejauh ini menurut kami pembayaran tidak ada masalah. Selama dia sudah comply, semua oke, pasti akan keluar,” ucap Eddy.
Senada, Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) Gulat ME Manurung berpendapat keberadaan BPDPKS dapat menjadi mesin waktu bagi petani kelapa sawit menuju produkstivitas dan tercapaianya hilirirasi.
Menurutnya, semakin sedikit CPO yang tersedia di pasar global, maka harga CPO dan tandan buah segar akan terdongrak. Belum lagi dengan pengolahan CPO menjadi biodisel yang mana pembayarannya dilakukan oleh BPDPKS.
Baca Juga: Khusus Untuk Petani Karet dan Kelapa Sawit, Anies Siapkan 4 Program
“Jika semakin sedikit CPO yang tersedia di pasar global, maka akan naiklah harga CPO dan harga tandan buah segar kami akan terdongkrak. Indonesia merupakan produsen CPO terbesar, dan saat bersamaan Indonesia sebenarnya juga konsumen CPO terbesar juga di dunia. Jadi, kuncinya adalah serapan biodiesel domestik,” tutur dia.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pelanggan Pertamina Kabur ke SPBU Swasta, Kementerian ESDM Masih Hitung Kuota Impor BBM
-
Kementerian ESDM Larang SPBU Swasta Stop Impor Solar di 2026
-
59 Persen Calon Jamaah Haji Telah Melunasi BIPIH Melalui BSI
-
Daftar Lengkap Perusahaan Aset Kripto dan Digital yang Dapat Izin OJK
-
CIMB Niaga Syariah Hadirkan 3 Produk Baru Dorong Korporasi
-
Negara Hadir Lewat Koperasi: SPBUN Nelayan Tukak Sadai Resmi Dibangun
-
Kemenkop dan LPDB Koperasi Perkuat 300 Talenta PMO Kopdes Merah Putih
-
Kantor Cabang Bank QNB Berguguran, OJK Ungkap Kondisi Karyawan yang Kena PHK
-
Sepekan, Aliran Modal Asing ke Indonesia Masuk Tembus Rp240 Miliar
-
Bahlil akan Pangkas Produksi Nikel, Harga di Dunia Langsung Naik